AIRLANGGA Hartarto sudah lama diputuskan sebagai calon presiden dari Partai Golkar. Kepastian namanya menjadi capres dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tampaknya juga tinggal menunggu permufakatan final dengan dua petinggi partai koalisi lainnya, yakni PAN dan PPP.Â
Airlangga dinilai paling memiliki rekam jejak menawan di antara tiga petinggi partai KIB. Di sisi lain, namanya juga sangat menjual saat dipadankan dengan tokoh lainnya dalam tataran cawapres. Tetapi, hampir tidak mungkin dengan Anies Baswedan.
Airlangga Hartarto dan Anies Baswedan menjadi dua nama yang trending akhir pekan ini. Setelah sepekan penuh berada di Los Angeles, AS, menjalani tugas kenegaraan sebagai Menko Perekonomian dengan mengikuti serangkaian kegiatan dalam forum kerja sama ekonomi baru AS dan negara-negara di Pasifik, Airlangga sejak pertengahan pekan ini beranjangsana ke Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Di Jatim, Airlangga memompa semangat kader di Jawa Timur untuk terus menggenjot persiapan menuju Pemilu 2024, baik Pilpres, Pileg dan Pilkada serentak. Di Jateng, Airlangga menyemai kebersamaannya di tengah masyarakat dengan mengikuti Haul Ki Ageng Gribig, leluhurnya, di Jatinom, Klaten.Â
Saat bersamaan, Anies Baswedan tengah berada di Singapura, di mana pada media setempat ia menegaskan kesiapannya menjadi capres pada Pilpres 2024 seandainya ada parpol yang mencalonkannya.
Selama ini Anies, yang akan menuntaskan jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober mendatang, belum pernah secara terbuka mengemukakan keinginannya menjadi capres. Ia lebih banyak berkelit jika ditanya media terkait hasil berbagai jajak pendapat atau survei politik yang menempatkan dirinya sebagai salah satu capres dan cawapres potensial.
Kesiapan Anies untuk menjadi capres menghiasi pemberitaan media hari ini. Ia menyampaikan kesiapannya menjadi capres dalam wawancaranya dengan Reuters di Singapura, Kamis. Anies meminta agar dirinya dinilai dari kenyataan dan rekam jejaknya setelah 5 tahun menjabat gubernur DKI Jakarta.
Mengutip pemberitaan media, dalam artikel Reuters diulas soal posisi Anies sebagai gubernur satu kota terbesar di Asia Tenggara yang sering dianggap sebagai batu loncatan menuju kursi kepresidenan dengan memberi contoh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan Gubernur DKI dua tahun sebelum memenangi Pilpres 2014.