Mohon tunggu...
TAZKIR
TAZKIR Mohon Tunggu... Guru - SELALU OPTIMIS

TERUS BERKARYA UNTUK ANAK BANGSA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Surat Untuk Ibuku yang Telah Tiada

22 Desember 2023   07:40 Diperbarui: 22 Desember 2023   07:50 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibuku (dok. pribadi)

Bener Meriah-Aceh, 22 Desember 2023

Teruntuk Ibu yang Tercinta

di

Kampung Halaman

Hari ini, saya duduk ditanah rantau yang jauh dari kedua orang tua, dengan pena dan kertas mencoba mengekspresikan rasa terima kasih, cinta, dan penghargaan yang begitu mendalam terhadap Ibu tersayang. Sulit untuk menemukan kata-kata yang cukup kuat untuk menyampaikan betapa berharga Ibu dalam hidup saya. Namun, saya akan mencoba menyampaikan sejauh mungkin, dengan setiap huruf dan kalimat yang saya tulis. Melanjutkan surat ini, saya ingin menyampaikan beberapa momen khusus yang terpatri dalam ingatan saya. Mengingat kembali saat-saat indah dan tantangan yang kita lewati bersama, semakin memperdalam rasa terima kasih saya.

Momen selalu menghangatkan hati saya adalah ketika Ibu mengajarkan saya tentang pentingnya kejujuran dan integritas. Ibu selalu memberikan contoh hidup yang jelas tentang bagaimana kejujuran adalah pondasi yang tak tergantikan dalam menjalani kehidupan. Ingatkan saya pada kali pertama saya membuat kesalahan dan Ibu tidak marah, melainkan memberikan pemahaman dan kesempatan untuk belajar. Itu adalah momen berharga yang membentuk karakter saya, dan saya selalu berterima kasih untuk panduan Ibu.

Banyak cerita indah yang terpatri dalam benak saya, tentang perjalanan kita bersama. Bagaimana Ibu selalu ada untuk memberi dukungan saat saya meraih mimpi, dan bagaimana Ibu tetap tegar ketika kehidupan membawa cobaan. Ingatkan saya pada saat-saat di meja makan, dimana kita berbagi tawa, cerita, dan makanan lezat yang selalu Ibu siapkan dengan penuh cinta. Saat Ibu membuka pintu rumah setiap hari, itu adalah sinyal bagi saya bahwa saya selalu memiliki tempat yang aman untuk pulang.

Pertama-tama, terima kasih, Ibu, karena memberikan kehidupan kepada saya. Dalam momen kelahiran saya, dunia membuka pintunya, dan pertemuan pertama kita terjadi. Saya masih dapat merasakan hangatnya pelukan Ibu tersayang, suara lembut Ibu yang menyanyikan lagu-lagu nina bobo, dan cinta yang tulus yang Ibu pancarkan saat saya pertama kali melihat dunia ini. Itu adalah awal perjalanan panjang kita bersama, sebuah perjalanan yang penuh dengan kebahagiaan, tawa, dan kadang-kadang cobaan.

Seiring berjalannya waktu, saya menyadari betapa besar pengorbanan dan dedikasi Ibu sebagai seorang ibu. Setiap hari, Ibu bangun lebih awal untuk memastikan bahwa kami memiliki sarapan yang lezat dan persiapan yang sempurna untuk hari yang akan datang. Saya ingatkan hari-hari ketika Ibu bekerja keras untuk memberikan kami kehidupan yang nyaman, berjongkok di atas tumpukan pekerjaan rumah tangga, dan tetap menjadi tiang penopang keluarga. Itu adalah kekuatan dan ketahanan Ibu yang memberi saya contoh tentang apa artinya menjadi kuat dan bertanggung jawab.

Ibu tidak hanya memberikan kehidupan fisik kepada saya. Ibu juga memberikan kehidupan emosional dan rohaniah. Dalam setiap sorot mata Ibu tersayang, saya melihat cinta yang tulus dan kasih sayang yang tidak terbatas. Saat saya jatuh dan terluka, tangan lembut Ibu selalu ada untuk mengangkat saya. Saat saya bahagia, senyum Ibu melengkapi kebahagiaan itu. Ibu adalah tempat perlindungan saya, tempat saya merasa aman dan dicintai.

Pendidikan pertama saya dimulai di pangkuan Ibu tersayang. Ibu adalah guru pertama saya, mengajarkan saya tentang huruf, angka, dan nilai-nilai dasar yang membentuk karakter saya. Saya ingatkan momen ketika Ibu duduk bersama saya membaca buku cerita, mengajar saya tentang keindahan dunia, dan memberikan pemahaman mendalam tentang kebaikan dan keadilan. Pendidikan ini, bukan hanya tentang apa yang saya pelajari di sekolah, tetapi juga tentang kehidupan, etika, dan moralitas, semuanya saya dapatkan dari Ibu tersayang.

Saya menyaksikan ketekunan dan keuletan Ibu dalam mengatasi rintangan. Saat ujian hidup menantang, Ibu tidak pernah menunjukkan kelemahan. Sebaliknya, Ibu bangkit dan melangkah maju dengan kepala tegak. Ini bukan hanya cerminan kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan batin dan ketabahan yang Ibu miliki. Ibu mengajarkan saya bahwa dalam kehidupan ini, sulit untuk menghindari rintangan, tetapi sikap kita terhadap rintangan tersebut yang sejatinya menciptakan kehidupan yang berarti.

Tak ada kata yang dapat menyampaikan betapa pentingnya peran Ibu dalam membentuk nilai-nilai dan moral saya. Ibu mengajarkan tentang kejujuran, integritas, dan rasa hormat terhadap orang lain. Dengan kata-kata dan tindakan Ibu tersayang, Ibu memberikan contoh hidup tentang bagaimana menjadi pribadi yang baik dan bermartabat. Saya merasa diberkati karena memiliki seorang ibu yang tidak hanya memberikan nasihat, tetapi juga hidup sesuai dengan nilai-nilai tersebut.

Saat memasuki masa remaja, Ibu tidak hanya menjadi ibu, tetapi juga teman dan pendengar setia saya. Ibu membantu saya melewati masa-masa sulit, memberikan nasihat bijak, dan selalu menjadi sIbu tersayangran di saat saya membutuhkannya. Saya tidak pernah merasa sendirian karena saya selalu tahu bahwa ada seseorang di sisi saya, mendukung dan mencintai saya tanpa syarat.

Pada setiap tahapan hidup saya, dari masa kanak-kanak hingga dewasa, Ibu selalu ada di samping saya. Setiap keberhasilan yang saya raih adalah hasil dari dukungan tanpa syarat dan keyakinan Ibu pada potensi saya. Ibu selalu memberikan pujian tulus dan memperingatkan saya tentang hal-hal yang perlu diperhatikan. Ini adalah bimbingan yang membentuk saya menjadi individu yang mandiri dan penuh rasa tanggung jawab.

Seiring berjalannya waktu, ketika saya memasuki dunia kerja dan mencari jalan hidup saya sendiri, Ibu mendukung saya tanpa ragu. Ibu memberikan saya kebebasan untuk mengeksplorasi dan menemukan jalan hidup saya sendiri, sambil tetap memberikan arahan dan nasihat yang berharga. Itu adalah momen di mana saya merasa bahwa saya bukan hanya anak, tetapi juga seorang teman yang memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Ibu tersayang.

Tidak ada kata-kata yang dapat cukup menggambarkan rasa terima kasih saya kepada Ibu tersayang, Ibu. Terima kasih karena menjadi teladan yang luar biasa, guru yang penuh kasih, dan teman yang setia. Terima kasih karena setiap hari Ibu mengajarkan saya tentang arti sejati dari cinta, kesabaran, dan pengorbanan. Saya berutang banyak pada Ibu atas segala hal yang telah Ibu berikan dalam hidup saya.

Dalam setiap kebahagiaan dan kesedihan, dalam setiap tantangan dan keberhasilan, Ibu selalu bersama saya. Mungkin kadang-kadang, kata-kata "terima kasih" tidak cukup untuk menyampaikan rasa terima kasih saya. Namun, itulah yang ada di hati saya, sebuah ungkapan rasa syukur yang tulus.

Demikianlah surat ini saya tuliskan untuk Ibu , semoga segala amal ibadah ditempatkan  pada yang terbaik.Amiin

Dengan rasa cinta yang tak terbatas,

Anakmu

TAZKIR, SH,S.Pd, M.Pd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun