Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Optimisme Airlangga Tingkatkan Motivasi Para Atlet untuk Menuai Prestasi di WJWC VIII 2022

25 November 2022   10:42 Diperbarui: 25 November 2022   10:44 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                   

SEPULUH hari lagi menuju Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-8. Ajang kompetisi bergengsi dari atlet-atlet wushu junior dari lebih 60 negara anggota Federasi Wushu Internasional (IWUF) tersebut segera digelar di ICE Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, pada 5 hingga 11 Desember mendatang.

Selama enam hari ratusan atlet dari mayoritas anggota IWUF tersebut akan berkompetisi memperebutkan puluhan medali emas yang dialokasikan pada beragam kategori dan jenis pertandingan dari disiplin taolu dan sanda, dua cabang dari olahraga wushu yang sudah mengalami modernisasi dan dipertandingkan secara internasional.

Ini kerja besar untuk jajaran Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian. Kerja besar yang sejak awal didukung penuh oleh pemerintah, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Menpora Zainudin Amali pekan lalu memimpin langsung rapat koordinasi (rakor) dengan PB WI, mendengarkan kesiapan penuh organisasi wushu nasional itu dalam menggelar World Junior Wushu Championship (WJWC) VIII 2022 ini.

Kerja besar dari PB WI yang didukung oleh Kemenpora ini tidak sekadar bagaimana membuat atlet-atlet terbaik Indonesia mampu menuai prestasi di ajang prestiseus yang menjadi transisi untuk persaingan lebih ketat di masa mendatang. Publik mencermati, sebagaimana kerap disampaikan pengurus PB WI, atlet Indonesia ditargetkan meraih empat medali emas di kompetisi maha berat ini.

Kerja keras dari PB WI dan pemerintah tidak terbatas pada adanya pencapaian maksimal dari sebanyak 23 atlet putra-putri yang diterjunkan. Akan tetapi juga, bagaimana membuat event dua tahunan yang selalu ditunggu oleh komunitas wushu global ini terselenggara dengan baik, aman, dan nyaman. Sukses penyelenggaraan juga sudah diusung PB WI dan pemerintah sejak awal.

Harapan untuk terselenggaranya event ini dengan baik, aman dan lancar wajar jika terus dikedepankan mengingat tantangan besar yang dihadapi jajaran panitia pelaksana, serta PB WI dan IWUF juga pada umumnya.

Di samping besarnya partisipan yang akan tampil, yang bisa mencapai 1000 orang secara keseluruhan, penyelenggaraan event ini beririsan dengan munculnya kembali ancaman akan persebaran mengkhawatirkan dari Covid-19. Varian baru Covid-10 secara umum masih menghantui, yang ditandai dengan tingkat penuluran yang cukup masif belakangan ini.

Hal itu bukannya tidak disadari oleh panitia pelaksana, PB WI, IWUF dan pemerintah Indonesia pada umumnya. Imbauan untuk tetap diterapkannya protokol kesehatan terus dikumandangkan. Pemeriksaan kesehatan terhadap partisipan mancanegara sudah dilakukan sejak atlet tiba di Indonesia. Itu tertuang dalam ketentuan umum kepada seluruh peserta kejuaraan, dan dimuat dalam situs IWUF.

Dalam  berbagai kesempatan Ketua Umum PB WI Airlangga Hartarto mengurai optimismenya atas suksesnya kejuaraan ini, baik sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi. Optimisme pimpinan tertinggi organisasi wushu nasional yang juga pembina olahraga terbaik 2020 itu meningkatkan motivasi dan semangat juang para atlet, untuk mempersembahkan medali bagi Indonesia, sejatinya membuat bendera Merah Putih berkibar dan lagu Indonesia Raya berkumandang di arena ICE BSD yang megah itu.

Sekadar mengingatkan, PB WI sudah membentuk tim nasional yang berkekuatan 23 atlet. Timnas Wushu Indonesia ini dipimpin oleh Chef de Mission (CdM) Doddy Rahadi, dengan Herman Wijaya sebagai manajer tim taolu dan Sudarsono manajer sanda.

Timnas Wushu Indonesia juga melibatkan seorang psikolog, yakni dr Henny Setyawati, yang selalu melekat pada jajaran pelatih dan atlet dari disiplin sanda dan taolu tersebut.

Ada tiga pelatih di taolu, Zhang Yong Sheng (China), David Hendrawan (DKI Jakarta), dan Probo Muljono (Jawa Timur), sementara untuk sanda ditangani empat pelatih, yakni Xia Hong (China), Hermansyah Mongisidi (Jawa Tengah), Mohammad Selamat (Jawa Tengah) dan Hotma Dearma Purba (Sumatera Utara).

Ada 12 atlet taolu (6 putra dan 6 putri), dan 11 atlet sanda (8 putra dan 3 putri). Ke-12 atlet taolu diterjunkan pada beberapa kategori pertandingan, yakni Junior A Putra: Josh Tiesto Tanto (DKI Jakarta), Rainer Reinaldy Ferdiansyah (Jawa Timur), Junior B Putra: Zamurai Alkensoe Damara (Jawa Tengah), Carlson Ong (Jambi), Junior C Putra: Bradley Jason (Jawa Timur), Richard Dean Kurnia (DKI Jakarta), Junior A Putri: Kylie Suyoyo Kwok (DKI Jakarta), Ivana Beatrice Liestio (DKI Jakarta), Junior B Putri: Thailia Marvelina Tanzil (Jawa Timur), Rainie Elena Liem (DKI Jakarta), Junior C Putri: Billie Karina The (DKI Jakarta), Anasera Zahraa Haryoso (Bali).

Ke-11 atlet sanda, Pra Junior Putra: Kiemas Sakti Negara - 45kg (Jawa Tengah), Shaddam Achmad Assegaf - 48kg (Jawa Tengah), Rizki - 52 kg (Jawa Barat), Junior Putri: Aurella Calysta Purnomo - 48kg (Jawa Tengah), Nasya Aulia Zahra Wahana - 52kg (Jawa Tengah), Nabila Puspa Annastasya - 56kg (Jawa Tengah), Junior Putra: Dewangga Lindu Saputra - 48kg (Jawa Tengah), Denis Darmawan - 52kg (Jawa Tengah), Pandu Dian Saputra - 56kg (Jawa Tengah), Ragesta Ganang Pangestu - 60kg (Jawa Tengah) dan Yanto Rizel Silaban - 65kg  (Sumatera Utara).

Beberapa dari 23 atlet taolu dan sanda di Timnas Wushu Indonesia sudah ditampilkan dalam paparan terdahulu. Mereka menegaskan tekadnya untuk tampil baik. Mereka berjanji tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan dan amanah yang diberikan oleh Ketua Umum PB Airlangga Hartarto dan jajaran pengurus serta pembina PB WI. Optimisme Airlangga Hartarto serta jajaran pengurus dan pembina di PB WI meningkatkan semangat juang mereka.

Itu pula yang disampaikan Nabila Puspa Annastasya, pelajar SMAN 3 Salatiga. Atlet sanda dari Sasana Schreuder, Salatiga, ini bertekad menyajikan yang terbaik pada setiap penampilannya.

Nabila, kelahiran 1 Januari 2006, merupakan peraih medali emas pada Wushu All Games 2021, serta Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu Seri 1 dan Seri 2.

Tekad tampil baik dan tanpa beban dikemukakan Rainie Elena Liem, atlet taolu asal Sasana Rajawali Sakti, Jakarta. Rainie Elena Liem bukan pertama kali tampil di ajang internasional. Murid Herman Wijaya ini pernah memperkuat Timnas Wushu Junior Indonesia pada 10th Asian Junior Wushu Championships 2019 Brunei. Hasilnya, Rainie membawa pulang dua medali emas ke Tanah Air.

Raine, kelahiran Jakarta, 15 Juli 2008, akan tampil di kelompok Junior B Putri membawakan permainan Changquan, Jianshu, dan Qiangshu. Rainie menyadari persaingan yang ketat di kejuaraan dunia nanti. Namun, dia akan tampil tanpa beban sesuai dengan nasehat yang selalu disampaikan kedua orang tuanya, Daniel Aryanto Liem dan Aprilli Meina.

Untuk Kiemas Sakti Negara, atlet sanda asal Sasana Schreuder Salatiga, Jawa Tengah, ini untuk pertama kalinya berkesempatan tampil di Kejuaraan Dunia Wushu Junior. Remaja kelahiran Salatiga, 17 Maret 2010 ini memang pantas menggunakan jaket Garuda. Dia memenangi Kejurnas Wushu Seri 1 di Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Kejurnas Wushu Seri 2 memperebutkan Piala Presiden di Kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Surabaya, 2022.

Kiemas, siswa SMP Negeri 3 Salatiga, mengaku akan selalu mengingat pesan kedua orangtuanya. "Terus semangat, jaga diri dengan baik, tetep rendah hati, tidak boleh sombong, nurut sama loushe-nya, jaga nama baik orang tua, keluarga, sasana, dan jaga nama baik diri sendiri. Itulah pesannya," ungkap Kiemas.

Rainer Reinaldy Ferdiansyah, atlet taolu asal Sasana Xiao Yao Surabaya, Jawa Timur, fokus dalam menjalani program latihan yang disiapkan pelatih asal Zhang Yong Sheng serta David Hermawan dan Probo Muljono, akan menjadi kunci sukses untuk tampil baik sepanjang kejuaraan nanti.

Ray, sapaan akrabnya, merupakan peraih medali emas nomor TajijiJian dan perak Taijiquan putra pada Kejurnas Wushu 2022. Dia juga meraih emas di kedua nomor tersebut pada Sirkuit Wushu Final Stage 2021, serta emas Taijijian dan perunggu Taijiquan pada Kejurnas Wushu 2019.
 .
Pelajar SMK Kristen Petra, Surabaya, kelahiran Sidoarjo 27 Mei 2005 ini bertekad tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas terjun di kejuaraan dunia yang baru pertama kali diikutinya ini...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun