Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Jelang 30 Tahun Wushu Indonesia, Airlangga Tetap Harapkan Wing Chun Menyatu ke PB WI

2 November 2022   10:23 Diperbarui: 2 November 2022   10:32 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum PB WI Airlangga Hartarto menerima penghargaan dari komunitas wing chun. (Foto: PB WI).

SEJARAH mencatat aneka peristiwa perjalanan panjang wushu berstandar internasional di Indonesia. Wushu di Indonesia tetap tegar, berdiri tegak seiring dengan tekad semua pihak yang terkait dan tentu saja orang-orang yang tetap setia menangani olahraga ini, dari IGK Manila, Mediteransyah (alm)), Master Supandi Kusuma, hingga Airlangga Hartarto sekarang ini.

Semua aliran seni bela diri tradisional yang berasal dari China itu, baik keras atau lembut, disebut wushu. Namun, wushu berstandar internasional baru dikenal dan dipopulerkan di Indonesia akhir Oktober 19992, dan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 1992 Pengurus Besar Wushu Indonesia dideklarasikan, sekaligus ditetapkan sebagai hari lahirnya PB WI.

Kini, jelang 30 tahun usia PB WI, wushu termasuk salah satu cabor yang diperhitungkan di persaingan regional dan global. Wushu tak hanya dikompetisikan secara single-event, seperti Kejuaraan Dunia, akan tetapi juga di multi-event seperti SEA Games dan Asian Games. Saat ini, wushu melalui Federasi Wushu Internasional (IWUF), tengah berjuang untuk dipertandingkan secara resmi di Olimpiade.

Atlet-atlet terbaik Indonesia, yang tidak hanya berasal dari warga keturunan-yang masih setia menekuni seni bela diri kebanggaannya itu, menuai prestasi di berbagai ajang, baik single-event maupun multi-event. Baik dari era kepengurusan IGK Manila, Supandi Kusuma, dan diteruskan oleh Airlangga Hartarto sejak 5 tahun terakhir ini. Airlangga, ketua umum Partai Golkar dan Menko Perekonomian, memimpin PB WI sejak periode 2017-2022 dan meneruskannya kembali untuk periode 2022-2026.

Sebagaimana diuraikan di atas, dan seperti kerap dipaparkan, wushu tradisional memiliki banyak aliran dengan berbagai kembangan atau disiplin. Wushu berstandar internasional memodifikasi aliran-aliran dan disiplin tersebut.

Berbagai aliran dan disiplin tersebut dipelajari secara intens di berbagai perguruan di berbagai provinsi, yang terus berkembang pesat. Perguruan-perguruan yang berada di bawah naungan Pengprov Wushu Indonesia di seluruh provinsi itulah yang selama ini menjadi tumpuan PB WI.

Kepengurusan PB WI di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto sejauh ini sebenarnya sudah sangat 'enjoy' dengan eksistensi pelbagai perguruan yang menghimpun sejumlah aliran dan disiplin tersebut. Termasuk, mayoritas perguruan wing chun.

Sekadar mengingatkan, wing chun merepresentasikan spesialisasi pada pertarungan jarak dekat, memakai pukulan cepat dan tendangan dengan pertahanan yang ketat serta ketangkasan gerak kaki untuk mempercepat gerak maju.

Sebagaimana diketahui, tidak seluruh dari perguruan wing chun yang berhimpun ke Wushu Indonesia. Sebagian dari mereka memisahkan diri dan mendirikan asosiasi sendiri, yakni Federasi Wing Chun Indonesia, yang diketuai oleh H.Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, yang tak lain adalah menteri agama.

Atlet-atlet aliran wing chun yang juga memiliki berbagai disiplin, kelas atau nomor tersebut, sebenarnya sangat kompetitif. Baru-baru ini mereka menuai prestasi di sebuah kejuaraan yang diselenggarakan oleh Ving Tsun Athletic Association (VTAA), pada 30 Oktober 2022 di Hong Kong. Mereka membawa pulang lima medali emas, enam medali perak, dan delapan medali perunggu.

Masalahnya, di dalam negeri, Federasi Wing Chun Indonesia tidak diakui sebagai salah satu anggota dari KONI Pusat. Demikian juga dengan KOI. KONI dan KOI menegaskan, organisasi tradisional wing chun yang merupakan aliran bela diri kungfu tetap berada di bawah naungan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI).

Seluruh induk organisasi olahraga anggota KONI Pusat yang 64 cabor (PP/PB) dan 34 KONI provinsi tidak setuju dan belum bisa mendukung bila wing chun yang membentuk Federasi Wing Chun Indonesia (FWCI) menjadi anggota KONI Pusat, meskipun secara administrasi mereka memenuhi persyaratan. KONI Pusat juga konsisten menetapkan wing chun sebagai bagian dari PB Wushu Indonesia

Di sisi lain, tidak semua perguruan wing chun menerima keberadaan FWCI. Sebagai contoh, sebanyak 10 sasana wing chun di DKI Jakarta tetap menyatakan berada di bawah PBWI.

Imbauan agar wing chun tetap berada di bawah naungan PB WI juga berulangkali disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Pertimbangannya, PB WI yang berafiliasi pada Federasi Wushu Internasional (IWUF) sudah menjadi anggota KONI dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Amali menegaskan, wing chun adalah aliran kungfu tradisional sehingga sebaiknya berada di PB WI. Sama halnya dengan aliran yang ada pada karate yang berada di bawah naungan PB Forki. Kan, tidak mungkin aliran dalam karate diterima menjadi anggota KONI. Begitu juga aliran pencak silat yang sudah berada dalam wadah Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB IPSI). Jadi, cukup PB WI saja.

Menpora selalu mengapresiasi PB WI di bawah kepengurusan Airlangga Hartarto yang telah terbukti berprestasi di kancah regional maupun internasional. Ia yakin wing chun akan berkembang dan berprestasi di bawah PB WI.

Airlangga, kata Amali, sangat mencintai olahraga wushu. Wing chun bisa mengikuti jejak wushu yang telah mencatat prestasi baik di SEA Games, Asian Games dan kejuaraan dunia.

Airlangga bersama jajaran pengurus PB WI sendiri tak jemu untuk mendorong seluruh perguruan wing chun berafiliasi ke Wushu Indonesia. Oleh karena itu juga ia mengomentisikan wing chun atau kungfu ini berbarengan dengan Kejurnas Wushu Piala Presiden pada medio September lalu di Surabaya, Jatim. Khusus kompetisi wing chun ini memperebutkan Piala Airlangga Hartarto.

Dikompetisikanya wing chun bersamaan dengan perebutan Piala Presiden pada Kejurnas Wushu 2022 di Surabaya menjadi langkah awal yang strategis dalam upaya mempertandingkan wing chun secara resmi di PON XXI Sumatera Utara-Aceh 2024.

Wing chun sudah menjadi salah satu komunitas wushu yang sangat menjanjikan dengan praktisinya tersebar di seluruh dunia dan menjadi trending topic kung fu selama satu dekade lebih melalui film box office-nya Ip Man.

Langkah strategis PB WI ini juga sesuai dengan rencana Federasi Wushu Internasional (IWUF) untuk menyelenggarakan Kejuaraan Dunia Wing Chun....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun