Airlangga dan Prabowo Subianto tampaknya memiliki kesamaan untuk lebih mengutamakan pembahasan program kerja dan visi-misi dari masing-masing koalisi dibanding pendekatan sosok capres dan cawapres. Hal itu juga yang membuat KIB dan koalisi Gerindra bersama PKB terkesan adem, tidak bergejolak.
Oleh karena itu, apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi di Munas HIPMI 2022 mengingatkan pada KIB yang sejauh ini fokus untuk menuntaskan pembahasan program kerja koalisi yang terangkum dalam Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN).
Pendekatan KIB itu dinilai akan membawa Indonesia dalam era baru pemilihan umum yang lebih sehat. Terutama dengan hadirnya calon calon pemimpin yang memiliki visi dan misi, ketimbang menjual persona semata.
Seluruh kader Golkar, PAN dan PPP--yang terangkum dalam KIB- disebut-sebut telah menyepakati hal itu. PATEN menjadi andalan dari ketiga parpol untuk menyukseskan tiga kunci kesejahteraan nasional, yakni sehat manusianya, sehat ekonominya, dan sehat buminya.
Seperti kerap dikemukakan Airlangga Hartarto, sejauh ini belum ada parpol di luar KIB menawarkan program ke depan. Tidak Ada. Umumnya partai politik maupun koalisi mengusung calon atau pasangan dulu baru gagasan. Tidak dengan KIB. Platform KIB sejalan dengan pemikiran bahwa pemilih zaman sekarang akan melihat sosok yang punya ide dan siap untuk mengeksekusi ide tersebut.
KIB dan Koalisi Gerindra bersama PKB disebutkan masih mencari partai lain untuk memperkuat diri, baik partai lama maupun partai yang baru berkesempatan tampil di Pemilu 2024.
KIB disebut-sebut mencoba mengajak Demokrat dan PKS untuk bergabung. Namun, kita ketahui, kedua partai masih berusaha setia pada janji untuk mengayun kebersamaan melalui Koalisi Perubahan bersama NasDem.
Wacana pembentukan Koalisi Perubahan masih di awang-awang, entah kapan dideklarasikan. Dalam pernyataan terbaru, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tak ingin partainya terburu-buru membentuk koalisi.
AHY tidak mau deklarasi koalisi partainya hanya untuk gimik politik semata, tetapi mudah bubar di tengah jalan. Jadi, jangan tergesa-gesa, gopoh. Kalau hanya sekadar bersatu, cuma sekadar gimik politik, koalisi akan mudah rapuh. Buat apa kalau hanya sekadar mendeklarasikan tetapi pecah di tengah jalan?
AHY, seperti dikutip Kompas.com, menyebutkan jika partainya intens berkomunikasi dengan Nasdem dan PKS. Diakui juga tentang banyaknya dinamika dalam prosesnya, bahkan ada yang tidak ingin koalisi ini terbentuk....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H