Mohon tunggu...
Teene_ 99
Teene_ 99 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sarjana Akuntansi Perpajakan STIE "YKP" YOGYAKARTA

Sarjana Akuntansi Perpajakan STIE "YKP" YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Manusia (Hati & Akal)

5 November 2022   20:51 Diperbarui: 5 November 2022   21:16 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Manusia harus memperbanyak akalnya dalam pengambilan keputusannya?

Ketika berbicara Manusia maka kita akan berbicara tentang hati dan akal. Tubuh hanya sebagai alat pengungkapannya. Hati adalah rasa yang di karuniakan Tuhan kepada semua makhluk ciptaanya akalpun begitu. 

Mereka berdua adalah produksi yang begitu kompleks dari Tuhan, sehingga sulit untuk dipahami oleh kita sebagai makhluk yang hanya dititipkan.

Tuhan telah memberi porsi hati dan akal kepada kita dengan kemampuan kita masing-masing, namun apakah kita telah memakainya dengan benar?

Saat ini, orang-orang sering berkata pakailah akal dalam mencintai, bekerja dan apapun itu, seakan-akan hatinya tak berguna sebagai Ibu yang menampung semua emosi dalam dirinya. 

Pada saat, dia terpuruk hatinya akan bergetar dengan keras hingga memukuli akal yang tanpa respon apa-apa. Pada saat itu dia barulah memikirkan bahwa hatinya sebenarnya tidak sejalan dengan apa yang dipikirkan oleh akalnya.

Hati sejalan dengan akal kita, agar mereka saling menopang satu sama lain dalam mengambil keputusan yang menentukan kemauan kita. Ketika mereka sejalan akan banyak hal-hal indah yang akan terjadi dalam kehidupan kita. 

Tak ada lagi penyesalan dalam akal ketika hati menjadi landasan pedoman hidup. Mereka akan akur dalam satu kesatuan yang menjadi penggerak hidup kita.

Oleh sebab itu marilah kita memperbaiki proses sinkronisasi antara hati dan akal kita agar tidak menjadi penyesalan dalam melangkah didalam hidup ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun