Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Dari Kejurnas Wushu Piala Presiden: DKI Jakarta Jangan Terlena, Jatim Perkuat Sanda

23 September 2022   14:52 Diperbarui: 23 September 2022   15:12 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"BERLATIH, berlatih, berlatih," teriak Ngatino, sekretaris jenderal Pengurus Besar Wushu Indonesia. Dia meneruskan pesan dari Ketua Umum PB WI, Airlangga Hartarto, kepada para atlet peserta Kejurnas Piala Presiden, Piala Airlangga Hartarto, Piala Menpora dan Piala Khofifah Indar Parawansa, yang menyesaki lantai 4 Gedung Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di acara penutupan, Kamis (22/9/2022) malam. 

"Jangan terpukau atau terlena dengan apa yang diraih sekarang ini," pesannya kepada para pemenang, peraih medali. "Para atlet tetap harus berlatih keras menghadapi berbagai event di depan."

Seperti disampaikan sebelumnya, tim wushu DKI Jakarta sukses merebut gelar juara umum pada event nasional yang dilangsungkan sejak Sabtu (17/) lalu itu. Keberhasilan kontingen DKI Jakarta ini sekaligus memupus harapan tuan rumah Jawa Timur merebut gelar juara umum tiga kali berturut-turut dan memboyong Piala Presiden. 

Tim wushu DKI Jakarta yang dipimpin Gunawan Tjokro menggeser dominasi tim tuan rumah dengan mengoleksi 37 emas (30 emas Taolu dan 7 emas Sanda), 21 perak, dan 20 perunggu dari event tertinggi nasional yang mempertandingkan kelas pra junior, junior dan senior untuk nomor Taolu dan Sanda.

Jatim yang merupakan juara umum pada Kejurnas Wushu  2018 dan 2019 harus puas menempati posisi runner-up dengan mengoleksi 26 emas (25 emas Taolu dan 1 Sanda), 26 perak, dan 36 perunggu. Posisi ketiga ditempati Jawa Tengah dengan mengoleksi 18 emas (7 emas Taolu dan 11 emas Sanda), 19 perak, dan 14 perunggu.
 
Simak pernyataan Herman Wijaya, manajer tim wushu DKI Jakarta. "Saya terharu dan bangga anak-anak bisa merebut gelar juara umum di kandang Jawa Timur yang merupakan juara bertahan. Semua ini berkat kerja keras seluruh atlet dalam menjalankan program latihan, dan juga dukungan dari para orang tua atlet."

Herman Wijaya juga mengurai pujiannya kepada Gunawan Tjokro. Menurut dia, pencapaian atlet DKI Jakarta di Kejurnas Piala Presiden 2022 ini tidak terlepas dari dukungan dan motivasi yang diberikan ketua Pengprov WI DKI Jakarta itu. Perhatian Gunawan Tjokro dinilai luar biasa dalam upaya mewujudkan misi Pengprov WI DKI Jakarta untuk melahirkan atlet berkualitas, yang mampu berprestasi di ajang event nasional dan internasional.

Meski DKI Jakarta sukses merebut gelar juara umum di Kejurnas Wushu 2022, Herman Wijaya tetap mengingatkan seluruh atlet untuk lebih giat lagi dalam menjalankan program latihan. Dia meminta para atletnya tidak terlena, terus terus menjalankan program latihan, meningkatkan kemampuan, mengingat persaingan di depan akan lebih ketat.
 
Pujian juga disampaikan Wakil Ketua KONI DKI Jakarta, Gede Sarjana. Kunci keberhasilan tim Wushu DKI Jakarta merebut gelar juara umum dan membawa Piala Presiden, sebutnya, juga tidak terlepas dari evaluasi yang terus menerus dilakukan. Jadi, pesannya, jangan pernah bosan untuk melakukan evaluasi.

Kembali pada Ngatino, yang menutup resmi Kejurnas Piala Presiden mewakili Ketua Umum PB WI Airlangga Hartarto. Ngatino menekankan bahwa dari hasil kejurnas ini akan dijaring atlet-atlet junior dan senior berkualitas untuk dibina dalam pemusatan latihan atlet nasional (pelatnas) menghadapi berbagai event internasional, termasuk SEA Games 2021 (2023) Kamboja dan Asian Games 2022 Hangzhou, yang juga akan digelar 2023.
 
Khusus atlet junior, kata Ngatino, mereka akan dipersiapkan untuk menghadapi Kejuaraan Dunia Wushu Junior yang akan digelar di ICE Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, 2-11 Desember 2022 mendatang.

Ngatino menegaskan bahwa tim talents yang dibentuk PB WI akan memilih atlet-atlet junior berdasarkan prestasi yang dicapai. Terkait timnas yang akan diterjunkan ke Kejuaraan Dunia Junior, jelas Ngatino, akan diputuskan dalam rapat pengurus harian yang dipimpin langsung oleh Airlangga Hartarto.

Ngatino juga memberi pesan khusus kepada para atlet Jatim, yang gagal mempertahankan Piala Presiden. Kecewa boleh, tetapi jangan sampai berlarut-larut. Bagaimana pun, jelasnya, Jatim tetap menjadi salah satu gudang atlet wushu nasional baik senior maupun junior. Ke depan, para atlet Jatim pasti akan memberikan perlawanan lebih baik lagi kepada atlet-atlet DKI Jakarta dan provinsi lainnya.

Menurut Herman Wijaya, sekum Pengprov WI DKI Jakarta yang manajer tim wushu ibu kota, persaingan di event nasional mendatang pasti akan lebih ketat. Keberhasilan para atletnya merebut gelar juara umum di Kejurnas Piala Presiden 2022 ini saja amat sulit, diwarnai perjuangan keras di setiap disiplin, baik taolu, sanda atau kungfu. Dia beruntung atlet-atlet DKI Jakarta sudah dipersiapkan lama, melalui latihan yang terprogram sejak Maret silam.

Bagaimana tanggapan kubu Jatim? Kecewa dan sedih, pastilah. Namun, menurut keterangan Ketua Pengprov WI Jatim Soedomo Mergonoto, kegagalan mempertahankan Piala Presiden harus memacu semangat dan motivasi para atlet Jatim untuk berlatih lebih keras lagi. Jatim akan mempersiapkan atlet-atlet yang lebih mumpuni di sanda.

Dari interaksi perebutan medali, Jatim memang banyak kehilangan medali emas di sanda. Raihan 1 emas, 2 perak, dan 9 perunggu membuat Jatim berada di posisi ke 4, di bawah Jateng, DKI Jakarta dan Jabar.

Diketahui, wushu kategori sanda merupakan olahraga tempur dengan kombinasi seni bela diri tradisional China dan teknik tempur pertarungan modern. Disiplin sanda menggabungkan full-contact kick boxing dan muay thai. Para atlet saat bertanding bebas saling adu pukulan, tendangan bahkan bantingan. Persiapan untuk pertandingan kategori sanda memang tidak bisa tiba-tiba. Fisik musti prima dan mental harus kuat sebelum terjun ke gelanggang tarung berhadapan dengan lawan.

Untuk disiplin sanda ini, kontingen Jateng yang paling unggul. Mereka di peringkat puncak perolehan medali disiplin sanda. Dari keterangan Hermansyah Monginsidi, kepala pelatih sanda Jateng, dia mempersiapkan atletnya cukup lama, di mana dukungan diberikan setiap kabupaten. Itu yang membuat para atlet sanda Jateng begitu 'beringas' di atas ring. Mereka memiliki semangat tempur yang tinggi. Pukulan-pukulannya begitu mematikan. Satu dua pukulan dan tendangan bisa merobohkan lawan. Tak heran jika di partai final disiplin sanda atlet Jateng mendominasi laga, mengoleksi 13 emas, 11 perak dan 7 perunggu cuma dari sanda.

Para petarung asal Jateng ini bisa saja mendominasi timnas wushu yang diproyesikan menghadapi Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 mendatang....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun