Mohon tunggu...
Talitha Dzakirah
Talitha Dzakirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ki Hajar Dewantara, Pahlawan dalam Bidang Pendidikan

5 Maret 2022   12:59 Diperbarui: 5 Maret 2022   20:31 2007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Siswa. Foto: Wikipedia.

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara adalah seorang pahlawan nasional yang bergerak di bidang Pendidikan, dan juga mantan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia pada masa periode 2 September 1945 - 14 November 1945. Beliau juga dikenal sebagai pendiri Taman siswa, yaitu sekolah yang bertujuan agar pribumi kelas bawah bisa mendapatkan kesempatan belajar seperti orang-orang Belanda. Dikutip dari buku Ki Hajar Dewantara "Pemikiran dan Perjuangannya", beliau lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 dan merupakan anak dari GPH Soerjaningrat, serta cucu dari Sri Paku Alam III.

Pendidikan dan Karir

Ki Hajar Dewantara menempuh pendidikannya di Europeesche Lagere School (ELS), kemudian setelah lulus beliau melanjutkan ke School tot Opleiding voor Inlandsche Artsen (STOVIA) untuk pendidikan dokter pribumi di Batavia. Namun, sayangnya beliau tidak dapat melanjutkan pendidikannya di Stovia karena kondisi kesehatannya.

Beliau juga terjun dalam dunia jurnalisme di beberapa surat kabar seperti Sediotomo, de Express, Oetoesan Hindia, Midden Java, Tjahaja Timoer, Kaoem Moeda, dan Poesara. Tulisannya identik dengan melontarkan kritik sosial-politik kaum bumiputera kepada penjajah.

Pergerakan

Ia juga aktif dalam organisasi sosial dan politik, beliau pernah aktif di seksi propaganda organisasi Boedi Oetomo dengan tujuan menyosialisasikan serta memebangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya kesatuan dan persatuan dalam berbangsa dan bernegara.

Pada 25 Desember 1912, beliau mendirikan Indische Partij, yaitu partai politik pertama yang beraliran nasionalisme di Indonesia dengan tujuan untuk kemerdekaan Indonesia. Tak hanya itu, pada 1992 beliau juga mendirikan Perguruan Taman Siswa agak para pribumi kelas bawah juga bisa mengenyam pendidikan.

Taman Siswa

Taman Siswa. Foto: Wikipedia.
Taman Siswa. Foto: Wikipedia.

Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa, merupakan sekolah yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada 3 Juli 1992 di Yogyakarta. Prinsip pendidikan pada Taman Siswa dikenal dengan nama Patrap Triloka yang menjadi pedomana seorang guru. Patrap Triloka memiliki 3 unsur yang ditulis dalam bahawa Jawa, yaitu; ing ngarsa sung tulada yang artinya di depan memberi teladan; ing madya mangun karsa yang artinya di tengah membangun kemauan/inisiatif; dan tut wuri handayani yang artinya dari belakang mendukung. Patrap Triloka kini menjadi pedoman bagi dunia pendidikan nasional di Indonesia.

Taman Siswa didirikan Ki Hajar Dewantara sebagai penentangan terhadap penjajah dalam bentuk pendidikan dan kebudayaan, tidak berbentuk partai politik. Tujuan akhir dari Taman Siswa adalah untuk kemerdekaan Indonesia yang akhirnya tercapai pada tahun 1945.

Kini Taman Siswa sudah memiliki 129 cabang di seluruh kota di  Indonesia, dengan berpusat di balai Ibu Pawiyatan (Majelis Luhur) di Jalan Taman Siswa, Yogyakarta.

Pengabdian

Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi Maha Guru pada Sekolah Polisi Republik Indonesia bagian Tinggi di Mertoyudan Magelang, oleh P.J.M. Presiden Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1946. Beliau diangkat menjadi Menteri Pendidikan Nasional Indonesia pada saat periode kabinet pertama Indonesia, ia juga mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari universitas tertua Indonesia, Universitas Gadjah Mada pada tahun 1957.

Atas perjuangannya dalam dunia Pendidikan di Indonesia, Ki Hajar Dewantara dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dengan dijadikannya tanggal lahir beliau sebagai diperingatinya Hari Pendidikan Nasional.

Ki Hajar Dewantara menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 26 April 1959, dan dimakamkan di dimakamkan di pemakaman keluarga Taman Siswa Wijaya Brata, Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun