Dalam perjalanan di panggung seni bela diri dunia, Priscilla telah menorehkan tujuh kemenangan, lebih banyak dari atlet manapun di divisi atomweight ONE. Priscilla telah mulai berlatih wushu sejak umur 17 tahun.
Kerap jadi juara kelas serta mendapat beasiswa untuk masuk ke sebuah universitas tak membuat Priscilla berhenti mengejar kecintaannya dalam seni bela diri. Malah "Thathie" lebih memilih karier dalam dunia bela diri sekalipun sempat ditentang kedua orang tuanya.
Selain menjadi modal Priscilla untuk berjuang saat muda, wushu juga disebutnya menjadi salah satu cintanya dalam seni bela diri. Lewat wushu, Priscilla belajar dan mampu meniti karier dalam seni bela diri profesional.
"Lewat wushu saya bisa memasuki dunia seni bela diri campuran. Bagi saya, beladiri ini sudah menjadi kecintaan saya dan membawa peran penting bagi kehidupan saya," ujarnya, sebagaimana dikutip dari Circle ONE.
Wushu juga mengambil bagian penting dari keberhasilan Sunoto. Ia mengawali kiprahnya di dunia seni bela diri campuran lewat jalur bela diri wushu. Di awal perjalanan karier bela diri Sunoto, sejumlah bela diri seperti Brazilian Jiu-Jitsu, taekwondo dan wushu ditekuninya. Namun, hanya wushu seni bela diri yang difokuskan olehnya. Puncaknya, Sunoto mengikuti turnamen wushu di Bandung dan mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan "The Home of Martial Arts."
Kisah sukses Jeka Saragih, serta Priscilla Hertarti Lumban Gaol dan Sunoto sangat mungkin diikuti atlet-atlet cabor bela diri lainnya. Kuncinya, asal tekun berlatih, fokus dan mempersiapkan mentalnya secara baik untuk menghadapi kancah profesional.
Itu juga yang kerap disampaikan Airlangga Hartarto selalu ketua umum PB WI dan ketua dewan pembina PP KBI. Wushu dan kickboxing bisa menjadi sarana untuk mengharumkan nama bangsa dan negara baik semasih amatir atau kala terjun di kancah profesional...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H