Jika pernyataan Zulhas tidak sekadar manis di bibir, alias lips service, mestinya grass-root KIB tetap teguh, tidak goyah akan berbagai rayuan, sebagaimana yang dikhawatirkan Ikhwan Arif dari Indonesia Political Power itu.
Keteguhan sikap KIB tengah diuji ketika sebagian dari akar rumput PAN dan PPP justru menginginkan figur dari luar partai untuk diusung sebagai capres. Dalam konteks ini, hanya Golkar yang masih konsisten. Itu pula yang membuat munculnya desakan dari elit dan akar rumput Golkar agar KIB segera mendeklarasikan Airlangga Hartarto sebagai capres.
Dalam pandangan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, sangatlah memalukan bila KIB mengusung capres dan cawapres bukan dari kader partai. Selain tidak adanya program kaderisasi di tubuh partai, Arifki menilai, dengan mengusung sosok luar dari dalam internal KIB bisa membuat para ketua umum partai merugi.
Ikhwan Arif dari Indonesia Political Power dan Arifki Chaniago dari Aljabar Strategic juga sama-sama mengkhawatirkan kemungkinan adanya potensi perpecahan di tubuh KIB bila elit dan akar rumput dari Golkar, PAN dan PPP tidak segera kembali meneguhkan diri.
Kondisi yang sama, kata keduanya, juga mengancam KIR jika Prabowo Subianto diduetkan dengan sosok lain di luar Muhaimin Iskandar yang sudah mengajukan diri sebagai cawapresnya. Apalagi, Cak Imin sudah melontarkan ancaman akan membentuk komposisi lain seandainya terjadi interaksi yang mengecewakannya di KIR.
Seperti kata peribahasa, semut yang terinjak pun akan menggigit...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H