Perjalanan hidupnya terus membaik. Tahun 2015 pasca lulus sekolah, Jeka pindah ke Batam dan menjadi pekerja galangan kapal di PT SMOE. Kepergiannnya ke Batam tidak terlepas dari kegundahan hatinya karena tidak diperkenankan tampil di PON 2015 oleh kedua orang tuanya. Tetapi, Jeka Saragih tidak putus asa. Â Di sela-sela waktu bekerja, ia tetap mengasah kemampuan bela dirinya dan berupaya untuk bisa masuk ke sasana Batam Fighter Club (BFC), salah satu klub kickboxing terkemuka di Batam.
Pemilik BFC, yakni Yakop Sutjipto, adalah juga Ketua Harian Pengprov Kick Boxing Indonesia (KBI) Batam, salah satu orang kepercayaan Airlangga Hartarto. Yakop Sutjipto adalah juga ketua panitia dari Kejurnas KickBoxing 2022 memperebutkan Piala Airlangga Hartarto, yang digelar 7-10 Oktober 2022 di Mal Botania, Batam.
Yakop Sutjipto menjadi salah satu figur yang berjasa dalam perjalanan karir Jeka Saragih. Pemilik BFC itu tak hanya memperbolehkan Jeka Saragih magang di sasana tersebut, akan tetapi juga menawarkan fighter asal Simalungan itu ikut dalam kejuaraan One Pride TVOne, yang saat itu mempertandingan para petarung MMA.
Tentu, Jeka tak menampik tawaran bagus itu. Jeka ikut seleksi, dan dari hasil seleksi itu, ternyata masuk dalam Grade A 70kg.
Sejarah mencatat, pada April 2017, ia sukses menjadi jawara MMA One Pride, di kelas 70 kg setelah mengalahkan Ngapdi Mulidy, asal Semarang dengan TKO di ronde pertama.
Sejak saat itu, namanya mulai melambung bahkan saat Asian Games tahun 2018, Jeka diminta membawa api obor Asian Games berkeliling saat melintas Sumatera Utara. Rekor pertarungannya di One Pride MMA, 11-2-0.
Sekarang, kini ia menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia yang masih tersisa dalam pertarungan, menuju babak final Road to UFC....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H