Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kabar Baik untuk Kickboxer Indonesia, Ajang "Road to UFC" akan Digelar Setiap Tahun

28 Oktober 2022   12:07 Diperbarui: 28 Oktober 2022   12:10 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                   Jeka Saragih (kiri) dan Deddy Corbuzier. (Foto: Onepride.net).

YA, ini kabar baik untuk para kickboxer Indonesia yang tengah menggembleng dirinya di berbagai sasana atau camp. Juga untuk para petarung yang tergabung di Pengprov-pengprov Kick Boxing Indonesia (KBI) di bawah binaan Airlangga Hartarto.Syaratnya, tentunya harus bertarung lebih dulu di One Pride Mix Martial Arts (MMA). Kabar bahagia ini tentu membuka harapan bagi para petarung One Pride MMA untuk bisa mengikuti jejak Jeka Saragih di 'Road to UFC'.

Sebagaimana ramai diberitakan media, One Pride MMA mengumumkan bahwa ajang 'Road to UFC' akan rutin diselenggarakan setiap tahun. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Juri One Pride MMA Indonesia, Max Metino. Seperti diketahui, ajang One Pride jadi satu-satunya pintu gerbang untuk menuju organisasi MMA terbesar di dunia pimpinan Dana White itu.

Dengan akan rutin digelar setiap tahun berarti atlet-atlet kickboxer dan cabor beladiri lainnya yang belum mendapat kesempatan tampil di 'Road to UFC' 2022 ini punya kans pada tahun depan.

Untuk itu, setiap petarung harus terus meningkatkan kualitas kemampuan bertarung dan prestasi di One Pride MMA.  Max Metino mengimbau kepada seluruh kickboxer atau petarung dari cabor beladiri lainnya untuk menunjukkan prestasinya di One Pride MMA, karena hanya yang berkualitas berpeluang tampil di 'Road to UFC.

Pemilihan petarung One Pride untuk Road to UFC langsung dipilih oleh matchmaker UFC. Hanya mereka yang tahu kriteria yang harus dimiliki oleh seorang atlet MMA agar tembus ke 'Road to UFC'.

"Yang memilih bukan kami. Langsung dari UFC. Dia akan talent scouting dari fighter bagus akan dipilih. Mereka akan berkoordinasi dengan kami untuk bisa (ikut) Road to UFC," ungkap Max Metino, Professor Brazilian Jiu-Jitsu Black Belt itu, seperti dikutip dari rilis One Pride MMA.

Nantinya, bergantung fighter, saat dia diminta untuk bermain apakah menerima atau belum. Pasalnya, ada yang merasa sudah siap, atau sebaliknya, belum.

Seperti diketahui, Jeka Saragih adalah satu-satunya wakil One Pride MMA Indonesia yang berhasil menembus babak semifinal 'Road to UFC' 2022. Jeka mencapai babak final duel kelas ringan (70kg) setelah melumpuhkan murid Zombi Korea, Ki Won Bin di semifinal, Minggu (23/10) sore di Etihad Arena, Abu Dhabi.

Kita ketahui Jeka Saragih lama belajar wushu, kemudian beralih ke kickboxer dan menjadi anggota Batam Fighter Camp (BFC) di Batam, Kepri. Dia pernah tampil di beberapa kejuaraan wushu dan kickboxing sebelum beranjak ke One Pride MMA dan beruntung mengikuti 'Road to UFC'.

Ada lima petarung One Pride MMA yang tampil dalam 'Road to UFC' 2022, namun  empat di antaranya harus angkat koper setelah mengalami kekalahan di laga pembuka. Mereka adalah Rama Supandhi, Gugun Gusman, Angga Hans, dan Jeremia Siregar.

Jadi, hanya Jeka Saragih yang bisa melangkah lebih jauh di ajang 'Road to UFC' ini. Sekadar mengingatkan, 'Road to UFC' adalah ajang bagi petarung MMA di Asia berlomba untuk bisa mendapat kontrak UFC.

Kemarin, Jeka Saragih kembali berbicara soal harapan besarnya bisa bertemu Presiden Joko Widodo. Harapan Jeka Saragih bisa bertemu Jokowi disampaikan ke YouTuber ternama Indonesia, Deddy Corbuzier.

"Saya ingin menyampaikan langsung keluh kesah warga soal jalan rusak dan jaringan di Simalungun," demikian dikatakan Jeka Saragih dalam video postingan kolaborasi di akun Instagram @mastercorbuzier dan @jekasaragih yang diunggah pada Kamis, 27 Oktober 2022.

Kata Jeka Saragih, kampung halamannya butuh perhatian dari pemerintah. Terutama masalah jalan dan jaringan komunikasi. Kata Jeka kepada Dedy Corbuzier, "Saat di kampung untuk nelpon masih harus manjat pohon."

Jeka Saragih yang berasal dari Dusun Bah Pasussang, Desa Siporkas, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Sumut, bercerita bahwa ia nyaris gagal berangkat ke Singapura untuk mengikuti tes 'Road to UFC' jika saat itu sedang berada di kampungnya.

Dia bisa menerima telepon yang mengabarkan keberangkatannya ke Singapura untuk mengikuti tes 'Road to UFC" karena tengah jalan-jalan ke kota. Jika saja saat itu sedang berada di kampungnya dia mungkin tidak bisa menerima telepon karena jaringan yang buruk.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun