Merujuk pada kalender resmi Federasi Wushu Internasional (International Wushu Union Federation/IWUF) WJWC ke-8 mestinya dilangsungkan di Rabat, Maroko, pada 2020. Namun, menyusul krisis besar akibat pandemi Covid-19, Maroko menarik diri sebagai tuan rumah. Lalu, di tengah ancaman inflasi yang menghantui banyak negara di dunia akibat hantaman pandemi Covid-19 itu, Indonesia kemudian menjadi dewa penyelamat dengan kesiapannya menggelar WJWC ke-8 di ICE BSD, Tangerang, pada 3-11 Desember 2022 mendatang.
Bisa dibayangkan betapa senangnya komunitas wushu dunia atas loyalitas yang ditunjukkan Indonesia. Hal itu yang membuat wushu Indonesia menjadi tatapan komunitas wushu internasional. Wushu Indonesia tentunya akan semakin diperhitungkan, walau dari peta kekuatan wushu dunia, Indonesia secara umum masih berada di papan tengah. Indonesia masih di bawah China, Hongkong, Makau, AS, Jepang, dan Korsel.
Data IWUF menunjukkan, dari keikutsertaan pada kejuaraan dunia 2014 hingga 2018, wushu Indonesia baru mengoleksi 4 medali emas, 20 perak dan 21 perunggu. Itu tidak termasuk raihan dua perunggu pada WJWC ke-2 tahun 2008 di Bali. Dua perunggu Indonesia kala itu dipersembahkan oleh Oscar Yaqut dari kompetisi sanshou putra 56kg dan Friska Ria Wibowo di kompetisi sanshou putri 48kg.
Koleksi 4 medali emas dari tiga kali kejuaraan dunia junior itu, yakni 2014 di Antalya, Turki, 2016 di Burgas, Bulgaria, dan 2018 di Brasilia, kini coba digandakan Indonesia. Kepengurusan PB WI 2022-2026 yang diketuai oleh Airlangga kini mematok peraihan 4 medali emas sekaligus di WJWC 2022. Seperti dituangkan pada paparan sebelumnya, pencapaian 4 medali emas tersebut diproyeksi dari kompetisi taolu dan sanda.
Target 4 medali emas oleh Indonesia ini tentunya akan membuat persaingan di WJWC 2022 sangat menarik. Tetapi tentunya kita bisa pahami jika keberanian PB WI mencanangkan target 4 medali emas tersebut bukan tanpa dasar atau pertimbangan yang matang.
Para pembina di PB WI pastinya sudah memiliki data-data yang menumbuhkan optimisme mereka, terutama tentunya pencapaian prestasi atlet-atletnya selama ini. Regenerasi dan kaderisasi yang dilakukan membuat atlet-atlet wushu Indonesia menuai prestasi berbagai ajang single-event maupun multievent regional dan dunia.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H