Mohon tunggu...
Laurens Sipahelut
Laurens Sipahelut Mohon Tunggu... -

...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Makna Sesungguhnya Film "Groundhog Day"

23 Februari 2015   16:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:40 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film komedi 'Groundhog Day' (1993) yg disutradarai oleh Harold Ramis berkisah tt seorang penyiar TV bernama Phil (Bill Murray) yg dng krunya yg terdiri dari juru kamera Larry (Chris Elliott) dan produser Rita (Andie MacDowell) pergi meliput acara Groundhog Day yg berlangsung setiap tgl 2 Februari di Punxsutawney, PA. Setelah terpaksa bermalam di kota itu akibat badai salju, esok pagi dia mendapati dirinya terbangun pd tgl itu kembali. Hal itu dng tidak berkesudahan berulang: setiap kali tidur dia akan bangun pd tgl 2 Februari – Groundhog Day. Dia seolah terjebak dl suatu ikal nirakhir (endless loop).

Pd awalnya, Phil mengira dia tengah mengalami gangguan jiwa atau gangguan pd otak, tetapi setelah memeriksakan diri pd dokter dan psikolog ternyata kesehatan dia baik-baik saja. Adegan itu sekadar melancarkan alur cerita dan berguna untuk mengantarkan kita ke inti cerita.

Begitu menerima kenyataan, Phil kemudian mendapati bahwa setiap pagi dunia beserta isinya selalu menjadi kembali seperti semula: beker yg dia banting sampai berkeping-keping paginya berdiri kembali dng utuh; setiap hari setiap orang yg dia temui menjalani tgl 2 Februari untuk pertama kalinya. Dari sini kita memasuki inti cerita.

Mumpung tidak ada ganjaran yg harus ditanggung, Phil memutuskan untuk berajimumpung. Saat menyarap berdua Rita di kedai setempat, Phil memesan makanan sampai semeja penuh. Mulut dia jejal penuh kue dan rokok dia sulut sbg penutup. Phil tidak menawarkan apa-apa kpd Larry yg datang menghampiri mereka dan atas pertanyaan Rita apakah dia tidak khawatir akan penyakit, Phil menyahut bahwa dia tidak punya rasa khawatir sebelum sendirinya bertanya kpd Rita:

Phil: Do you think I'm acting like this because I'm egocentric?
Rita: I know you're egocentric. It's your defining characteristic.

Phil, yg krn pekerjaannya sering tampil di layar kaca memang digambarkan sbg sosok yg sok tenar, sok menjadi bintang; akan tetapi, makna sesungguhnya percakapan di atas adalah menetapkan Phil sbg manusia Egoistis. Ini penting.

Dl adegan berikut kita lantas melihat Phil tengah bermesraan dng seorang perempuan yg sebelumnya telah kita lihat dia rayu. Menuruti hawa nafsu – memenuhi kebutuhan kebinatangan, memenuhi kebutuhan untuk sintas – menjadi tujuan hidup Phil. Akan tetapi, begitu semua kebutuhan untuk sintas telah terpenuhi dia mulai mendambakan sesuatu yg lebih tinggi: harta.

Kita menyaksikan Phil menunggui mobil baja yg tengah terparkir di muka bank dan berkat pengintaian yg entah berapa lama dia kerjakan dia dng mudahnya menggondol tas berisi uang dari dalam mobil tsb. Berikut kita melihat dia mengendarai sebuah mobil mewah yg dia beli dari uang yg sekarang dia miliki itu.

Akan tetapi, lama-kelamaan harta juga mulai terasa hambar. Dia butuh sesuatu yg lebih tinggi. Phil butuh kekuasaan, yg dl hal ini dilambangkan oleh atasan dia, Rita, yg lantas dia rayu bukan karena ingin berlaku romantis tetapi karena ingin menundukkan. Lewat berbagai akal bulus dia lantas berhasil meraih apa yg dia inginkan walaupun pd akhirnya Rita mengendus niat tidak tulus Phil.

Phil adalah manusia Egoistis, manusia penerima, manusia yg cuma bisa meraih. Namun, setelah kekuasaan tidak ada lagi yg bisa dia raih. Pendambaan itu ternyata mentok pd kekuasaan. Jadi, setelah kekuasaan terasa hambar, hidup menjadi kehilangan makna. Tidak ada lagi yg dpt dihasratkan.

Apa cuma ini yg bisa diharapkan dari hidup? Adakah kehidupan setelah kematian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun