INDONESIA sudah bersiap menyambut kedatangan ratusan atlet wushu dari 60 negara, di luar tuan rumah, yang akan berpartisipasi pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-8. Persaingan di Event bergengsi dari Federasi Wushu Internasional (IWUF) ini resminya dilangsungkan mulai Selasa, 6 Desember, hingga Sabtu, 10 Desember di ICE Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten. Namun, atlet-atlet dari mancanegara diperkirakan sudah berdatangan sejak Sabtu, 3 Desember.
Para atlet sudah diberikan kesempatan untuk berlatih pada Minggu dan Senin, 4-5 Desember. Bersamaan dengan itu digelar juga refreshing atau penyegaran untuk wasit dan juri, timbang badan, serta pertemuan teknik, diakhiri dengan undian/drawing. Hal-hal yang biasa dilakukan menjelang kompetisi resmi digelar.
Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia, Airlangga Hartarto, sudah diagenakan akan meninjau venues pertandingan pada Minggu, 4 Desember. Ketua Umum Partai Golkar dan Menko Perekonomian ini sekaligus akan memberikan keterangan pers bersama petinggi IWUF.
Airlangga, yang memimpin PB WI sejak periode 2017-2021 dan terpilih kembali secara aklamasi untuk memimpin kepengurusan PB WI periode 2022-2026, pada kesempatan itu tentunya juga akan menyampaikan perkembangan proses pelatihan dari 23 atlet yang tergabung dalam Timnas Wushu Indonesia.
Diketahui, Airlangga Hartarto jauh-jauh hari sudah mengurai harapannya atas peraihan empat medali emas dari event dua tahunan ini. Empat medali emas tersebut sekaligus menjadi target dari PB WI, berdasarkan evaluasi dan analisis dari penampilan seluruh atlet yang terjaring ke pelatnas.
World Junior Wushu Championship (WJWC) hanya mengomentisikan disiplin taolu dan sanda. PB WI tidak menerjunkan atlet untuk semua jenis pertandingan, terutama untuk kelas-kelas berat pada disiplin sanda.
Mengutip kriteria dari nomor-nomor yang dikompetisikan pada WJWC VIII 2022 ini, disiplin taolu dibagi atas tiga kelompok putra dan putri, yakni A, B dan C. Kategori A diikuti atlet dari kelahiran tahun 2004, 2005, 2006 dan 20007. Mereka akan memperagakan Gunshu, Jianshu, Daoshu, Changquan, Duilian, Taijishan, Taijijian, Taijiquan, Nangun, Nanquan, Nandao dan Qiangshu.
Kategori B diikuti atlet dari kelahiran 2008, 2009 dan 2010, memperagakan Gunshu, Jianshu, Daoshu, Changquan, Tijijian, serta gerakan campuran dari Taijiquan, Nangun, Nandao dan Qiangshu.
Kategori C diikuti atlet dari kelahiran 2011, 2012, 2013 dan 2014, menampilkan Qiangshu, Gunshu, Jianshu, Daoshu, dan variasi dari Changquan.
Pada disiplin sanda, atlet yang berkompetisi adalah dari kelahiran tahun 2005, 2006 dan 2007 untuk kategori junior, dan kelahiran 2008, 2009, 2019 untuk kategori pra junior atau anak-anak. Untuk putra, mereka akan beraksi di kelas 48kg, 52kg, 56kg, 60kg, 65kg, 70kg, 75kg, dan 80kg. Putrinya, kelas 48kg, 52kg, 56kg, dan 60kg.
Seperti diketahui, dari 23 atlet Indonesia, 11 di antaranya adalah atlet sanda, sementara 12 lainnya atlet taolu. Ke-11 atlet sanda, Pra Junior Putra: Kiemas Sakti Negara - 45kg (Jawa Tengah), Shaddam Achmad Assegaf - 48kg (Jawa Tengah), Rizki - 52 kg (Jawa Barat), Junior Putri: Aurella Calysta Purnomo - 48kg (Jawa Tengah), Nasya Aulia Zahra Wahana - 52kg (Jawa Tengah), Nabila Puspa Annastasya - 56kg (Jawa Tengah), Junior Putra: Dewangga Lindu Saputra - 48kg (Jawa Tengah), Denis Darmawan - 52kg (Jawa Tengah), Pandu Dian Saputra - 56kg (Jawa Tengah), Ragesta Ganang Pangestu - 60kg (Jawa Tengah) dan Yanto Rizel Silaban - 65kg  (Sumatera Utara).
Ke-12 atlet taolu, yang terdiri dari 6 putra dan 6 putri, Junior A Putra: Josh Tiesto Tanto (DKI Jakarta/Nanquan-Nandao), Rainer Reinaldy Ferdiansyah (Jawa Timur/Taijiquan-Taijijian), Junior B Putra: Zamurai Alkensoe Damara (Jawa Tengah/Chang Quan-Jianshu), Carlson Ong (Jambi/Changquan-Daoshu), Junior C Putra: Bradley Jason (Jawa Timur/Changquan-Gunshu), Richard Dean Kurnia (DKI Jakarta/Changquan-Daoshu), Junior A Putri: Kylie Suyoyo Kwok (DKI Jakarta/Changquan-Jianshu), Ivana Beatrice Liestio (DKI Jakarta/Changquan-Daoshu), Junior B Putri: Thailia Marvelina Tanzil (Jawa Timur/Changquan-Daoshu), Rainie Elena Liem (DKI Jakarta/Changquan/Jianshu), Junior C Putri: Billie Karina The (DKI Jakarta/Changquan-Daoshu), dan Anasera Zahraa Haryoso (Bali/Changquan-Qiangshu).
Paparan ini melanjutkan tekad yang dilontarkan atlet-atlet Indonesia, untuk mengharumkan nama bangsa dan negara di Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-8 ini.
                                                         ***
Atlet sasana Wushu Rajawali Sakti Jakarta, Ivana Beatrice Liestio mengaku siap menjalani program latihan cukup berat yang diberikan pelatih Taolu asal China, Zhang Yong Sheng.
Remaja putri kelahiran Jakarta, 21 Mei 2006 yang akan turun di kelompok Junior A Putri ini bertekad akan memanfaatkan peluang yang diberikan PB WI pimpinan Airlangga Hartarto untuk bisa memberikan yang terbaik.
"Saya sangat senang bisa diberi kesempatan dan kepercayaan untuk menjadi salah satu perwakilan Indonesia di kejuaraan dunia. Makanya, saya tidak ingin mensia-siakan peluang yang telah diberikan PB WI tersebut. Semoga saya bisa menyumbangkan medali untuk Indonesia," kata Ivana saat ditemui di Gedung GBK Arena  Senayan, Jakarta.
Ivana yang tercatat sebagai pelajar di Sekolah Kristen Calvin Jakarta mengaku berlatih olahraga wushu diajak teman-temannya pada tahun 2011. Dia tertarik dengan olahraga beladiri asal Tiongkok ini karena unik dan bervariasi.
Ivana memang baru pertama kali tampil di kejuaraan dunia. Namun, dia telah mengukir prestasi di ajang event nasional. Yakni, merebut 1 emas dan 2 perak pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu memperebutkan Piala Presiden 2022. Sebelumnya, dia juga meraih 2 emas dan 1 perak pada Sirkuit Nasional Seri I dan 3 emas pada Sirkuit Nasional Seri II.
                                                              ***
Atlet sanda asal Sasana King's Ronin Semarang, Jawa Tengah, Nasya Aulia Zahra Wahana mengaku bukan hanya siap menghadapi event bergengsi ini. Namun, Nasya, panggilan akrabnya, tidak gentar menghadapi lewan-lawan pada penampilan perdananya di ajang internasional tersebut. Â
"Saya sudah siap bertarung di kejuaraan dunia nanti. Dan, saya paham lawan-lawawan yang dihadapi memang cukup berat tetapi saya tidak gentar menghadapinya," kata Nasya usai menjalani program latihan persiapan menuju kejuaraan dunia di Gedung GBK Arena Senayan, Jakarta.
Jika dilihat dari jam terbang pertandingan, pelajar SMA Negeri 11 Semarang yang akan turun di kelompok Junior Putri kelas 52kg ini cukup matang. Dia merupakan juara Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu memperebutkan Piala Presiden 2022 yang menjadi ajang seleksi untuk memperebutkan tiket masuk pelatnas.
Sebelumnya, Nasya yang lahir di Semarang, 8 April 2006 ini juga menjadi juara pada Kejurnas Wushu memperebutkan Piala Raja Hamengkubuwono X Tahun 2018, juara Kejurnas Wushu Piala Rektor UNNES IV tahun 2019, Â juara Kejurnas Piala Presiden di Pangkalpinang 2019, juara Kejurnas Wushu UTC Piala Kapolda Jawa Tengah 2019, peringkat ketiga Wushu All Games Jakarta 2021 dan Sirkuit Nasional (Sirnas) Sanda di Semarang 2022.
Kini, Nasya terus menjalani program latihan di bawah asuhan pelatih asal China, Xia Hong. Dan, dia mengaku mendapat tambahan soal teknik tendangan dan bantingan yang diberikan pelatih asal China tersebut.
"Saya sangat senang sekali bisa masuk Timnas Wushu Junior Indonesia. Harapan saya bisa mempersembahkan gelar juara di kejuaraan dunia nanti untuk membanggakan bangsa dan negara Indonesia serta kedua orang tua," kata Nasya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H