POSTER dan baliho bergambar Airlangga Hartarto menyita pandangan di berbagai daerah di Jawa Barat. Wajah familiar dari Ketua Umum Partai Golkar itu mendominasi sepanjang perjalanan beberapa wilayah di Jabar, dari Sukabumi ke Bandung atau Cianjur.
Golkar memang kuat di Jabar, dan poster-poster atau baliho tersebut dibuat oleh kader Golkar dari masing-masing daerah pemilihan (dapil). Mereka menerakan wajah dan asal dapilnya pada poster dan baliho berukuran cukup besar itu.
Tidak hanya Airlangga, poster dan baliho bergambar Puan Maharani dan Prabowo Subianto bersama kader PDIP dan Gerindra dan juga banyak bertebaran di berbagai daerah.Â
Wajah Puan menyebar hampir merata di Jateng, diselingi pose Ganjar Pranowo, gubernur Jateng yang juga kader PDIP.
Nha, yang menarik, poster dan baliho Ganjar Pranowo bersama Yenni Wahid, putri sulung Gus Dur. Tetapi, poster dan baliho Ganjar di Jabar masih kalah jauh dari Muhaimin Iskandar, ketua umum PKB. \
Pendukung Cak Imin cukup masif untuk menegaskan kesiapan pimpinannya sebagai calon presiden, seperti diterakan dalam tulisan di bawahnya, "Maju untuk Pilpres 2024".
Pilpres 2024 memang masih jauh, keberadaan poster dan baliho dari figur-figur yang sudah diidentifikasikan sebagai kandidat calon pemimpin bangsa tersebut secara positif adalah bagian dari pendidikan politik kepada masyarakat. Â
Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, dan Muhaimin Iskandar adalah tokoh-tokoh yang sudah ramai disebut-sebut siap maju di kontestasi akbar politik tahun 2024 mendatang.
Airlangga Hartarto menjadi pilihan terbaik dari Partai Golkar, Prabowo Subianto dari Gerindra, sementara Puan dan Ganjar masih tergantung dari keputusan partainya, Muhaimin Iskandar mewakili PKB.
Dalam hitung-hitungan politik, Airlangga Hartarto berpeluang besar menjadi capres dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yang didirikan bersama PAN dan PPP.Â
Sementara masih sulit menerka siapa di antara Puan dan Ganjar yang akan diusung PDIP sebagai capres, Prabowo Subianto kemungkinan besar dideklarasikan sebagai capres dari Koalisi Indonesia Raya, yang dibangunnya bersama PKB.
Kita ketahui betapa Prabowo dan Cak Imin sama-sama berkeinginan menjadi capres, bahkan jauh sebelum mereka duduk satu meja dan menyepakati pendirian Koalisi Indonesia Raya (KIR).
Prabowo, yang pada Pilpres 2019 berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno dan harus 'menyerah' pada duet Jokowi-Ma'ruf Amin, akan kembali maju meski dengan pasangan yang berbeda.Â
Kabar terakhir menyebutkan, dia akan menyepakati hal ini bersama Cak Imin. Artinya, mereka akan kembali duduk satu meja untuk menentukan capres koalisi.
Jika Koalisi Indonesia Raya menyepakati Prabowo Subianto sebagai capres dan Cak Imin cawapres, maka inilah pasangan capres dan cawapres pertama yang akan maju di Pilpres 2014 karena sudah memenuhi ketentuan.
Duet Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar sekaligus mematahkan wacana duet Prabowo-Puan Maharani, dengan kepastian PDIP bergabung dalam koalisi. Di sisi lain, Koalisi Indonesia Raya juga masih terus merayu PKS.
Jika Prabowo-Muhaimin Iskandar segera dideklarasikan, itu sekaligus membuat Cak Imin menjadi figur cawapres pertama.Â
Nama-nama yang selama ini diramaikan sebagai cawapres adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Sandiaga Uno, Andika Perkasa, Khofifah Indar Parawansa dan Erick Thohir.
AHY diramaikan akan menjadi cawapres bagi Anies Rasyid Baswedan, yang sudah diusung oleh NasDem. Tetapi, posisi AHY masih mungkin tergeser oleh Ahmad Heryawan, mantan gubernur Jabar yang juga wakil ketua dewan syuro PKB.
Tarik-ulur antara NasDem, Demokrat dan PKB dalam penentuan figur cawapres ini amat kuat, sehingga mengancam kepastian terbentunya Koalisi Perubahan.Â
Seperti halnya Demokrat yang menginginkan AHY menjadi pendamping Anies, PKB juga masih ngotot menghendaki agar Ahmad Heryawan yang dipilih.
AHY, Aher dan Khofifah Indar Parawansa adalah kandidat cawapres dari internal partai. Khofifah sempat diramaikan menjadi cawapres potensial bagi Airlangga Hartarto, calon presiden dari Golkar dan sangat mungkin KIB. Namun, nama Khofifah kemudian tenggelam.
Andika Perkasa, Sandiaga Uno dan Erick Thohir masih mengemuka sebagai figur kandidat cawapres.Â
Sedangkan Andika Perkasa, pada Desember 2022 akan memasuki masa purna tugas, disebut-sebut sempat menjadi opsi bagi Airlangga dan Puan Maharani --jika Ketua DPR ini yang dipilih sebagai wakil PDIP. Nama Sandiaga Uno dan Erick Thohir juga terus menggoda.
Sandiaga Uno terakhir disebut-sebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, sebagai calon potensial cawapres untuk Pilpres 2024. Kendati demikian, Zulhas tak mau mendahului pilihan bersama dari KIB, koalisinya dengan Golkar dan PPP.
Zulhas mengenang dukungan PAN pada pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Tetapi, 2024? "Kita lihat nanti," serunya berseloroh saat menghadiri peluncuran buku Sandiaga Uno, seperti dikutip Kompas.com.
Menteri BUMN Erick Thohir cukup aktif mengikuti berbagai kegiatan sejumlah partai, termasuk PAN dan PPP yang berkoalisi dengan Golkar di PPP.Â
Erick Thohir juga hadir pada acara pembukaan Munas HIPMI 2022 di Hotel Alila, Solo, mendampingi Presiden Jokowi, bersama Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan sejumlah menteri lainnya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H