Mohon tunggu...
TAZKIR
TAZKIR Mohon Tunggu... Guru - SELALU OPTIMIS

TERUS BERKARYA UNTUK ANAK BANGSA

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Keteguhan (1)

3 Desember 2023   07:10 Diperbarui: 4 Desember 2023   07:18 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Cerpen Keteguhan (1)

oleh

Tazkir,SPd, M.Pd

 

Di sebuah Desa terpencil yang terletak di salah satu pelosok Indonesia, hidup seorang pemuda bernama Amir, kehidupannya memperihtinkan. Ia anak dari keluarga kurang mampu, namun memiliki semangat dan keinginan yang besar untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi negeri ternama di ibu kota. Amir memiliki tekad yang kuat untuk merubah nasib keluarganya melalui pendidikan.

Sebagai siswa berprestasi, Amir seringkali menjadi juara di berbagai lomba di tingkat kabupaten. Meskipun hidup dalam keterbatasan ekonomi, ia tidak pernah menyerah dan selalu berusaha semaksimal mungkin. Salah satu guru di sekolahnya, Siti, melihat potensi besar dalam diri Amir. Ia adalah sosok guru yang selalu mendukung dan menginspirasi para siswanya.

Suatu hari, Siti memberitahu Amir tentang sebuah beasiswa yang ditawarkan oleh sebuah perguruan tinggi negeri ternama. Beasiswa tersebut mencakup seluruh biaya kuliah dan menyediakan bantuan hidup. Amir sangat antusias mendengar berita tersebut dan segera memutuskan untuk mengikuti seleksi beasiswa tersebut.

Amir kemudian bertemu dengan Laila, seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi tersebut dan merupakan alumni dari desanya. Laila adalah sosok yang cerdas dan memiliki hati yang penuh empati. Ia menjadi mentornya dalam persiapan seleksi beasiswa tersebut. Laila membimbing Amir dalam menghadapi berbagai tahapan seleksi, memberikan tips, dan memotivasi Amir agar tetap percaya diri.

Proses seleksi beasiswa pun dimulai, dan Amir melalui berbagai ujian dan wawancara dengan penuh semangat. Setiap langkah yang diambilnya adalah bukti kesungguhan dan keinginannya untuk meraih impian. Siti dan Laila selalu memberikan dukungan moril, memberi semangat, dan memberikan panduan kepada Amir.

Akhirnya, hasil seleksi diumumkan. Amir berhasil meraih beasiswa tersebut, dan ia akan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi negeri ternama. Kegembiraan dan kebanggaan terpancar dari wajahnya. Siti dan Laila turut bahagia melihat kesuksesan Amir, sebuah cerita inspiratif tentang kegigihan, dukungan dari lingkungan sekitar, dan peluang yang dapat merubah hidup.

Amir berjanji untuk terus belajar dengan sungguh-sungguh, agar kelak dapat memberikan dampak positif bagi masyarakatnya. Kisah tentang perjuangan Amir menjadi inspirasi bagi banyak orang di desanya, membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, dukungan dari lingkungan, dan kesempatan yang baik, impian besar dapat diwujudkan oleh siapa pun, tanpa memandang latar belakang ekonomi.

Setelah Amir mendapatkan beasiswa, ia mulai mempersiapkan diri untuk meninggalkan desanya dan memulai perjalanan menuju ibu kota untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Siti dan Laila memberikan doa dan nasihat terakhir sebelum Amir berangkat.

Siti: "Amir, ingatlah selalu asal-usulmu dan jangan pernah lupakan nilai-nilai dan kebijaksanaan yang telah kamu dapatkan dari desa ini. Teruslah berusaha dan jangan pernah menyerah, bahkan di saat sulit sekalipun."

Amir: "Ibu Siti, Ibu Laila, saya tidak akan pernah melupakan asal-usul saya. Terima kasih atas segala dukungan dan bimbingannya. Saya berjanji akan berusaha semaksimal mungkin dan memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya."

Laila: "Amir, kamu memiliki potensi besar. Gunakanlah waktu di perguruan tinggi dengan bijaksana. Jangan ragu untuk bertanya dan belajar dari setiap pengalaman. Kamu bisa, Amir!"

Amir: "Saya akan merindukan kalian berdua. Terima kasih sudah menjadi mentorku, Bu Laila. Sampai jumpa, Bu Siti."

Siti dan Laila melihat Amir pergi dengan perasaan campur aduk. Mereka yakin bahwa pemuda itu akan menjalani perjalanan yang luar biasa. Siti menggenggam tangan Laila, lalu berkata, "Laila, kita telah memberikan satu peluang baru untuk generasi muda kita. Semoga Amir dapat menjadi teladan dan membawa perubahan positif bagi desanya."

Laila tersenyum, "Betul, Bu Siti. Mari kita terus mendukung mereka yang memiliki semangat dan keinginan untuk belajar. Kita tidak pernah tahu seberapa besar dampak kecil kita bisa membawa perubahan."

Kisah Amir menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di desanya, dan Siti serta Laila terus berjuang untuk mendukung pendidikan di daerah mereka. Sementara itu, Amir memulai perjalanan barunya dengan hati penuh harapan dan tekad untuk mencapai impian-impian besar yang masih menantinya di masa depan.

Beberapa bulan berlalu, Amir telah menyesuaikan diri dengan kehidupan di perguruan tinggi. Ia menjalani hari-harinya dengan penuh semangat, mengikuti berbagai mata kuliah, dan terlibat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Prestasinya tidak hanya mencuat di bidang akademis, tetapi juga di bidang sosial dan kemanusiaan.

Suatu hari, Amir mendapat kabar bahwa ia terpilih sebagai perwakilan mahasiswa dalam sebuah proyek pengabdian masyarakat di daerah sekitar perguruan tinggi. Ia merasa senang dan bersemangat untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat yang membutuhkan.

Amir: "Bu Laila, Bu Siti, saya senang bisa berbagi kebahagiaan ini dengan kalian. Terima kasih atas dukungan dan bimbingannya selama ini."...............bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun