Mohon tunggu...
Tazkiah Auliaputri
Tazkiah Auliaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nature enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Merawat Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur, Kekayaan Hayati Pesisir Jambi

20 Maret 2024   12:08 Diperbarui: 24 Maret 2024   14:29 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Tazkiah Auliaputri

Salah satu cagar alam yang berada di Provinsi Jambi yaitu Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur (CAHBPT). Seperti kebanyakan cagar alam lainnya, CAHBPT juga terbagi menjadi beberapa resort konservasi diantara lain yaitu Resort Nipah Panjang, Resort Kuala Tungkal dan Resort Mendahara. 

Mangrove dipesisir laut Mendahara tampak indah dan asri, saat surut tampak burung kuntul dan burung air lainnya mencari ikan dan kepiting kecil untuk menjadi santapan. 

Hutan mangrove menjadi habitat bagi burung air, bukan hanya sebagai habitat, tumbuhan mangrove memiliki peran sebagai produsen dalam rantai makanan di kawasan pesisir.

Kistantia Elok Mumpuni dalam papernya (2015) menjelaskan peran masyarakat dalam upaya konservasi. Kistantia menjelaskan bahwa upaya konservasi sangat penting bagi keberlangsungan sumber daya hayati, upaya konservasi juga perlu didukung oleh berbagai pihak baik dari masyarakat penghuni kawasan konservasi dan pemangku kebijakan yaitu pemerintah.

Tidak seperti informasi yang beredar di kawasan konservasi di wilayah lainnya, kehidupan konservasi di kawasan CAHBPT sangat damai di mana masyarakat mendukung upaya konservasi dan pemerintah khususnya BKSDA Jambi memiliki banyak program untuk mendukung upaya konservasi hayati dan masyarakat sekitar kawasan CAHBPT. 

Kepala Resort Mendahara Marwah Prinando dalam wawancara (17/3/23) mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan di Resort Mendahara terdiri dari pemberdayaan masyarakat kawasan dan konservasi TSL (Tumbuhan dan Satwa Liar). 

"Ada penyuluhan kepada masyarakat, pembentukan MMP (Masyarakat Mitra Polhut), pembentukan KTH (Kelompok Tani Hutan) dan peningkatan SDM. Kalau kegiatan konservasi tidak jauh dari pembibitan pohon mangrove yang dibantu MMP, penanaman ulang dan inventarisasi TSL".

Uniknya, peran yang sinergi antara pemerintah dan masyarakat menciptakan suasana yang harmoni. Hal tersebut terbukti dari sekian penelitian yang berlokasi di CAHBPT yang menyatakan secara ilmiah bahwa meskipun kawasan seluas 6.500 hektar pada beberapa titik dihuni oleh masyarakat, namun keanekaragaman hayati masih tergolong tinggi. 

"Masyarakat sudah paham kalau hutan bakau (CAHBPT) penting buat melindungi desa dari angin dan ombak pasang. Ikan, udang, kepiting juga banyak dari hutan bakau karena itu rumahnya" ucap Syahbuddin, nelayan sekaligus ketua RT dan anggota kelompok MMP.

Pemberdayaan Masyarakat

Terbentuknya sinergi antara masyarakat dan pemerintah demi suksesnya upaya konservasi dijalin berkat program-program yang berkesinambungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun