Mohon tunggu...
Tazkia Ikshanul
Tazkia Ikshanul Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Informatics Engineering Student

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nanti Juga Terbiasa

23 November 2023   17:54 Diperbarui: 23 November 2023   21:12 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rimba kehidupan yang bergemuruh, cahaya "Nanti Juga Terbiasa" menyulut harapan, seperti puisi romantis yang dinyanyikan oleh kehidupan itu sendiri.

Di pangkuan kehidupan yang selalu berputar, "Nanti Juga Terbiasa," bisikan lembut pohon angin. Adaptasi, lagu kekuatan yang dinyanyikan bersama, Tertanam di hati, tumbuh bersama bunga harapan.

Tantangan Depresi dan Kesehatan Mental:

Depresi, hujan lebat di mata hati yang resah, Namun, "Nanti Juga Terbiasa" seperti peluk hangat. Melodi harapan, nyanyian lirih ketabahan, Terlukis di dalam pikiran, membentuk pelangi di langit jiwa.

Kisah pribadi, seperti halaman-halaman buku, "Nanti Juga Terbiasa," pena yang mencorat-coret. Dalam setiap huruf, ada lukisan perubahan, Hidup memutar halaman, dan kita tumbuh bersama.

Kondisi Sosial dan Ekonomi:

Sosial dan ekonomi, dua lautan yang bertabrakan, Namun, "Nanti Juga Terbiasa," gelombang yang menyatukan. Di sini, kita berlayar bersama, menjadikan perubahan sebagai kapal, Menjelajahi samudra baru, bersama-sama kita berlabuh.

Krisis adalah babak gelap dalam buku kehidupan, Namun, "Nanti Juga Terbiasa," pelajaran yang berharga. Dalam kesulitan, ada benang pelangi kebijaksanaan, Teranyam dengan sabar, mengikat hati kita bersama.

Lingkungan berubah, seperti tarian alam yang indah, "Nanti Juga Terbiasa," irama yang kita ikuti. Bersama daun dan bunga, kita menari, Menghadapi musim baru, sebagai keluarga yang menyatu.

Hubungan, taman bunga yang membutuhkan perawatan, Namun, "Nanti Juga Terbiasa," pupuk cinta dan pengertian. Bersama-sama kita tumbuh, seperti pohon dan akar yang bersatu, Melintasi musim panas dan musim gugur, kita tetap kuat bersama.

Pengaruh Budaya Terhadap Pola Pikir:

Budaya adalah tarian identitas dan keberagaman, "Nanti Juga Terbiasa," lagu yang melintas batas. Di dalam warna dan nada, kita menemukan persamaan, Sebuah simfoni cinta yang memeluk setiap elemen.

Kesadaran Diri dan Pengembangan Pribadi:

Dalam diri kita yang terus berkembang, "Nanti Juga Terbiasa," sebagai peta jalan. Mengenali diri, seperti bintang yang bersinar, Menuju cakrawala baru, bersama kita melangkah.

Akhirnya, Dalam setiap baris, ada pesan cinta yang terukir. Meskipun gelap malam, namun ada cahaya pagi yang memanggil, "Nanti Juga Terbiasa," peluk kasih sayang yang tak terbatas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun