Ngembak, Grobogan (23/07/2022) -- Mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2021/2022 melakukan sosialisasi terkait kesadaran ibu hamil tentang perubahan psikologis yang dapat terjadi setelah melahirkan. Kondisi pasca melahirkan pada ibu hamil mampu memunculkan emosi positif seperti kasih sayang, cinta tanpa syarat kepada buah hati, dan memberikan rasa aman, serta rasa percaya pada bayinya. Namun, dalam beberapa kasus, ditemukan ibu yang enggan berinteraksi dan membangun ikatan emosional yang baik dengan bayinya pasca melahirkan. Apabila hal tersebut dibiarkan begitu saja, maka dapat berdampak pada perubahan emosional dan bahkan mengganggu kondisi psikologis ibu itu sendiri.
Tidak hanya semasa melahirkan, seorang ibu hamil dapat mengalami perubahan psikologis di setiap trimester kehamilan. Pada saat pasca melahirkan, ibu hamil mungkin mengalami perubahan emosional yang begitu ekstrem yang mengarah pada depresi. Depresi merupakan salah satu gangguan kepribadian yang menyebabkan penderita mengalami putus asa, hilang semangat, mengurangi interaksi sosial dan lain sebagainya. Namun sebelum mencapai diagnosis depresi, ibu hamil cenderung mengalami baby blues. Baby blues ditunjukan dengan ciri merasa lelah dan memiliki ketidakinginan mengurus bayi, perasaan sensitif, murung, merasa cemas, dan bahkan kehilangan selera makan. Untuk mencapai suatu diagnosis gangguan mentalpada hal ini depresi, perlu untuk menghubungi psikolog dan/ atau psikiater agar tidak terjadi diagnosis untuk diri sendiri (self-diagnose).
Syifa (21) melaksanakan program keilmuan pada kelas hamil di Desa Ngembak dengan peserta 10 ibu hamil pada hari Sabtu, 23 Juli 2022 bertempat di rumah bidan Desa Ngembak. Program ini turut dihadiri oleh 4 orang mahasiswa lainnya yang mengerjakan program keilmuan, 2 orang dokter muda, dan seorang bidan Desa Ngembak. Program ini dilaksanakan dengan memberikan penjelasan dan pencerdasan berupa psikoedukasi kepada ibu hamil untuk lebih waspada pada kondisi psikologis dan emosional di dirinya pasca melahirkan. Untuk turut membantu ibu hamil merasa lebih tenang jika mengalami baby blues, maka mahasiswa memberi langkah berupa pemikiran dan pengucapan positif pada diri dan lingkungannya.
Program ini mampu dijalankan sesuai rencana sebagai bentuk dukungan untuk Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu kesehatan dan kesejahteraan yang baik. Mahasiswa turut memberikan pengertian kepada peserta kelas hamil untuk tidak ragu mengunjungi tenaga professional kejiwaan seperti psikolog dan/ atau psikiater jika perasaan emosional terlalu ekstrim.
Penulis : Tazkia Syifa Faradhilla
DPL : Dra. Dewi Rostyaningsih, M.Si
Lokasi : Rumah Bidan Desa, Desa Ngembak, Kec. Purwodadi, Kab. Grobogan Jawa Tengah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI