Disaat memilih SMK tentunya kita berharap mudah mencari kerja, karena jurusan yang kita pilih, mendidik kita untuk mempelajari teknik suatu pekerjaan.
Bagi anda yang beruntung memiliki dana finansial yang mendukung, tentunya dapat melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi, tetapi bagi yang tidak, tentu harus mencari pekerjaan.
Saya tentunya tidak akan membahas yang pertama,karena tentunya mereka mempunyai dua opsi yang dapat di tempuh, lalu pertanyaannya adalah, bagaimana yang hanya sanggup sampai tamat SMK/STM ?
Setelah tamat SMK/STM yang terbayang adalah dunia industri, menjadi karyawan pabrik atau kerja di perbengkelan, pabrikasi dan lain sebagainya.
Lulus SMK / STM sejatinya, kita hanya mendapatkan dasarnya saja, dibutuhkan pengembangan diri dan pengalaman untuk memenuhi kompetensi jurusan teknik yang kita ambil.
Pertanyaan yang timbul :
"Memangnya kenapa kalau kita lulus SMK/STM langsung kerja ?"
Jawabannya :
"bisa saja"
Tetapi itu bagi yang beruntung langsung mendapat panggilan interview dan lulus seleksi, dan biasanya yang dinilai dalam tes tersebut adalah, nilai tes akademik dan interviewnya tes tentang teknik kejuruan.
Kalau tes akademik, mungkin semua sekolah standarnya sama, tetapi untuk teknik jurusan tidak semua SMK/STM mempunyai fasilitas praktek yang memadai.
Alhasil testnya jeblok, dan yang diterima hanya sekolah kejuruan negeri, atau sekolah swasta yang bonafit.
Contoh kasus yang lain adalah :
Sebuah perusahaan skala nasional membutuhkan 200 karyawan untuk dipekerjakan di pabrik yang baru dibangun di kawasan industri Industrial Estate.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, pihak terkait menjalin kerjasama dengan beberapa SMK, untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusianya.
Pertanyaannya :
"SMK mana yang akan diajak kerjasama untuk memenuhi SDM yang diperlukan ?"
Jawabannya :
"Tentunya SMK 1, 2, 3, untuk yang negeri."
"Lalu, SMK Smart, SMK Techno (sekolah yang sudah terakreditasi/bonafit).
"Bagaimana nasib SMK Timbul Tenggelam, SMK Maju Mundur ?"
(Silahkan beropini masing-masing /kita ada di sekolah yang mana)
1. KENDALA BAGI YANG DITERIMA MENJADI KARYAWAN BARU :
"Belum selesai brother .."
Anda tentunya akan menjalani masa trainning selama beberapa bulan, dan dievaluasi apakah ada bisa diperpanjang atau layak diangkat menjadi karyawan tetap ?
Yang kedua, sistem out sourcing membuat kita bisa beberapa kali keluar masuk perusahaan.
"Capek brother kontrak terusss...!”
2. KENDALA DI INTERNAL PERUSAHAAN BARU
Jika perusahaan tersebut tidak meningkatkan skill level bawahannya, kita tidak berkembang, atau kerja hanya mengandalkan tenaga, melakukan kerja yang monoton atau bisa dilakukan siapa pun juga tanpa harus berpikir, membuat kita tidak mempunyai nilai tawar atau pengalaman jika hendak melamar kerja ke perusahaan lain.
3. SOLUSI
Tidak ada cara lain kecuali meningkatkan kompetensi diri kita, berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan kompetensi.
1. Ikut program pelatihan di Balai Latihan Kerja(BLK).
2. Kursus Komputer juga dapat menambah kompetensi.
Program pelatihan yang didirikan pemerintah biasanya juga diikuti ratusan pencari kerja, kita dapat berkompetisi disini,kalau lulus seleksi biasanya biayanya gratis.
Tapi bagi yang tidak lulus, harus mempunyai alternatif lain, tetapi tentunya harus sedikit merogoh kocek kantong anda.
Berikut ini alternatif yang bisa anda coba :
1. Kursus Elektronika
2. Kursus Listrik
3. Kursus Programmable Logic Control (PLC)
Kursus diatas biasanya diadakan di Lembaga Pelatihan,memang membutuhkan biaya, tetapi tidak seperti masuk Perguruan Tinggi, karena masa pelatihan biasanya, hanya membutuhkan waktu beberapa bulan saja.
Setelah lulus dan bersertifikat dari lembaga pelatihan, kita dapat melamar pekerjaan secara mandiri, berikut ini cara melamar kerja yang dilakukan para pencari kerja :
- Melalui situs internet yang terpercaya
- Interview langsung
Semoga bermanfaat brother…”
Selamat mencoba…”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H