Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Politik

Airlangga Paling Aman, tetapi KIB Masih Gamang

25 November 2022   13:18 Diperbarui: 25 November 2022   13:23 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen saat konsolidasi KIB di Makassar, awal November, di mana Zulhas dan Mardiono memuji-muji Airlangga Hartarto. (Foto: Kompas.com)

Bahwa KIB terkesan gamang, juga disampaikan pengamat politik dari Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dan Jamiluddin Ritonga dari Universitas Esa Unggul. Adi Prayitno meyakini sebagai partai pemenang pemilu Golkar akan mati-matian mengusung Airlangga Hartarto. Namun, dalam interaksinya di KIB, Golkar harus mati-matian pula menghadapi sikap elit PAN dan PPP yang akan mengedepankan soal elektabilitas Airlangga Hartarto tidak naik secara signifikan.

Jamiluddin Ritonga bahkan mengkhawatirkan ancaman perpecahan yang membayangi KIB karena masih terbelahnya sikap dari ketiga partai koalisi. Mengutip pernyatannya di Kompas.com, Jamiluddin menyebut bahwa mayoritas kader PAN dan PPP masih belum sepenuhnya menerima Airlangga Hartarto. Akar rumput PAN dan PPP terbelah pada pilihan atas Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, serta Erick Thohir dan Sandiaga Uno. Dua nama terakhir sejatinya untuk cawapres.

Mencermati kondisi di atas bisa dipahami jika pembahasan serta penentuan capres dan cawapres KIB tidak akan mudah. Ada isyarat dari Zulkifli Hasan, yang menyebut KIB akan melakukan pertemuan pada dua bulan ke depan untuk membahas hal itu. Ketua Umum PAN itu tidak memungkiri bahwa pembahasan masalah itu akan alot.

Mardiono, pelaksana ketua umum PPP, belum bisa memastikan sampai kapan proses pembahasan capres dan cawapres itu akan berlangsung. Dia ingin berhati-hati dalam memilih calon pemimpin untuk Indonesia.

Satu hal yang pasti, capres dan cawapres itu berproses di parpol. Untuk itu, parpol haru berhati-hati, wajib mencermati dinamika yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, karena ini mencari pemimpin untuk membangun bangsa dan negara...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun