olahraga ini, dari IGK Manila, Mediteransyah (alm)), Master Supandi Kusuma, hingga Airlangga Hartarto sekarang ini.
SEJARAH mencatat aneka peristiwa perjalanan panjang wushu berstandar internasional di Indonesia. Wushu di Indonesia tetap tegar, berdiri tegak seiring dengan tekad semua pihak yang terkait dan tentu saja orang-orang yang tetap setia menanganiSemua aliran seni bela diri tradisional yang berasal dari China itu, baik keras atau lembut, disebut wushu. Namun, wushu berstandar internasional baru dikenal dan dipopulerkan di Indonesia akhir Oktober 19992, dan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 1992 Pengurus Besar Wushu Indonesia dideklarasikan, sekaligus ditetapkan sebagai hari lahirnya PB WI.
Kini, jelang 30 tahun usia PB WI, wushu termasuk salah satu cabor yang diperhitungkan di persaingan regional dan global. Wushu tak hanya dikompetisikan secara single-event, seperti Kejuaraan Dunia, akan tetapi juga di multi-event seperti SEA Games dan Asian Games. Saat ini, wushu melalui Federasi Wushu Internasional (IWUF), tengah berjuang untuk dipertandingkan secara resmi di Olimpiade.
Atlet-atlet terbaik Indonesia, yang tidak hanya berasal dari warga keturunan-yang masih setia menekuni seni bela diri kebanggaannya itu, menuai prestasi di berbagai ajang, baik single-event maupun multi-event. Baik dari era kepengurusan IGK Manila, Supandi Kusuma, dan diteruskan oleh Airlangga Hartarto sejak 5 tahun terakhir ini. Airlangga, ketua umum Partai Golkar dan Menko Perekonomian, memimpin PB WI sejak periode 2017-2022 dan meneruskannya kembali untuk periode 2022-2026.
Sebagaimana diuraikan di atas, dan seperti kerap dipaparkan, wushu tradisional memiliki banyak aliran dengan berbagai kembangan atau disiplin. Wushu berstandar internasional memodifikasi aliran-aliran dan disiplin tersebut.
Berbagai aliran dan disiplin tersebut dipelajari secara intens di berbagai perguruan di berbagai provinsi, yang terus berkembang pesat. Perguruan-perguruan yang berada di bawah naungan Pengprov Wushu Indonesia di seluruh provinsi itulah yang selama ini menjadi tumpuan PB WI.
Kepengurusan PB WI di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto sejauh ini sebenarnya sudah sangat 'enjoy' dengan eksistensi pelbagai perguruan yang menghimpun sejumlah aliran dan disiplin tersebut. Termasuk, mayoritas perguruan wing chun.
Sekadar mengingatkan, wing chun merepresentasikan spesialisasi pada pertarungan jarak dekat, memakai pukulan cepat dan tendangan dengan pertahanan yang ketat serta ketangkasan gerak kaki untuk mempercepat gerak maju.
Sebagaimana diketahui, tidak seluruh dari perguruan wing chun yang berhimpun ke Wushu Indonesia. Sebagian dari mereka memisahkan diri dan mendirikan asosiasi sendiri, yakni Federasi Wing Chun Indonesia, yang diketuai oleh H.Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, yang tak lain adalah menteri agama.
Atlet-atlet aliran wing chun yang juga memiliki berbagai disiplin, kelas atau nomor tersebut, sebenarnya sangat kompetitif. Baru-baru ini mereka menuai prestasi di sebuah kejuaraan yang diselenggarakan oleh Ving Tsun Athletic Association (VTAA), pada 30 Oktober 2022 di Hong Kong. Mereka membawa pulang lima medali emas, enam medali perak, dan delapan medali perunggu.
Masalahnya, di dalam negeri, Federasi Wing Chun Indonesia tidak diakui sebagai salah satu anggota dari KONI Pusat. Demikian juga dengan KOI. KONI dan KOI menegaskan, organisasi tradisional wing chun yang merupakan aliran bela diri kungfu tetap berada di bawah naungan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI).