Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menanti Pemecahan Rekor Peserta di Kejuaraan Dunia Wushu 2022

4 November 2022   13:43 Diperbarui: 4 November 2022   13:44 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia, Airlangga Hartarto (Foto: PB WI).

TIDAK terasa, tinggal 29 hari lagi menuju Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022. World Junior Wushu Championship (WJWC) ke-8 ini akan dilangsungkan 3-11 Desember mendatang di ICE BSD, Tangerang, Indonesia. Inilah pekerjaaan akbar Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) pimpinan Airlangga Hartarto, ketua umum Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian itu.

WJWC 2022 diharapkan memecahkan rekor peserta. Federasi Wushu Internasional (IWUF) yang bermarkas di China menegaskan, sangat mungkin hal itu tercapai, mengingat secara umum situasi sudah membaik. "Mayoritas anggota IWUF kemungkinan besar berpartisipasi pada event di Indonesia mengingat mereka sudah dua tahun tidak mengikuti kejuaraan serupa," tulis siaran pers IWUF dalam akun resminya.

WJWC ke-7 diagendakan di Rabat, Maroko, pada 2020. Namun IWUF kemudian membatalkannya mengingat pandemi Covid-19. IWUF harus berterima kasih kepada Indonesia setelah PB WI memastikan kesediannya menjadi tuan rumah WJWC ke-8 tahun 2022.

WJWC menjadi ajang persaingan atlet-atlet terbaik wushu dengan usia maksimal 18 tahun. Sebagai salah satu ajang persaingan yang sangat kompetitif WJWC menarik keikutsertaan banyak kompetitor.

WJWC pertama tahun 2006 diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, diikuti 42 negara dengan jumlah atlet 500. WJWC kedua, 7-14 Desember di Nusa Dua, Bali, melibatkan 700 atlet dari 44 negara.

Setelah itu, WJWC ketiga pada 2010 di Singapura dengan 417 atlet dari 46 negara. WJWC keempat di Macau, China, pada 2012 dengan 500 atlet dari 40 negara. WJWC kelima di Antalya, Turki, pada 2014, diikuti 513 atlet dari 43 negara. Lalu, WJWC keenam pada 2016 di Burgas, Bulgaria, bersaing 600 atlet dari 51 negara. Terakhir, WJWC ketujuh pada 2018 di Brasilia, Brasil, melibatkan 700 atlet dari 42 negara.

PB WI memprediksi kontestan pada WJWC ke-8 ini bisa memecahkan rekor negara partisipan dan jumlah atlet. Gunawan Tjokro, direktur eksekutif WJWC 2022, menyebut bahwa Indonesia bisa memecahkan rekor untuk jumlah terbesar. Gunawan berharap setidaknya 70 negara yang akan ikut serta.

Dengan 70 negara peserta bisa dibayangkan jumlah atlet yang akan berkompetisi. Itu tidak termasuk ofisial dan wasit.

WJWC akan mengomentisikan dua jenis pertandingan, yakni taolu dan sanda. Taolu mengacu pada rangkaian rutinitas (bentuk) komponen latihan wushu termasuk teknik tangan, teknik kaki, lompatan, sapuan, sikap dan gerak kaki, merebut, melempar dan gulat, serta keseimbangan.

Disiplin yang dipertandingkan dalam taolu adalah Nanquan, Nan Dao, Nan Gun, Changquan, Jian Shu, Dao Shu, Gun Shu, Qiang Shu, Taijiquan, Taijijian, Duilian (berpasangan).

Sementara itu, sanda adalah pertarungan tangan kosong modern yang dikembangkan dari teknik wushu tradisional, terutama memanfaatkan teknik meninju, menendang, melempar, gulat dan defensif. Disiplin ini dipertandingkan dengan mengacu pada berat badan, baik putra maupun putri, yakni 48kg, 52kg, 56kg, 60kg, 65kg, 70kg, 75kg, 80kg, 85kg, dan 90kg

Walau secara resmi diselenggarakan 3-11 Desember 2022, namun keseluruhan perebutan medali di WJWC ke-8 ini hanya dilangsungkan selama lima hari, yakni antara 6 hingga 10 Desember. Para peserta luar negeri sudah kembali ke negaranya masing-masing sejak 11 Desember 2022.

Indonesia mentargetkan meraih empat medali emas pada WJWC 2022 ini. Harapan tersebut bertumpu pada 28 atlet putra dan putri dari taolu dan sanda. Sejak WJWC diselenggarakan, Indonesia terus mendulang medali, termasuk perolehan 2 emas, 10 perak dan 7 perunggu dari WJWC ke-7 di Brasilia, 2018.

Pencapaian prestasi atlet taolu dan sanda Indonesia dalam beberapa tahun terakhir terus berkembang. Itu ditunjukkan dengan keberhasilan membawa pulang medali dari berbagai single-event seperti kejuaraan dunia atau multi-event seperti SEA Games dan Asian Games.

Indonesia juga memiliki sejarah baik dalam keikutsertaannya di WJWC, tak terkecuali perolehan sejumlah medali saat menjadi tuan rumah WJWC kedua tahun 2008 di Nusa Dua, Bali. Saat itu, Lindswell Kwok memenangkan medali di taijiquan dari kompetisi taolu. Belakangan Lindswell Kwok dikenal sebagai ratu wushu Indonesia.

Merujuk pada data IWUF, Indonesia sudah berhasil mengoleksi sebanyak 45 medali yang terdiri dari 4 emas, 20 perak dan 21 perungggu pada keikutsertaannya di WJWC 2014 hingga 2018. China, negera tempat persemaian cabor ini, menempati urutan teratas dengan koleksi 34 medali emas, 4 perak dan 2 perunggu....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun