Yogyakarta, 29 Mei 2024 – Usia sekolah dasar menjadi masa emas untuk menanamkan nilai-nilai moral dan karakter bagi mereka. Sekolah dasar memiliki peran yang penting dan menjadi garda terdepan dalam menanamkan sikap integritas pada siswa untuk mengantisipasi perilaku yang mengarah pada tindakan korupsi.
Dalam upaya membangun integritas dan kejujuran sejak di sekolah dasar, diadakan program sosialisasi anti korupsi berdasar nilai-nilai Pancasila yang dilakukan di sekolah. Program ini bertujuan untuk menanamkan sikap kejujuran dan membangun generasi penerus anti korupsi dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila. Program ini harapannya juga dapat membentuk karakter siswa yang jujur, bertanggungjawab, dan memiliki integritas.
Program sosialisasi menjadi sarana yang efektif untuk siswa sekolah dasar yang dikemas dengan teknik permainan dan tanya jawab interaktif. Sosialisasi antikorupsi diselenggarakan oleh mahasiswa PPG Prajabatan gelombang 2 2023 Universitas Ahmad dahlan dan dilaksanakan di SD N Tamansari I Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 3A dan 3B, guru kelas, guru pamong, kepala sekolah, dan mahasiswa penyelenggara. Program ini menekankan pentingnya kejujuran, bertanggungjawab, dan integritas yang tinggi melalui keadilan.
Sosialisasi diawali dengan sambutan kepala sekolah, ice breaking, penyampaian materi oleh mahasiswa melalui ppt interaktif, tanya jawab, dan diakhiri dengan deklarasi anti korupsi dengan memberikan cap jari kelingking yang diikuti dengan jargon. Dalam penyampaian materi dan tanya jawab, siswa diperkenalkan dengan materi berdasar kehidupan sehari-hari mereka yang mendorong siswa untuk mempraktikkan kejujuran dalam tindakan apapun.
Melalui simulasi yang dilakukan oleh siswa, mereka diajak untuk memahami bahaya korupsi dan pentingnya transparansi, bahkan dalam tindakan sederhana seperti meminjam barang kepada teman, membayar jajan di kantin, dan bersikap jujur dalam mengerjakan tugas sekolah.
Melalui tanya jawab interaktif, siswa juga diajak untuk jujur dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa. Siswa memilih nomor yang didalamnya terdapat pertanyaan mengenai perilaku korupsi atau kejujuran. Siswa tidak diperkenankan untuk bertanya kepada teman dan melihat materi sebelumnya. Program ini diikuti dengan antusias oleh siswa kelas 3A dan 3B serta wali kelas masing-masing.
Di akhir kegiatan, siswa melakukan deklarasi anti korupsi melalui tepuk anti korupsi dan jargon yang sudah diajarkan saat awal sosialisasi. Siswa memberikan cap kelingking pada tulisan yang sudah disediakan kemudian berjanji untuk mencegah perbuatan korupsi di sekolah dengan tindakan sekecil apapun.
Kepala sekolah SD N Tamansari I, Ibu Daruning Fitriyah, S.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan antikorupsi tidak hanya mengenai penegakan aturan, namun juga mengenai pemahaman prinsip-prinsip moral yang tertanam dalam nilai-nilai Pancasila. “Kami ingin siswa-siswi kami tumbuh dengan kesadaran bahwa kejujuran dan integritas bukan hanya nilai yang dipelajari di buku, namun merupakan gaya hidup yang mencerminkan identitas bangsa kita.
Program ini sangat membantu dan bermanfaat untuk siswa-siswi kita, semoga program ini dapat berkelanjutan secara rutin” ungkapnya. Program ini juga mendapat respon yang positif dari siswa. Adhel, salah satu siswa kelas 3A memberikan testimoni bahwa dia sangat senang dan mendapat pengetahuan baru dari program ini. “Program ini seru sekali karena teman-teman dapat aktif tanya jawab tentang anti korupsi. Saya akan memberitahu teman ketika dia menyontek tugas bahwa perbuatan tersebut juga merupakan salah satu tindakan korupsi”, ujarnya.
Melalui integritas Pancasila dalam pendidikan antikorupsi, program ini mendorong siswa untuk mengimplementasikan pada setiap jam pembelajaran. Dengan penerapan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, siswa diharapkan mampu membangun karakter yang kuat dan terhindar dari perilaku korupsi.
Guru kelas yang juga mengikuti program sosialisasi ini, harapannya juga dapat mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam rencana pembelajaran mereka, sehingga pendidikan antikorupsi dapat berlangsung secara berkelanjutan di setiap proses belajar mengajar. Mahasiswa penyelenggara berharap, pengajaran sejak dini ini akan menghasilkan generasi penerus yang memiliki komitmen terhadap kejujuran dan keadilan, serta mengurangi praktik korupsi di berbagai tingkatan masyarakat pada masa depan.
Sosialisasi antikorupsi yang diselenggarakan di SD N Tamansari I dan dikemas sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar, dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain untuk menunjukkan bahwa nilai-nilai luhur bangsa dapat menjadi landasan kuat dalam membangun masa depan yang bebas dari korupsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H