Mohon tunggu...
Rahmat Hidayat
Rahmat Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - rahmat.h2903

Penulis Awam, Baru Mengawali Proses

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Asian Games 2018 sebagai Momentum Edukasi Bangsa

14 Agustus 2018   01:28 Diperbarui: 24 Agustus 2018   17:05 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : kumparan.com

Beberapa hal yang membuat suatu negara dikatakan sebagai negara maju dan kuat ialah karena alasan tertata baiknya infrastruktur, meningkat dan stabilnya sistem perekonomian, kuat dan terjaganya sistem pertahanan dan keamanan, berkembang-pesatnya teknologi dan informasi, serta berkualitasnya pendidikan di dalamnya.

Penjewantahan keberanian bangsa dalam upaya mewujud-buktikan segala aspek tersebut adalah bergantung pada kemampuan segenap elemen dalam menentukan sikap fast and progressive to build the nation. 

Respon terhadap hajatan akbar Asian Games 2018 merupakan salah satu dari sekian banyak strategi penjewantahan atas sikap berani tersebut untuk belajar dalam waktu yang singkat demi mengoptimalkan pembangunan nasional yang berperadaban.

Amanat Kebijakan pada Lembaga

Sejak ditetapkannya Indonesia sebagai tuan rumah Asian games 2018 melalui Olympic Council of Asia Meeting pada 19 september 2014 silam, Indonesia menunjukkanan kesigapannya dalam merespon hal tersebut pada pertengahan april 2015 melalui Keppres Nomor 12 Tahun 2015 tentang Panitia Penyelanggara Asian Games XVIII Tahun 2018 (INASGOC).

Beberapa kali perubahan terhadapnya (terakhir Keppres Nomor 15 Tahun 2017) termasuk perangkat-perangkat penanggungjawab di dalamnya, tetap saja tidak menghilangkan substansi tugas dari Panitia Penyelenggara yakni menyusun dan menetapkan Rencana Induk Penyelenggaraan serta menyiapkan dan menyelenggarakan kontestasi pada daerah-daerah yang telah ditunjuk.

Sebagai bagian kesatuan di dalamnya, pemerintah dengan segala pertimbangannya tentu saja paham betul setiap alasan mengapa perubahan-perubahan tersebut perlu dilakukan.

Hal terpenting lainnya yang menjadi fokus serius perhatian pemerintah dan patut untuk diapresiasi ialah karena tidak mengabaikan peran-peran lembaga keolahragaan, baik lembaga yang bersatus pemerintahan (Kemenpora) maupun nonpemerintahan (NOC/KOI), termasuk juga desentralisasi serta koordinasi struktruktural lembaga/instansi pemerintahan dari pusat hingga ke daerah dalam upaya suksesi Asian Games 2018 yang diharuskan memberikan dukungan baik secara teknis maupun administrasi sesuai peran yang melingkupi aspek perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.

Penganggaran

Kebijakan politik melalui Keppres yang memandatkan pemerintah untuk mengalokasikan pendanaan Asian Games 2018 melalui APBN bahkan APBD secara berkala tentu adalah sikap pro aktif dan antisipatif pemerintah terhadap pemenuhan upaya suksesi penyelenggaraan kegiatan bergengsi tersebut.

Kompleksitas kebutuhan anggaran Asian Games 2018 yang dapat mencangkup penataan infrastruktur pra sarana dan sarana olahraga, pemusatan latihan atlit, publikasi informasi secara kontinu, pemberdayaan masyarakat untuk turut berpartisipasi, fasilitasi akomodasi kontingen negara-negara partisipan dan pemenuhan kebutuan-kebutuhan teknis maupun non teknis lainnya selama masa  persiapan sampai penyelenggaran, tentu dengan jumlah total anggaran yang mencapai 5,6 triliun belum akan mampu mencukupi kekurangan yang ada.

Beruntung dalam kebijakan pemerintah tersebut juga turut memberikan alternatif lain dengan membuka ruang kepada pihak-pihak pemerhati seperti sponsorship, sport labeling, tiket, dan lain-lain yang sah berdasarkan ketentuan perundang-undangan sebagai langkah strategis yang efektif demi mengatasi kendala anggaran nantinya.

Intinya aspek legalitas dan organisasi institutional reform Asian Games 2018 harus tetap mengedepankan prinsip akuntabalitas, profesional, proporsional, transparan dan teraudit.

Yang tidak kalah penting juga adalah besarnya kontrubusi anggaran terhadap Asian Games kiranya dapat turut mendongkrak besarnya peluang pemasukan UMKM masyarakat.

Penataan Infrastruktur

Yang paling konkret dari segala bentuk sambutan tuan rumah saat sang tamu kontestasi berkunjung ialah nuansa lingkungan yang memberikan kesan bahwa 'ruang tamu' mencerminkan semangat kesiapan menyambut kontestasi.

Asian Games sebagai salah satu ikon kompetisi global antar negara sudah sepatutnya jika infrastruktur pra sarana dan sarana ditata secara profesional dan mengacu pada standar tetapan.

Segala yang terpampang pada 'ruang tamu' bukan saja untuk memanjakan mata, tetapi setidaknya menjadi salah satu indikator estetis bagi setiap yang melihat.

Terdistribusinya rekonstruksi dan pembangunan infrastruktur fasilitas gelanggang olahraga melalui pemanfaatan kerjasama antara pemerintah dengan beberapa perusahaan konstruksi menjelang Asian Games, diharapkan bukan saja akan menjawab tentang kelayakan bangunan sarana olahraga, tetapi juga dapat tertularkan sebagai semangat mengawali pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Karena pembangunan itu bukan semata ditujukan untuk memenuhi hajat akan proyek dan kelayakan konstruk, tetapi disana setidaknya perlu tersisipi keselarasan, keterjagaan, dan sifat berkepanjangan manfaat bangunan.

Ditambah lagi, nilai seni yang ditata secara parsial-sektoral dan profesional, tak lain merupakan perencanaan teknis dan strategis pemerintah untuk mengenalkan kepada masyarakat global bahwasanya ada kekayaan nilai yang disebut budaya di negeri ini yang patut untuk terus dibumingkan meskipun hanya direpresentasikan oleh beberapa daerah.

Pemusatan Latihan Atlit

Target untuk masuk pada sepuluh besar juara Asian Games 2018 dengan perolehan medali emas berkisar 16-22 medali adalah komitmen progresif bersama seluruh cabang olahraga dengan atlit. Bahkan dengan persiapan yang sudah cukup panjang dari para atlit, dan pengalaman tanding-lomba yang cukup mumpuni, segenap masyarakat Indonesia mengharapkan hasil pun lebih daripada target tersebut.

Atlit sebagai ikon yang paling menonjol dalam perhelatan Asian Games kiranya tidak mengecewakan ratusan juta jiwa masyarakat Indonesia yang telah menitipkan harapan besar itu.

Peningkatan kualitas teknik serta keterampilan menjadi keharusan dalam mengisi aspirasi tersebut. Maka, penggalian potensi, pematangan mental dan mengukuhkan motivasi perlu terus digenjot oleh segenap elemen.

Utamanya pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan atlit dalam hal ini pelatih, official, induk cabor, lembaga keolahragaan, hingga pemerintah.

Beruntung para pelatih cabor yang memperhatikan kualitas performance atlit serta kebijaksanaan pemerintah memberikan keleluasaan bagi para atlit untuk selain dapat mengikuti kompetisi-kompetisi nasional, laga uji coba yang dilaksanakan antar negara, atlit juga diberikan kesempatan untuk mengikuti pemusatan latihan hingga ke luar negeri dengan pembinaan yang dikawal oleh trainers profesional di bidangnya.

Sehingga bukan tidak mungkin jika prestasi yang ditargetkan itu dapat diraih apabila latihan yang diikuti dijalani dengan kesungguhan, kedisiplinan, bertahap, dan konsisten.

Partisipasi Masyarakat

Suksesi ajang bergengsi itu bukan hanya perhatian dan tanggung jawab penyelenggara, pemerintah maupun partisipan.

Keberhasilan sebuah ajang terukur dan bernilai manakala pada masa menjelang kontestasi antusias sambutan hadir dari berbagai kalangan, kemudian adanya konsistensi dukungan dan pengawalan saat penyelanggaraan, serta tercapainya output sesuai yang ditargetkan baik secara simbolis maupun berupa penghargaan dari masyarakat atas prestige tersebut.

Sejauh ini, Indonesia telah mewujudkan antusiasnya dalam menyambut Asian Games 2018 dan sampai hari ini masih terus berlanjut dengan beragam euforia promosi dukungan semua elemen masyarakat yang disemarakan pada hampir di seluruh pelosok negeri, termasuk keterlibatan kaum muda sebagai volunteer di dalamnya.

Apakah di sesi akhir nanti pun akan demikian meriahnya semarak yang menusantara ini atau malah sebaliknya? Belum ada gambaran sampai pada tahap itu.

Yang mesti dilakukan oleh segenap bangsa di negeri ini saat kontestasi kompetisi telah dimulai ialah tetap mengawal dan berupaya untuk konsisten dalam mendukung, menjaga ketertiban, keharmonisan dan keamanan di sekitar masyarakat.

Turut menjaga ketertiban lingkungan, akan meminimalisir keadaan was-was partisipan. Sebagai imbalan atas perhatian tersebut, masyaraka hanya tinggal menunggu waktunya saja bagaimana nantinya kontribusi akan dihadiahkan kontingen garuda pada masyarakat Indonesia yang tersebar di saentero nusantara ini. Semoga melebihi ekspektasi yang telah didengung-dengungkan selama ini.

 Rangkaian atensi yang telah tersalurkan baik dari kalangan pemerintahan maupun masyarakat terhadap Asian Games 2018 adalah ke-alami-an dalam menjewantahkan sikap kebangsaan. 

Bukan semata sebagai bentuk kepatuhan pada kebijakan dan norma di tanah air, melainkan karena terdapat nilai edukasi disana. Dimana terdapat kesadaran kemudian partisipasi kolektif bangsa untuk belajar mengenai seluk beluk keolahragaan nasional, belajar bagaimana momentum besar itu disambut, belajar bagaimana kegiatan itu dipenuhi kebutuhannya, belajar bagaimana lingkungan itu harus ditata, dan belajar bagaimana prestasi itu harus dijemput.

Maka tak ada kekeliruan untuk mengklaim bahwa kontestasi Asian games 2018 adalah momentum edukasi kolektif terhadap bangsa. Inilah yang menjadi cikal bakal Energi Asia yang perlu dirawat dan dilestarikan. Sekarang, nanti dan selamanya sebagai prestasi abadi bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun