Bata ringan atau hebel merupakan bahan bangunan populer karena bobotnya yang ringan, kekuatan tinggi, dan sifat isolasi termal yang baik. Namun, seperti bahan bangunan lainnya, hebel juga rentan mengalami kerusakan jika tidak dipasang atau dirawat dengan benar. Artikel ini akan membahas sepuluh jenis kerusakan umum pada hebel bata ringan dan solusi untuk mengatasinya.
1. Retak Rambut pada Permukaan Hebel
Retak rambut adalah celah kecil yang sering terjadi akibat penyusutan material atau tekanan mekanis. Retakan ini biasanya muncul pada permukaan plesteran hebel. Penyebab utama adalah perubahan suhu yang ekstrem atau penggunaan campuran plesteran yang kurang tepat.
- Gunakan campuran plesteran dengan proporsi yang sesuai.
- Tambahkan serat fiber ke dalam adukan untuk meningkatkan fleksibilitas.
- Lakukan finishing dengan cat elastomerik untuk mencegah air masuk melalui retakan.
2. Retakan Struktur
Retakan struktur lebih besar dan berpotensi merusak dinding secara keseluruhan. Kerusakan ini biasanya disebabkan oleh fondasi bangunan yang tidak stabil atau pemasangan hebel yang tidak benar.
Solusi:
- Periksa fondasi bangunan secara menyeluruh.
- Pastikan pemasangan hebel menggunakan perekat khusus dengan ketebalan yang merata.
- Konsultasikan dengan ahli struktur jika kerusakan cukup parah.
3. Hebel Mengelupas
Pengelupasan sering terjadi karena penggunaan perekat yang salah atau eksposur hebel terhadap kondisi cuaca ekstrem.
Solusi:
- Gunakan perekat khusus hebel yang memiliki daya rekat tinggi.
- Lindungi permukaan dinding dengan lapisan cat anti cuaca.
4. Kelembapan Berlebih (Dinding Lembab)
Kelembapan pada hebel dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan lumut, yang merusak estetika dan kesehatan bangunan.
Solusi:
- Pastikan pemasangan hebel dilakukan dengan benar, termasuk melapisi permukaan dengan waterproofing.
- Perbaiki kebocoran air di sekitar bangunan.
- Bersihkan lumut dan jamur secara rutin menggunakan cairan pembersih khusus.
5. Perekat Hebel Tidak Tahan Lama
Perekat yang rapuh dapat membuat bata ringan tidak kokoh dan mengurangi daya tahan bangunan.