Kebanggaan lain adanya tradisi tutur (panggilan atau bentuk sapaan yang ada dalam masyarakat Gayo), dengan panggilan yang berbeda, untuk menunjukan tata krama, sopan santun dan rasa hormat pada yang dituakan seperti sebutan awan, datu, uwe, anan, ama, ine kil, ngah, ama pun, ama kul, ibi, abang, aka, engi, encu dll serta keramahan masyarakat suku Gayo menjadi ciri khas yang membuat setiap interaksi menjadi hangat dan berkesan didukung oleh Agama Islam yang kuat, serta budaya gotong-royong, terus menjaga kearifan lokal, melibatkan diri dalam keberagaman budaya di suku Gayo bukan hanya sekadar pengalaman, tetapi sebuah perjalanan hidup yang memperkaya jiwa. Tradisi dan upaya pelestarian alam harus dilakukan. suku Gayo dikenal dengan kebijakan konservasi alam yang sangat serius, menjadikan daerah ini sebagai tempat yang lestari dan ramah lingkungan.
Semua aspek ini kebanggaan saya sebagai bagian dari suku Gayo terus tumbuh kombinasi antara alam yang indah, warisan kaya budaya dan semangat kebersamaan dalam menjaga keberlanjutan menciptakan pondasi yang kuat untuk masa depan yang cerah. Saya optimis bahwa suku Gayo akan terus berkontribusi positif bagi kekayaan budaya dan alam Indonesia, menjadi inspirasi bagi masyarakat lain untuk menghargai dan melestarikan warisan lokal mereka sendiri.Gayoku tetap aman, sejuk, indah dan lesatri.
Penulis Guru SMA Negeri 1 Bukit Bener Meriah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H