Mohon tunggu...
TAZKIR
TAZKIR Mohon Tunggu... Guru - SELALU OPTIMIS

TERUS BERKARYA UNTUK ANAK BANGSA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebanggaan Menjadi Suku Gayo

2 Juni 2024   07:40 Diperbarui: 2 Juni 2024   07:46 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebanggaan Menjadi Suku Gayo

oleh

Tazkir, S,Pd, MPd

 

Melalui kebanggaan ini, kita dapat menjaga dan mengembangkan warisan budaya yang telah diberikan oleh nenek moyang kita. Kita adalah penjaga cerita-cerita masa lalu, pembawa nilai-nilai luhur, dan pelaku kearifan lokal yang turut mewarnai keberagaman budaya Indonesia, dalam menghadapi berbagai tantangan zaman modern, kebanggaan terhadap identitas budaya suku Gayo menjadi sebuah penyangga yang kuat, melestarikan dan menghidupkan kembali nilai-nilai dan tradisi yang kita anut, kita tidak hanya memperkokoh identitas kita sendiri, tetapi juga memberikan warisan yang berharga bagi generasi mendatang.

Kebanggaan saya sebagai bagian dari suku Gayo tidak hanya terletak pada kekayaan alamnya dengan tanah yang subur, suasana alam ( asik, sejuk, rindang, indah ) yang masih terasa segar, kendati ditengah perkembangan zaman, adalah ketenangan hidup yang tak ternilai. Menjadi bagian dari suku Gayo adalah sebuah kebahagiaan yang tak terkira, terutama ketika melibatkan dalam kesejukan, alam yang indah, terdapat keindahan Danau Laut Tawar yang mempesona dengan ikan depik, keindahan dan kejernihannya serta , tidak hanya menjadi sumber mata air yang penting bagi kami tetapi juga menyediakan tempat rekreasi dan inspirasi masyarakat Gayo berkomitmen untuk menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan, sehingga keajaiban alam initerus terpelihara dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Begitu juga dengan keindahan Gunung(bur) Nitelong menjadi saksi bisu merupakan salah satu destinasi wisata petualangan yang terletak di Kabupaten Bener Meriah. Destinasi wisata ini terkenal dengan spot pendakian terbaik yang ada di wilayah Provinsi Aceh puncak gunung yang menantang dan mempesona ini bukan hanya sekadar simbol keindahan, tetapi juga mengandung makna mendalam tentang kekuatan alam Gayo. Bur Nitelong, bukan hanya sekadar puncak yang menawan tetapi juga gunung aktif. Perjalanan ke puncak gunung melibatkan tantangan petualangan fisik spiritual dengan alam sekitar.

Selain itu pemandian air panas, dengan kesejukannya udara menjadi hangat untuk tubuh, menjadi tempat wisata selalu ramai dikunjungi, menjadi cermin dari kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Masyarakat berusaha menjaga keseimbangan antara menikmati fasilitas alam dan menjaga keberlanjutan ekosistem.

Kesuburan tanah terhampar luasnya judul lagu koes plus " tongkat kayu jadi tanaman" kebun kopi arabika Gayo sepanjang mata memandang adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi masyarakat kopi arabika Gayo sudah dikenal di seluruh dunia karena cita rasanya yang khas dan kualitasnya yang tinggi selain itu tumbuh subur aneka palawija seperti kol, cabai, wartel, tomat, aneka kacang, alpokat, buah durian, buah jipang, jagung, getah pinus, minyak seray, cokelat, buah pinang dll serta bersawah,  sumber penghidupan dari hasil pertanian ini tidak hanya menciptakan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga menjadi warisan budaya yang kami jaga dengan penuh kebanggaan.

Beraneka ragam budaya yang tumbuh dan berkembang di sekitar kami adalah pemandangan yang mempesona, menjadi bukti nyata bahwa kehidupan tradisional dan modern bisa saling melengkapi selaian alam yang indah, kekayaan budaya (didong, tari guel, saman) yang memikat, serta kebaikan dan keramahan masyarakatnya, semua ini tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kami, tetapi juga merupakan warisan yang kami jaga dengan penuh kebanggaan, mengukir cerita hidup yang penuh makna di bawah langit biru Gayo yang membentang luas dengan sebutan negeri di atas awan.

Kebanggaan lain adanya tradisi tutur (panggilan atau bentuk sapaan yang ada dalam masyarakat Gayo), dengan panggilan yang berbeda, untuk menunjukan tata krama, sopan santun dan rasa hormat pada yang dituakan seperti sebutan awan, datu, uwe, anan, ama, ine kil, ngah, ama pun, ama kul, ibi, abang, aka, engi, encu dll serta keramahan masyarakat suku Gayo menjadi ciri khas yang membuat setiap interaksi menjadi hangat dan berkesan didukung oleh Agama Islam yang kuat, serta budaya gotong-royong, terus menjaga kearifan lokal, melibatkan diri dalam keberagaman budaya di suku Gayo bukan hanya sekadar pengalaman, tetapi sebuah perjalanan hidup yang memperkaya jiwa. Tradisi dan upaya pelestarian alam harus dilakukan. suku Gayo dikenal dengan kebijakan konservasi alam yang sangat serius, menjadikan daerah ini sebagai tempat yang lestari dan ramah lingkungan.

Semua aspek ini kebanggaan saya sebagai bagian dari suku Gayo terus tumbuh kombinasi antara alam yang indah, warisan kaya budaya dan semangat kebersamaan dalam menjaga keberlanjutan menciptakan pondasi yang kuat untuk masa depan yang cerah. Saya optimis bahwa suku Gayo akan terus berkontribusi positif bagi kekayaan budaya dan alam Indonesia, menjadi inspirasi bagi masyarakat lain untuk menghargai dan melestarikan warisan lokal mereka sendiri.Gayoku tetap aman, sejuk, indah dan lesatri.

Penulis Guru SMA Negeri 1 Bukit Bener Meriah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun