“Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh bagi pencapaian target SDGs. Kami harus berupaya lebih keras lagi dan juga harus lebih kreatif dan inovatif untuk mengatasi berbagai kendala pada pelaksanaan KBM dengan sistem daring agar pencapaian target tersebut bisa kami penuhi, atau setidaknya mendekati optimal,” ucap Chaerul Alvi Syahri, Waka Humas SMK Binantara Cibinong.
Terbatasnya komunikasi secara langsung dengan guru yang bersangkutan, membuat para murid menjadi tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Guru diharapkan dapat membangun interaksi dan umpan balik dari siswa, memastikan bahwa siswa memahami materi yang disampaikan dan ilmunya diserap dengan baik.
Hal ini menjadi kekhawatiran, karena bisa menghambat tujuan pendidikan target yang pertama, dimana memastikan bahwa siswa menyelesaikan pendidikan primer dan sekunder yang gratis, setara dan berkualitas, yang mengarah pada hasil belajar yang relevan dan efektif.
Selain itu, akibatnya para guru tidak dapat mendidik murid seperti saat sistem pembelajaran tatap muka. Banyak siswa yang akhirnya mengalami krisis moral seperti tidak beretika, tidak disiplin, dan tidak memiliki sopan santun. Hal tersebut tentu saja menjadi ancaman untuk kita semua, jika melahirkan anak-anak yang tidak berkualitas tentu akan sulit untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu.
Strategi dalam Menciptakan Pembelajaran Efektif
Untuk menciptakan sistem pembelajaran yang efektif perlu adanya strategi khusus Seperti yang dilakukan SMK Binatara, menerapkan strategi untuk menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas. ”Menggunakan metode KBM yang variatif, guru lebih berperan sebagai fasilitator daripada sebagai narator, guru menggunakan media KBM yang menarik agar para siswa selalu bersemangat dalam belajar,” ujar Chaerul Alvi Syahri, Waka Humas SMK Binantara Cibinong.
Selain itu, dalam mengatasi kendala sistem pembelajaran yang kurang efektif pihak sekolah memberikan fasilitas khusus. Para guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berkonsultasi secara pribadi. Hal tersebut dapat dilakukan secara langsung atau melalui komunikasi telepon untuk menanyakan materi yang belum dimengerti.
Pada sistem pendidikan saat ini guru memiliki peran penting dalam menggerakan roda pendidikan. Kualitas sekolah dan kualitas pengajaran adalah fungsi dari kualitas guru (Jatirahayu, 2013).
“Kami selalu mengadakan in house training untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi guru, kami terus meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana belajar bagi siswa, kami juga mendatangkan ahli dan praktisi di bidang tertentu sebagai narasumber untuk studium general bagi para siswa dan guru,” ujarnya.
Program tersebut dilakukan dalam rangka untuk membantu mewujudkan tujuan pencapaian target SDGs(4), untuk pembangunan berkelanjutan nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H