Mohon tunggu...
Fajar Pujianto
Fajar Pujianto Mohon Tunggu... Administrasi - SKM Indonesia

Belajar dan Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sukses Mendirikan GBJ dengan Kiat-kiatnya

13 Desember 2016   19:12 Diperbarui: 13 Desember 2016   19:46 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Bupati Banyumas, Ir. Akhmad Khusen beserta Istri

Kisah Inspiratif Pendiri GBJ dengan Kiat-kiatnya Meningkatkan Minat Baca Masyarakat

SUMPIUH-  Dengan menempati sebuah ruang perpustakaan yang penuh dengan berbagai fasilitas sebagai sarana membaca umumnya dimiliki sekolah-sekolah di perkotaan, berbanding terbalik dengan sekolah yang di pinggiran kota bahkan jauh dari pusat kota Purwokerto. Perpustakaan di salah satu Sekolah Dasar (SD) kecamatan Sumpiuh ini masih menempati ruang sederhana belum mempunyai gedung yang layak.

Adapun kendala sekolah ini adalah dari luar sekolah, yaitu tanah bangunan yang masih milik pemerintah desa, sehingga untuk pembangun gedungpun belum bisa terwujud, dan menjadikan PR (Pekerjaan Rumah) tersendiri bagi pihak sekolah, terlebih dengan kebijakan anggaran BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang bepatri hanya 5% dirasa sulit untuk pengembangan perpustakaan.

(Warastuti Any Anggorowati sedang dalam pembenahan ruang perpustakaan)
(Warastuti Any Anggorowati sedang dalam pembenahan ruang perpustakaan)
Adalah Warastuti Any Anggorowati yang biasa disapa Any, seorang pustakawan SDN 1 Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh, Banyumas ini berhasil mengolah dan mengubahnya dengan trik dan penataan serta pelayanan yang maksimal. Dia berhasil menarik siswa-siswinya selalu berkunjung ke perpustakaan untuk membaca dan juga menambahkan beberapa koleksi buku melalui hibah buku dari unsoed.

“Gedung perpustakaan kami memang belum layak dan juga ketersediaan bangunan yang masih milik pemerintah desa, apalagi dengan kebijakan BOS yang hanya 5% untuk perpustakaan, sementara pengembangan perpustakaan harus tetap dibenahi .” Ucapnya lusuh.  

“Agar siswa-siswi tertarik ke perpustakaan saya harus punya trik dan penataan serta pelayanan yang maksimal, dan juga menambahkan buku salah satu melalui hibah buku dari Unsoed Purwokerto, dan alhamdulillah semakin banyak siswa yang datang ke perpustakaan untuk membaca dan juga berlatih keterampilan tangan.” Sambungnya.

(Bu Any dengan buku-buku tertata rapi pada rak buku di perpustakaan sekolahnya)
(Bu Any dengan buku-buku tertata rapi pada rak buku di perpustakaan sekolahnya)
Berjalannya kegiatan membaca, meminjam buku dan berlatih keterampilan tangan, lantas tidak memberi rasa puas dalam dirinya. Dia berfikiran bahwa inovasi maupun kreatifitas yang dia miliki tidak hanya diwujudkan di perpustakaan sekolahnya.

Maklum saja, ibu dari 2 anak ini adalah orang hebat yang sudah aktif selama 10 tahun menjadi tenaga perpustakaan di Sekolah Dasar Negeri 1 Banjarpanepen Sumpiuh dan 5 tahun membantu mengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Ngudi Ngelmu Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh, Banyumas sampai akhirnya bisa menjadi pustakawan honorer dengan menyelesaikan S1 ilmu perpustakaan di UTE, selain itu dia juga aktif dalam berbagai kegiatan di desa, salah satunya mengikuti PKK dan kegiatan keagamaan di mushola terdekatnya.

Keaktifannya selama 5 (lima) tahun membantu di TBM Ngudi Ngelmu yang didirikan oleh PKK, dia berhasil menciptakan karya nyata dengan judul ‘Merica Mas Comeng’ merangsang minat baca masyarakat melalui Community Engagement yang menjadi juara 1 dalam lomba ‘Apresiasi PTK PAUDI Berprestasi Tahun 2015’ dengan tema meningkatkan minat baca masyarakat.

“Alhamdulillah 5 tahun di TBM Ngudi Ngelmu, saya berhasil menciptakan karya nyata dan berhasil meraih juara 1 dalam lomba Apresiasi PTK PAUDI Berprestasi Tahun 2015”. Kenangnya.

(Lomba Apresiasi PTK PAUDI Berprestasi Tahun 2015)
(Lomba Apresiasi PTK PAUDI Berprestasi Tahun 2015)
Melihat lingkungan sekitar rumahnya, yang hampir setiap hari anak-anak bermain lari dan bermain Play Station (PS), ibu-ibu yang terlihat santai dan hanya menonton televisi seusai memasak, dan juga terdapat beberapa ruangan di rumahnya yang tidak terpakai, dia berfikiran ingin mendirikan TBM atau sejenisnya di rumahnya.

Keinginan yang kuat disertai pengalamannya di perpustakaan sekolah dan juga TBM Ngudi Ngelmu, akhirnya hatinya terpanggil terpanggil untuk mendirikan Griya Baca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun