Hari-hari berikutnya, Kir dan Taz mulai meniti jalan baru, mencoba menemukan keseimbangan dalam hidup mereka. Mereka belajar mengatur waktu, dan perlahan tapi pasti, kebiasaan buruk mereka mulai terkikis. Tz, yang diam-diam memperhatikan, merasa bangga. Bukan hanya karena Kir dan Taz tak lagi terlambat, tapi karena mereka telah berhasil menaklukkan diri mereka sendiri.
Suatu hari, Kir dan Taz datang menghampiri Tz. "Terima kasih, Pak, saran Bapak benar-benar membantu kami," kata Kir, suaranya penuh keyakinan seperti matahari yang kembali bersinar terang. Tz hanya tersenyum, bahagia melihat perubahan mereka. Bagi Tz, tak ada yang lebih membahagiakan selain melihat murid-muridnya tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, seperti bunga yang mekar di musim semi.
Kini Kir dan Taz dikenal bukan lagi sebagai duo yang selalu terlambat, tetapi sebagai murid yang mampu menyeimbangkan antara hobi dan tanggung jawab. Perjalanan mereka masih panjang, namun mereka telah belajar bahwa hidup adalah tentang menemukan harmoni di tengah godaan yang menggelegak. Dengan bimbingan Tz, mereka yakin bisa meraih impian, seperti burung yang terbang bebas di angkasa luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H