Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Duka Mendalam Airlangga atas Tragedi Kanjuruhan

3 Oktober 2022   12:26 Diperbarui: 3 Oktober 2022   12:34 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Airlangga Hartarto berpesan kepada seluruh suporter bola untuk lebih bisa memegang teguh nilai-nilai Pancasila agar damai dan bersatu. Apalagi tragedi ini terjadi tepat pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila, yaitu 1 Oktober 2022.

"Para suporter diharapkan bukan hanya meyakini, tapi juga mengamalkan nilai-nilai Pancasila, bahwa kita sebangsa Indonesia harus tetap bersatu dan menjaga kedamaian antar saudara," ujar Airlangga dalam keterangan persnya.

Airlangga Hartarto bisa fasih bicara soal olahraga karena ia memang sudah cukup lama menekuni atau berkecimpung di organisasi olahraga, yakni sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia. Wushu, olahraga asal China, sudah lama berkembang di Indonesia dan Airlangga Hartarto meneruskan jejak keberhasilan para pendahulunya untuk membuat atlet-atletnya menuai prestasi di berbagai event regional dan internasional.

Memimpin PB WI pada periode 2017-2021, Airlangga Hartarto kembali terpilih secara aklamasi untuk memimpin di periode kedua, yakni 2022-2026. Di bawah kepemimpinannya PB WI semakin kuat, sehingga tak mengherankan jika kemudian dimasukan dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) bersama 13 cabor unggulan lainnya. Airlangga Hartarto sebentar lagi menggelar kerja besar, menjamu sekitar 800 atlet wushu dari lebih 70 negara yang berpartisipasi pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke 8, yang digelar 2-12 Desember 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten.

Wushu memang bukan sepak bola. Wushu mempertemukan atau mengomentisikan laga antar individu, di mana sebagai cabor beladiri--sebagaimana halnya karate, tinju, muaythai-- wushu lebih berupaya menonjolkan sikap ksatria.

Di dalam wushu, kita juga mempelajari seni, olahraga, kesehatan, beladiri dan mental. Mempelajari Wushu tidak hanya terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan gerakan fisik dan kekerasan saja, tetapi juga melibatkan pikiran. Mempelajari Wushu berarti kita juga belajar mengolah pernafasan, memahami anatomi tubuh kita, dan juga mempelajari ramuan atau obat-obatan untuk memperkuat tubuh maupun untuk pengobatan.
 
Seperti halnya sepak bola, wushu juga memiliki banyak 'suporter' atau penggemar fanatik, yang umumnya adalah orang-orang yang senang dengan olahraga yang merefleksikan seni perang tersebut. Akan tetapi, penggemar fanatik wushu tidak pernah bersikap anarkis, tidak seperti mayoritas pendukung fanatik klub-klub sepak bola di Tanah Air.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun