Allah SWT berfirman mengingat kekuasaannya yang sempurna. "dan tidakkah orang kafir mengetahui", yaitu orang-orang yang mengingkari keilahian-Nya dan beribadah selain Dia. Tidakkah mereka mengetahui bahwa Tuhan itu Tuhan yang Maha Esa dalam ciptaannya tetapi bebas dari penataan, lalu bagaimana dia layak untuk disembah selain Dia atau bersekutu dengan yang lain? Tidakkah mereka mengetahui bahwa dulunya langit dan bumi bersatu, artinya semuanya saling terhubung, sehingga untuk pertama kalinya bertumpuk pada bagian yang lain. Kemudian, bagian yang satu itu terbagi menjadi dua, maka langit menjadi tujuh dan bumi menjadi tujuh. Antara langit dan bumi dipisahkan, sampai turun hujan dari langit dan tumbuh-tumbuhan di bumi. Oleh karena itu, Dia bersabda: " Dan dari air Kami ciptakan segala makhluk hidup. Lalu mengapa mereka tidak beriman" dengan kata lain, mereka menyaksikan makhluk-makhluk yang berbeda dalam kehidupan nyata. Semua ini merupakan bukti adanya pencipta yang bebas berbuat dan Maha Kuasa atas apa yang di Kehendakinya.
Sa'id bin Jubair berkata : "Bahkan, dahulu langit dan bumi saling bersatu padu. Lalu ketika langit diangkat dan bumi dihamparkan, maka itulah pemisahan keduanya yang disebutkan oleh Allah dalam Kitab-Nya.
Kesimpulan
Teori Big Bang atau ledakan besar adalah sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.
Teori Big Bang sudah dibicarakan dalam Al-Qur'an pada 14 abad yang lalu. Salah satu yang dijelaskan dalam Al-Qur'an adalah tentang penciptaan Bumi yakni dalam surah Al-Anbiya ayat 30. Ayat ini dihubungkan dengan teori Big Bang, karena terdapat kemiripan antara ayat Al-Qur'an dengan teori Big Bang tersebut.
Daftar Pustaka
Dedeh Uies, 2016. Penafsiran Teori Big Bang Dalam Perspektif Al-Qur'an. Jurnal Al-Fath, Vol. 10. No.01.
Rizki Ramadhan, dkk. 2022. Relativitas Waktu Penciptaan Alam Semesta Ditinjau Dari Teori Big Bang Dan Surat Hud Ayat 7, Prosiding Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam Dan Sains, Vol 4.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H