Mohon tunggu...
Tayuh Mustikasari
Tayuh Mustikasari Mohon Tunggu... -

simple person with her psychology live

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Waspada Gangguan Belajar pada Anak Anda!

2 Desember 2014   06:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:17 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Anak merupakan anugerah yang tak ternilai harganya, saya memang belum memilikinya namun orang tua saya sudah, yaitu saya dan adik-adik saya, hehe. Melihat begitu giatnya orang tua saya berjuang demi kesuksesan saya, saya bisa merasakan betapa berharganya saya bagi mereka.

Dilahirkan dengan kenormalan yang saya miliki saat ini membuat saya benar-benar bersyukur, bagaimana tidak, saya bisa melakukan segala aktivitas yang saya inginkan tanpa ada halangan karena kekurangan yang menyulitkan saya. Ini mengenai saya lalu bagaimana dengan anak atau remaja lainnya?

Bagi orang tua, sangatlah penting tidak hanya untuk mengetahui potensi anak, namun juga kekurangan anak. Hal yang sangat sensitif bagi orang tua adalah belajar anak, bukankah begitu ibu-ibu/bapak-bapak? Ya, menyiapkan pendidikan yang terbaik bagi anak adalah hal yang penting, karena semakin baik pendidikan yang anak dapatkan maka akan semakin baik kualitas anak. Sesuai dengan teori pak Bandura, bahwa manusia adalah hasil dari proses belajar yang alaminya.

Namun, dimasa anak dan remaja, ternyata ada yang disebut sebagai gangguan belajar. Waah, kalau mendengar kata tersebut mungkin persepsinya adalah, bukan gangguan belajar, hanya malas belajar saja, begitukah ibu-ibu/bapak-bapak? Ternyata tidak hanya seperti itu Pak Bu, hehe.

Ada yang disebut gangguan belajar memang yang mana terdiri dari 3 tipe, diantaranya;

1.Gangguan matematika, dimana anak suliit untuk memahami peritungan matematika dasar. Walaupun hanya menghitung penjumlahan pengurangan sederhana akan sangat kesulitan.

2.Gangguan menulis, defisiensi nyata dalam keterampilan menulis. Misalnya saja kesalahan mengeja, tata bahasa, tata baca, dan kesulitan membentuk kalimat.

3.Gangguan membaca (disleksia), kesulitan memahami kata-kata dan memahami tulisan. Anak dengan gangguan ini biasanya memiliki pandangan berbeda dengan tulisan yang ia lihat, bisa karena tulisan terlihat bergelombang atau terbalik-balik.

Nah begitu kira-kira ibu-ibu/bapak-bapak, jika ada anak Bapak Ibu mengalami kesulitan-kesulitan diatas, mohon untuk tidak memarahinya terlebih dahulu, bisa jadi bukan karena anak Bapak Ibu pemalas namun karena gangguan diatas. Menjadi orang tua memang bukan hal yang mudah, namun menjadi orangtua yang bijak adalah salah satu alternatif pilihan. Semoga bermanfaat, salam hangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun