Mohon tunggu...
Teddy Nee
Teddy Nee Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penutur multibahasa, penulis, pendidik, programer

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mengajar Untuk Belajar

31 Oktober 2014   01:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:07 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak metode-metode pembelajaran pada saat ini dan Anda bisa menemukannya semudah menekan tetikus komputer Anda. Itu adalah berita baiknya. Berita buruknya adalah metode mana untuk dipakai. Untuk pembelajar bahasa yang berpengalaman, mereka mungkin telah menemukan potensi dan gaya pembelajaran mereka. Walaupun demikian, bukan berarti bahwa mereka bisa bebas dari kebingungan atas metode yang dipakai.

Saya telah membaca banyak tentang metode pembelajaran bahasa. Saya bahkan telah menggabungkan mereka demi mendapatkan yang paling sesuai. Namun, kadang-kadang saya masih menemukan kesulitan untuk belajar dengan metode yang ada dan kondisi ini mengharuskan saya untuk mencari metode lain.

Satu dari metode-metode terdahulu saya adalah mempelajari bahasa asing dalam bahasa asing(1), di mana saya menjelaskan bagaimana saya biasanya menggunakan bahasa Inggris untuk mempelajari bahasa-bahasa, bahasa Tionghoa untuk mempelajari bahasa Tagalog dan bahasa Esperanto untuk mempelajari bahasa Perancis. Pembelajaran tersebut bisa dilakukan secara berduaan atau membaca buku. Saya menemukan bahwa metode ini tidaklah begitu efektif pada keterbatasan tertentu, jadi saya perlu mencari metode baru.

Guru bahasa mempelajari bahasa

Saya sudah bekerja paruh waktu sebagai guru bahasa online(2) dan offline selama beberapa tahun. Saya membantu murid-murid dari berbagai dunia untuk mempelajari bahasa-bahasa, seperti bahasa Inggris, Tionghoa, Indonesia dan Esperanto.

Dalam aktivitas belajar-mengajar ini, saya mendapat kesempatan untuk mengobservasi cara murid-murid dari berbagai negara dan level dalam mempelajari bahasa. Untungnya, saya juga bisa mempelajari banyak hal dari mereka, misalnya budaya komunikasi dan cerita-cerita pembelajaran bahasa mereka yang menakjubkan.

Sebuah ide muncul suatu hari , "Mengapa saya tidak mengajar sebuah bahasa untuk mempelajari sebuah bahasa secara gratis?" Jadi kata "gratis" tersebut merujuk pada mengajar secara gratis dan belajar secara gratis. Metode ini bekerja cukup baik, namun Anda harus memiliki level percakapan dari bahasa asing yang akan Anda gunakan untuk mengajar dan berlatih bersamaan.

Misalnya, saya memiliki level percakapan bahasa Spanyol, jadi saya bisa mengajar bahasa Indonesia, Tionghoa atau bahasa-bahasa lainnya dalam bahasa Spanyol. Beberapa cara saya diuntungkan adalah saya bisa berlatih percakapan dan meminta koreksi kesalahan-kesalahan, meningkatkan keahlian mengajar saya, mengenal teman baru dan belajar secara gratis.

Anda juga bisa menawarkan untuk menjadi "pendengar yang baik" dengan memberikan mitra bahasa Anda sebuah kesempatan untuk mengajarkan bahasa tujuan Anda dalam bahasa ibu Anda. Dalam hal ini, Anda tidak diperlukan untuk menggunakan bahasa asing apapun. Apa yang Anda lakukan adalah mengoreksi kesalahan-kesalahan dan membantu mitra bahasa Anda untuk meningkatkan keahlian percakapannya dan mempelajari bahasa-bahasa asing bersamaan.

Bagaimana pendapat Anda tentang artikel ini? Apakah Anda memiliki metode-metode lain?

(1) http://www.neeslanguageblog.com/2014/04/learn-foreign-language-in-foreign.html

(2) http://www.italki.com/teacher/719539?ref=719539x

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun