Mohon tunggu...
Andi Aryatno
Andi Aryatno Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mengembara kemanapun. Ingin berbakti dan membalas semua kebaikan orang tua terutama ibu. Tidak bisa menulis dengan baik, tapi sangat menyukai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bercerita dengan Foto

24 Agustus 2013   03:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:54 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang giliran Risang menceritakan hasil karangannya didepan kelas setelah teman-teman lain yang memiliki nomor urut lebih kecil bercerita.

"Ini kok cuma foto? Kan yang ibu minta kamu mengarang pengalaman kamu yang mengesankan."  Tanya bu Widya.

Tanpa menjawab, Risang langsung menceritakan foto itu.

Suatu sore aku dan kakakku, Dina, berlibur ke rumah nenek. Rumahnya dekat pantai. Kita bisa mendengarkan deburan ombak yang menghantam karang-karang meski berada di dalam rumah. Pasirnya putih dan bersih. Pak Sarman, orang yang dibayar untuk mengurusi kebersihan pantai ini.

Yang paling kami berdua sukai saat berada di pantai adalah membuat "istana pasir". Ini Kakakku, Dina, (sambil menunjuk ke foto) dia sedang membuat menara untuk istana raja China. Dan yang ini aku (menunjuk dirinya dalam foto itu) Aku sedang membuat tembok besar yang menjulur sangat panjang di China. Kakakku orangnya kreatif, dia selalu bisa membuat istana pasir yang sangat bagus. Kalau kesana aku pasti minta diajarin membuat istana pasir sama kak Dina. Saat itu udaranya sudah terasa dingin. Matahari sudah mau bersembunyi dibalik pantai yang terbentang sangat luas. Sekawanan merpati terbang menuju awan yang berwarna kemerahan. Langit senja berwarna merah seperti ini adalah suasana yang paling kami sukai. Dan ini, (menunjuk ke foto lagi) seekor kepiting yang mau menyerang istana Kak Dina.

Foto adalah cerita
kenangan dari sebuah tragedi
Saat pikiran tak mampu lagi mengingatnya
Foto lah yang akan mengisahkan
Lukisan nyata yang bisa menjadi dongeng
"ini aku, itu kamu, dulu kita disana"
Semua kenangan tentang hidup
cerita indah yang tidak akan pernah terhapus
Bahkan ketika telinga tak mampu lagi mendengar
Foto masih akan tetap bercerita


Suara tepuk tangan bersahut-sahutan sangat ramai di dalam kelas. Bu Widya juga menepukkan tangannya sambil geleng kepala, bibirnya tersenyum lebar.

Coretan klasik di pagi hari,

Purworejo, 24 Agustus 2013

Bercerita dengan Foto by Andi Aryatno

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun