Mohon tunggu...
T Cilik Pamungkas
T Cilik Pamungkas Mohon Tunggu... Seniman - Pecinta budaya

Menyukai seni dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahendradatta: Perempuan Pilar yang Tak Tergantikan Dalam Peradaban Bali

19 Desember 2024   14:52 Diperbarui: 19 Desember 2024   14:59 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"t"nya kurang satu, harusnya MAHENDRADATTA. Celetuk saya ketika melihat plang nama jalan di Gianyar.Lalu teman-teman mulai bertanya: Siapa Mahendradatta?

Tanah Asal & Peran Mahendradatta di Bali
Mahendradatta atau Gunapriya Dharmapatni, adalah puteri dari Raja Sri Makutawangsawardhana, penguasa yang berdarah Isyana dari Kerajaan Medang (Mataram Kuno - Jawa Timur). Dia adalah istri dari Udayana, Raja Bali, dan menjadi pilar yang tak tergantikan dalam peradaban pulau Bali. Perannya mengukir jejak dalam tatanan politik, budaya, dan agama Bali.

Namanya terukir dalam Prasasti Serahi 993 M, Prasasti Buahan 994 M, dan Prasasti Pucangan 1041 M, juga lontar Mpu Kuturan. Pernikahan Mahendradatta dengan Raja Udayana menjadi jembatan yang mempererat hubungan politik antara Jawa dan Bali dan menumbuhkan stabilitas politik yang kokoh, sekaligus mengangkat Bali dalam jejaring kerajaan-kerajaan Nusantara.

Sebagai seorang ratu, Mahendradatta melampaui peran domestiknya, menjelma sebagai sosok yang tak hanya mengurus rumah tangga kerajaan, tetapi juga sebagai pemandu spiritual dan intelektual bagi tanah Bali. Dengan kecerdasan dan wawasan yang luas, ia menjadi penasihat setia Raja Udayana, memberikan arahan dalam setiap keputusan penting. Pengaruhnya terasa dalam kebijakan-kebijakan yang mengutamakan kesejahteraan rakyat, menjadikannya pemimpin yang dihormati, baik dalam lingkup politik maupun dalam penyebaran budaya dan agama Hindu-Buddha.

Tri Murti - Pakraman - Kahyangan Tiga
Ketika keseimbangan dan keharmonisan kehidupan sosial-spiritual masyarakat desa terguncang oleh perbedaan keyakinan dan sekte-sekte 'paksa' dalam Bahasa Balinya, Mahendradatta dan Udayanalah yang mengambil langkah bijak, memanggil secara bertahap para Pandita dan Mpu dari Jawa, untuk menuntun keluar dari kekacauan. Mereka adalah Mpu Semeru (Syiwa), Mpu Ghana (Ghanapatya), Mpu Kuturan (Buddha Mahayana), dan Mpu Genijaya (Brahmaisme).

Dari sanalah lahir: Tri Murti, sebagai dasar keagamaan yang merangkul seluruh sekte yang ada di Bali pada masa itu. Di atas fondasi ini pula, Pakraman dengan Kahyangan Tiga berdiri kokoh, menjadi pilar utama yang menata kehidupan spiritual masyarakat Bali, menyatukan berbagai jalan kepercayaan dalam satu harmoni yang abadi.

Mahendradattapun yang dikenal mengkultuskan Durga, dengan penuh keteguhan menapaki jalan yang telah ditentukan, mengikuti tatanan yang ada. Terkadang, demi menjaga kestabilan dalam masyarakat, kita harus merelakan sesuatu. Namun, pada akhirnya, hanya hati manusia dan Sang Pencipta yang memahami makna sejati dari kepercayaan, rasa, dan doa yang tersimpan dalam jiwa.

Mahendradatta - Durga Mahisashuramardini
Sepeninggal Mahendradatta, dia dicandikan - digambarkan sebagai Durga Mahisashuramardini di Pura Bukit Dharma Durga Kutri, yang terletak di desa Buruan, Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.

Tak mengherankan, sebab Dewi Durga adalah salah satu manifestasi dari Dewi Parwati, istri Dewa Siwa. Dalam mitologi Hindu, Durga dikenal sebagai sosok yang penuh kekuatan, keberanian, dan memiliki peran utama sebagai penghancur kejahatan, pelindung dunia dari ancaman kekuatan jahat (asura).

Sifat-sifat Durga ada pada Mahendradatta,seorang perempuan pemilik kekuatan spiritual tinggi, cerdas, dan mampu menaklukkan kejahatan juga menjaga keseimbangan buwana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun