Tubuh burung didesain untuk terbang. Bobot tubuhnya relatif ringan, berbentuk aerodinamik dengan struktur tulang yang berpori dan berongga; merupakan tulang yang ringan, kuat dan elastik. Selain itu, sistem pernafasan burung begitu efisien dengan sistem otot khusus yang dirancang untuk mengepak dan mengatupkan sayap. Bulu burung dirancang rumit dan multifungsi; lentur, kuat, indah, kedap air. Bulu membuat tubuhnya terlindung dari panas dan dingin yang ekstrim serta terlindung dari paparan sinar ultra violet.
Apa yang membuat burung bisa terbang?
Kepakan sayap dan daya angkat.
Burung dapat mulai terbang dengan mengepak-ngepakkan sayapnya, terkembang dan terkatup berulang-ulang. Akibat kepakan sayap ini, tekanan udara di bawah sayap menjadi lebih tinggi daripada tekanan udara di atas sayap, sehingga terbentuklah pusaran udara (aliran vortex) di sekitar sayap. Tekanan udara dan aliran vortex ini menghasilkan daya angkat. Segera saat burung di udara dan mulai bergerak maju, aliran udara pada sayap menghasilkan lebih banyak lagi daya angkat. Tubuh burung pun terangkat dan terdorong meluncur di udara.
Apa yang membantu burung terbang di udara?
Aliran udara hangat, arus Obstruksi dan hembusan angin.
-Aliran udara hangat. Aliran udara hangat terbentuk saat cahaya matahari memanaskan udara menjadi lebih hangat dari suhu lingkungan sekitarnya. Udara yang lebih hangat menghasilkan tekanan aliran udara yang naik ke atas, sehingga membantu burung untuk terangkat ke atas.
-Arus Obstruksi. Arus ini terbentuk saat angin terpencar ke berbagai arah saat menabrak gedung tinggi atau tepian tebing. Angin yang terdorong ke atas membantu burung terangkat ke udara.
-Hembusan angin. Bentuk sayap burung dan posisi sayapnya yang terkembang jika mendapat hembusan angin sangat membantu burung untuk terangkat di udara.
Apakah burung dapat terbang jika tidak ada hembusan angin?