Program ini sangat membantu dan bermanfaat untuk siswa-siswi kita, semoga program ini dapat berkelanjutan secara rutin” ungkapnya. Program ini juga mendapat respon yang positif dari siswa. Adhel, salah satu siswa kelas 3A memberikan testimoni bahwa dia sangat senang dan mendapat pengetahuan baru dari program ini. “Program ini seru sekali karena teman-teman dapat aktif tanya jawab tentang anti korupsi. Saya akan memberitahu teman ketika dia menyontek tugas bahwa perbuatan tersebut juga merupakan salah satu tindakan korupsi”, ujarnya.
Melalui integritas Pancasila dalam pendidikan antikorupsi, program ini mendorong siswa untuk mengimplementasikan pada setiap jam pembelajaran. Dengan penerapan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, siswa diharapkan mampu membangun karakter yang kuat dan terhindar dari perilaku korupsi.
Guru kelas yang juga mengikuti program sosialisasi ini, harapannya juga dapat mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam rencana pembelajaran mereka, sehingga pendidikan antikorupsi dapat berlangsung secara berkelanjutan di setiap proses belajar mengajar. Mahasiswa penyelenggara berharap, pengajaran sejak dini ini akan menghasilkan generasi penerus yang memiliki komitmen terhadap kejujuran dan keadilan, serta mengurangi praktik korupsi di berbagai tingkatan masyarakat pada masa depan.
Sosialisasi antikorupsi yang diselenggarakan di SD N Tamansari I dan dikemas sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar, dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain untuk menunjukkan bahwa nilai-nilai luhur bangsa dapat menjadi landasan kuat dalam membangun masa depan yang bebas dari korupsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H