Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Indonesia Menanti Rekor Peserta Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022

16 September 2022   13:27 Diperbarui: 16 September 2022   13:53 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-8 tahun 2022 di ICE, BSD, Tangerang, Banten. (Foto: PB WI).

         

INDONESIA tengah menjadi tatapan dunia. Pertama, terkait dengan kesiapannya menjadi tuan rumah dari Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara maju dalam kerangka G20, yang akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, November mendatang. Yang kedua, dari keseriusannya menggelar Kejuaraan Dunia Wushu Junior atau World Junior Wushu Championship (WJWC) yang akan dilaksanakan 3-11 Desember mendatang di ICE Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten.

Bukan sekadar kebetulan jika kedua event internasional kenegaaraan dan olahraga ini melibatkan Airlangga Hartarto, yang Ketua Umum Partai Golkar dan Menko Perekonomian. Airlangga memegang peranan penting di KTT G20, sementara di Kejuaraan Dunia Wushu Junior ia juga menjadi tokoh penentu, dari posisinya sebagai ketua umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI)).

Terkait dengan Kejuaraan Dunia Junior Wushu atau World Junior Wushu Championship (WJWC), PB WSI sudah meluncurkan logo dan maskot yang akan menjadi identitas WJWC 2022 tersebut. Peluncuran logo dan maskot resmi WJWC 2022 dilakukan bersamaan dengan momen hitung mundur 80 hari jelang WJWC 2022 digelar, yakni pada Selasa (13/9) lalu di Wisma AKR, Jakarta Barat.

Menarik mencermati bahwa unsur logo dan maskot WJWC 2022 tersebut terinspirasi dari badak Jawa. Logo dan maskot tersebut terbagi menjadi dua bagian di mana masing-masing mewakili seorang anak laki-laki dan badak Jawa.

Dari keterangan yang disampaikan langsung oleh Gunawan Tjokro, Direktur Eksekutif IWUF dari Indonesia, anak laki-laki pada logo melambangkan salah satu jurus wushu yaitu gunshu di mana anak laki-laki tersebut bermain dengan jurus toya. Satu bagian lagi bentuk lengkungan yang melambangkan badak Jawa dan juga dikenal sebagai badak sunda atau badak bercula satu, yang keberadaannya saat ini sudah sangat langka.

Badak Jawa kini hanya dapat ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, tempat penyelenggaraan kejuaraan ini. Secara implisit, bentuk ini juga merupakan angka dari kejuaraan kedelapan dan juga melambangkan keabadian yang berarti berkelanjutan dan persatuan. Warna gradasi hijau ke kuning melambangkan pemuda, kesegaran dan kejayaan. Di momen yang sama, PB WI sekaligus meluncurkan maskot The 8th World Junior Wushu Championship Indonesia 2022 yang diberi nama Wolu.

Dari keterangan Gunawan Tjokro diketahui, maskot ini diambil dari karakter badak Jawa bercula satu. Nama Wolu dirujuk dari bahasa Jawa yang berarti "delapan" yang mewakili Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-8. Badak bercula satu sudah lama lama menjadi lambang dari provinsi Banten.

Kita pahami bahwa secara umum Indonesia sudah sangat siap menggelar WJWC 2022 ini. Kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah tentunya tidak terlepas dari dukungan penuh yang diberikan oleh Airlangga sebagai pucuk pimpinan organisasi cabang olahraga bela diri tersebut selama dua periode, yakni 2017-2022 dan 2022-2026. Indonesia menjadi satu-satunya negara yang lebih dari sekali menyelenggarakan WJWC. Sebelumnya, Indonesia menjadi tuan rumah WJWC pada 2008, yang kala itu dilaksanakan di Bali.

Oleh karenanya tidak berlebihan jika Indonesia saat ini menjadi pusat perhatian negara-negara yang menjadi basis kekuatan wushu lainnya, terutama China, tempat olahraga ini bersemai. China sudah memastikan keikutsertaannya di WJWC 2022 ini, sebagaimana puluhan negara lainnya. Indonesia sendiri berharap peserta WJWC ke-8 tahun 2022 ini mencapai rekor, yakni diikuti 80 negara. Sejak diadakan pertama kali pada 2006, di Kuala Lumpur, Malaysia, dan terakhir kali pada 2018 di Brasilia, jumlah peserta belum pernah mencapai 80.

Merujuk pada kalender resmi Federasi Wushu Internasional (International Wushu Union Federation/IWUF) WJWC ke-8 mestinya dilangsungkan di Rabat, Maroko, pada 2020. Namun, menyusul krisis besar akibat pandemi Covid-19, Maroko menarik diri sebagai tuan rumah. Lalu, di tengah ancaman inflasi yang menghantui banyak negara di dunia akibat hantaman pandemi Covid-19 itu, Indonesia kemudian menjadi dewa penyelamat dengan kesiapannya menggelar WJWC ke-8 di ICE BSD, Tangerang, pada 3-11 Desember 2022 mendatang.

Bisa dibayangkan betapa senangnya komunitas wushu dunia atas loyalitas yang ditunjukkan Indonesia. Hal itu yang membuat wushu Indonesia menjadi tatapan komunitas wushu internasional. Wushu Indonesia tentunya akan semakin diperhitungkan, walau dari peta kekuatan wushu dunia, Indonesia secara umum masih berada di papan tengah. Indonesia masih di bawah China, Hongkong, Makau, AS, Jepang, dan Korsel.

Data IWUF menunjukkan, dari keikutsertaan pada kejuaraan dunia 2014 hingga 2018, wushu Indonesia baru mengoleksi 4 medali emas, 20 perak dan 21 perunggu. Itu tidak termasuk raihan dua perunggu pada WJWC ke-2 tahun 2008 di Bali. Dua perunggu Indonesia kala itu dipersembahkan oleh Oscar Yaqut dari kompetisi sanshou putra 56kg dan Friska Ria Wibowo di kompetisi sanshou putri 48kg.

Koleksi 4 medali emas dari tiga kali kejuaraan dunia junior itu, yakni 2014 di Antalya, Turki, 2016 di Burgas, Bulgaria, dan 2018 di Brasilia, kini coba digandakan Indonesia. Kepengurusan PB WI 2022-2026 yang diketuai oleh Airlangga kini mematok peraihan 4 medali emas sekaligus di WJWC 2022. Seperti dituangkan pada paparan sebelumnya, pencapaian 4 medali emas tersebut diproyeksi dari kompetisi taolu dan sanda.

Target 4 medali emas oleh Indonesia ini tentunya akan membuat persaingan di WJWC 2022 sangat menarik. Tetapi tentunya kita bisa pahami jika keberanian PB WI mencanangkan target 4 medali emas tersebut bukan tanpa dasar atau pertimbangan yang matang.

Para pembina di PB WI pastinya sudah memiliki data-data yang menumbuhkan optimisme mereka, terutama tentunya pencapaian prestasi atlet-atletnya selama ini. Regenerasi dan kaderisasi yang dilakukan membuat atlet-atlet wushu Indonesia menuai prestasi berbagai ajang single-event maupun multievent regional dan dunia.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun