THE ROLE OF INFORMATION LITERACY IN DEVELOPING CRITICAL THINKING SKILLS
Dalam era informasi yang berkembang secara pesat seperti ini, keterampilan berpikir kritis dan kemampuan untuk memecahkan masalah merupakan dua hal yang dibutuhkan oleh setiap orang di dalam kehidupan. Khususnya pada saat membuat suatu keputusan.Â
Berpikir kritis mengacu pada kemampuan untuk menganalisis dan menilai informasi untuk membuat kesimpulan yang beralasan, sedangkan literasi informasi mengacu pada kemampuan untuk menemukan, menilai, dan menggunakan informasi secara efektif dan etis.
Pengembangan keterampilan berpikir kritis adalah hal yang penting dalam dunia yang terus berkembang ini. Dalam era di mana kita dikelilingi oleh informasi yang melimpah, literasi informasi memainkan peran yang krusial dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis.Â
Literasi informasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, menggunakan, dan menyampaikan informasi secara efektif. Dalam esai ini, kita akan membahas peran literasi informasi dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Â
Pertama-tama, literasi informasi membantu dalam mengembangkan kemampuan analisis. Dengan memiliki keterampilan literasi informasi yang baik, seseorang dapat secara efektif mengevaluasi informasi yang diperoleh. Kemampuan untuk membedakan sumber yang dapat dipercaya dari yang tidak dapat dipercaya, mengevaluasi kebenaran dan mengenali bias dalam informasi adalah aspek penting dalam berpikir kritis.Â
Literasi informasi memungkinkan seseorang untuk memeriksa informasi secara kritis, membandingkannya dengan sumber lain dan membuat keputusan yang didasarkan pada pemikiran yang kritis dan logis. Sehingga tidak mudah terjerumus oleh opini-opini yang akan membawa dampak buruk baik untuk saat ini maupun di masa yang akan datang.
Selain itu, literasi informasi juga memainkan peran penting dalam mengembangkan keterampilan penalaran. Contohnya era saat ini di mana berita palsu (hoax) menyebar dengan cepat melalui media sosial, maka dari itu penting bagi individu untuk memiliki keterampilan penalaran yang kuat agar tidak mudah percaya dengan berita-berita yang tersebar dengan bebas.Â