gigi bernama Dr. Budi. Dr. Budi terkenal bukan hanya karena keahliannya dalam mengobati gigi, tetapi juga karena kepribadiannya yang unik dan kocak. Setiap kali pasien datang dengan ketakutan, mereka selalu pulang dengan senyum lebar dan cerita lucu.
Di sebuah rumah sakit kecil di pinggir kota, ada seorang dokterSuatu hari, seorang pasien baru, Andi, datang ke klinik Dr. Budi. Andi sangat takut dengan dokter gigi, bahkan hanya dengan melihat kursi gigi saja, keringat dinginnya sudah mengalir deras. Namun, gigi berlubangnya sudah tidak bisa ditunda lagi untuk diobati.
Dr. Budi, dengan senyum lebarnya yang khas, menyapa Andi. "Selamat pagi! Siap untuk petualangan seru hari ini?"
Andi hanya bisa tersenyum kecut sambil duduk di kursi gigi yang mengerikan itu. Dr. Budi kemudian mengenakan masker wajah bergambar kelinci yang lucu. "Nah, kali ini kelinci yang akan merawat gigimu," katanya sambil menyiapkan alat-alatnya.
Saat Dr. Budi mulai memeriksa gigi Andi, tiba-tiba terdengar suara musik dari speaker kecil di sudut ruangan. "Dok, itu musik dari mana?" tanya Andi dengan rasa penasaran.
"Oh, itu? Itu adalah musik relaksasi. Kita akan mendengarkan suara alam sambil merawat gigimu," jawab Dr. Budi. Tapi alih-alih suara alam, yang terdengar adalah suara sapi menguak dan kambing mengembik. "Eh, sepertinya salah playlist," gumam Dr. Budi sambil tertawa. "Yah, setidaknya kita berada di suasana pedesaan sekarang!"
Andi pun tidak bisa menahan tawa. Sedikit demi sedikit rasa takutnya menghilang.
Ketika Dr. Budi mulai membersihkan gigi Andi, tiba-tiba ada suara ngik-ngik dari kursi gigi. "Wah, sepertinya kursi ini juga butuh perawatan," kata Dr. Budi sambil berpura-pura mendengarkan suara kursi dengan stetoskop. "Jangan khawatir, kursi ini hanya minta perhatian lebih, sama seperti gigimu."
Akhirnya, Dr. Budi berhasil menyelesaikan perawatan gigi Andi. Saat Andi melihat hasilnya di cermin, dia sangat puas. "Dok, Anda benar-benar dokter gigi yang ajaib. Saya datang dengan rasa takut, tapi pulang dengan tertawa!"
Dr. Budi tersenyum. "Itulah tujuan saya. Gigi sehat dan hati senang. Sampai jumpa lagi, Andi. Ingat, jangan makan permen terlalu banyak!"
Andi mengangguk sambil tersenyum. Dia keluar dari klinik dengan hati yang ringan, merasa telah menemukan dokter gigi favoritnya.
Begitulah, di rumah sakit kecil itu, Dr. Budi terus menghibur dan merawat pasiennya dengan cara yang unik dan menyenangkan. Tidak ada yang datang ke kliniknya tanpa pulang dengan senyum lebar dan cerita lucu untuk dibagikan. Dan bagi Dr. Budi, itu adalah hadiah terbaik dari pekerjaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H