Mohon tunggu...
TAZKIR
TAZKIR Mohon Tunggu... Guru - SELALU OPTIMIS

TERUS BERKARYA UNTUK ANAK BANGSA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gelandangan dan Pengemis

2 Maret 2023   11:33 Diperbarui: 2 Maret 2023   11:29 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

GEPENG

KARYA TAZKIR

Bocah gelandangan dan pengemis

Menjamur disudut sudut kota

pagi hingga larut malam

Mereka anak anak usia sekolah

Ada yang tidak bersekolah

Belum saatnya mencari nafkah

Ada juga orang tua

Ini tuntutan ibukota

Bergentayangan diwarung warung

meminta-minta

Bis kota, lampu merah, toko toko

Tidur tidak menentu

Dibawah jembatan, trotoar

Mereka meminta imbalan untuk kebutuhan hidup

Tanpa mengenal waktu

Pagi

Siang

Malam

Dua puluh empat jam waktu untuk mereka

Tanpa jeda...

Apa tindakan kita..

Sampai kapan mereka terus begini

Indonesia kaya segalanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun