Dalam diam hati ini membara,
Dalam gelap, cinta yang tak terucapkan.
Engkau, bintang yang terlalu jauh,
Kuagumi tanpa suara, tanpa kata.
Sinar matamu bagai fajar menyingsing,
Menyinari setiap sudut jiwaku.
Dalam hati yang sunyi dan sendiri,
Engkau adalah sinar yang tak pernah pudar.
Namun, kutahu engkau tak tahu,
Betapa besar rasa ini di dalam hati.
Aku hanya bisa memandang dari jauh,
Menyimpan perasaan ini dalam keheningan malam.
Cinta ini mungkin hanya angan-angan,
Mungkin takkan pernah menjadi kenyataan.
Tapi biarlah puisi ini menjadi saksi,
Cinta diam-diam yang selalu menyala.
Meski tak pernah terucapkan dengan suara,
Cinta ini tetap hidup di dalam hatiku.
Kau adalah inspirasi yang tak pernah pudar,
Engkau adalah cinta yang tak pernah terucapkan.
Admiration in Silence
In the silence, this heart burns,
In the darkness, unspoken love yearns.
You, a star too distant to reach,
I admire you silently, without speech.
The gleam of your eyes, like the dawn's first light,
Illuminates every corner of my inner night.
In a heart that's lonely and apart,
You are the unfading light, my secret heart.
Yet, I know you're unaware,
Of the depth of feelings I bear.
I can only gaze from afar,
Preserving these emotions, like the quietest star.
This love might be a mere dream,
Perhaps never destined to gleam.
But let this poem bear witness,
To the love silently burning, endless.
Though it's never spoken aloud,
This love lives in my heart, proud.
You're the unending inspiration I've known,
You're the unspoken love, all my own.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI