Mohon tunggu...
Tawakkul Shabru
Tawakkul Shabru Mohon Tunggu... Profesional -

Dear Kompasianers, mari bersama wujudkan Indonesia lebih maju! –Exemplary Reader Award, 1993. –West Sumatera Indonesia Tourism Ambassador, 2003.–The originator of Asosiasi Duta Wisata Indonesia (ADWINDO). –Founder of Salam Perikanan and Komunitas Cinta Lingkungan. –Italian Government Scholarships Award, 2007.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Duta Wisata Indonesia: Inovasi dan Kewajiban Menciptakan Dampak

21 September 2017   21:09 Diperbarui: 21 September 2017   21:33 3713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panorama perairan Pulau Bawah di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Riau. (KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI)

Apakah anda lebih tertarik untuk berlibur ke Wakatobi apabila Wakatobi dipromosikan oleh selebriti?

Tetapi seorang teman  anda yang  hobinya  travelling telah  merekomendasikan anda untuk berlibur ke Mandalika. Destinasi mana yang akhirnya anda pilih? Saran siapakah yang lebih anda percaya?

Jika anda  tidak terbujuk untuk mengunjungi  sebuah destinasi wisata hanya karena tempat tersebut dipromosikan oleh selebriti, maka anda bergabung dalam kelompok mayoritas responden yang menjawab angket ini di media online.

Crafty versus naluri dasar manusia yang sentiasa mencintai kejujuran. Karena itu sahabat dan keluarga lebih dipercaya dibandingkan selebriti dengan jutaan penggemar dan followers.

 Demikianlah adanya. Survei berkata, perihal keputusan  dalam  memilih destinasi wisata,  mayoritas orang di Asia Pasifik (termasuk Indonesia) lebih percaya kepada saran dari sahabat, keluarga atau koleganya dibandingkan promosi yang dilakukan oleh selebriti.

Nampaknya hal ini mulai bertentangan dengan  trend pemasaran wisata yang berlaku global saat ini hingga setidaknya di dekade terakhir.

Taylor Swift, penyanyi AS dinobatkan menjadi Duta Wisata kota New York. Arnold Schwarzenegger dilantik jadi Duta Wisata kota Madrid, Spanyol. Rihanna, penyanyi "Umbrella", diangkat jadi Duta Wisata Barbados.

Psy yang populer karena lagu Gangnam Style, dinobatkan jadi Duta Wisata Korea Selatan. Peraih emas Olimpiade dan pemecah rekor dunia, Usain Bolt, jadi Duta Wisata Jamaika. Christy Chung sebagai Duta Wisata Wonderful Indonesia 2016 (untuk pasar Tiongkok).

Jadi itulah faktanya. Kita butuh data dan kejelian. Perubahan trend  pada konsumen dan  pesatnya perkembangan teknologi pemasaran seolah mengaburkan segalanya.

Sebagai salah  satu industri terbesar dan  tercepat perkembangannya di dunia karena bersifat  multi player effect (ini berarti sekali dayung dikayuh, dua tiga pulau terlampaui),  sektor pariwisata  telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi sebuah negara, antara lain dalam  meningkatkan pendapatan, mengurangi kemiskinan dan  menyediakan lapangan kerja.

Karena itu, semakin banyak  negara  memacu  pembangunan sektor pariwisatanya untuk dapat terus bersaing di tingkat global memperebutkan kue pariwisata yang seksi.

Saya teringat tahun 2004, ketika kunjungan saya sebagai Duta Wisata Indonesia ke Kementerian Pariwisata Malaysia. Dalam pertemuan itu terungkap bahwa pemerintah Malaysia belum mengenal konsep Duta Wisata remaja seperti yang ada di negara kita.

Namun coba lihat sekarang. Para pelajar, Selebritis dan  tokoh terkenalnya sudah diberi tugas oleh pemerintah: menjadi Duta Wisata Malaysia. Baru-baru ini bahkan dengan hanya satu  hari pelatihan,  ribuan supir taksi di Malaysia "disulap" menjadi Duta Wisata.

Mereka berinovasi.

Sebagai ujung tombak pemasaran, tugas utama Duta Wisata itu yaa melakukan promosi wisata. Sesuai dengan  tuntutan zaman,  jika disederhanakan, siapa atau apa saja yang punya kemampuan melakukan  promosi wisata, maka dia bisa menjadi Duta Wisata.

Bulan April tahun 2015 lalu, Godzilla, seekor sci-fi monster setinggi 120 meter dipasangi selempang dan ditunjuk pemerintah Jepang menjadi Duta Wisata kota Tokyo.

Negara kita punya juga, yang kreatif. pada Oktober 2016, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dari berbagai provinsi dinobatkan menjadi Duta Wisata kota Sabang.  Dengan program "Duta Wisata Legislator", anggota DPRD kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan mendapatkan pelatihan untuk menjadi Duta Wisata pada 12 Agustus 2017 oleh Kemenpar RI.

Kewajiban Menciptakan Dampak

Dengan tagline  "WonderfulIndonesia" (pasar internasional)  dan "Pesona Indonesia" (pasar domestik)  Kemenpar RI tengah berjuang membangun sepuluh destinasiwisata prioritas, yaitu Danau Toba, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Wakatobi, Morotai, dan Labuan Bajo.

Daya saing pariwisata Indonesia diproyeksikan berada di posisi 30 besar dunia pada 2019-2020 dan ini artinya tak berapa lama lagi Indonesia akan menjadi destinasi penting dunia dan sektor pariwisata menjadi industri strategis dan core economy-nya Indonesia.

Pembangunan tak bisa dielakkan lagi bertujuan menciptakan kenyamanan.

Pada akhirnya, kenyamanan adalah sesuatu yang dicari oleh para wisatawan asing dan domestik saat berkunjung ke daerah atau ke negara lain.

Dengan pembangunan sektor pariwisata yang berkelanjutan, para wisatawan akan betah berlama-lama tinggal menikmati dan menghayati keindahan budaya dan membelanjakan uang mereka lebih banyak.

Hal inilah yag sejatinya disebut menghasilkan dampak. Dimana fase "memutuskan untuk kembali lagi" dan "menjadikan destinasi ini sebagai rekomendasi" dalam sebuah funnel marketing concept akan tercipta dengan sendirinya.

Kita ingin para wisatawan itu berkata:

"Senyum dan sapa. Keramah-tamahan segenap warga Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke, sungguh tiada akan kulupa".

 "Indonesia adalah tanah yang kaya dengan ketakjuban, dari segala aspek manusia maupun  alamnya, yang mengusik kalbu dan menjanjikan pengalaman baru  yang menyenangkan".***

PS. Kepada semua insan pariwisata di Indonesia, Happy World Tourism Day dan Hari Kepariwisataan Nasional, 27 September 2017.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun