Seringkali kita merasa kepanasan berada dalam ruang pada siang hari saat matahari terik di luar. Ini adalah akibat dari penyerapan panas matahari pada permukaan rata (horizontal) dari gedung dan rumah tempat kita berada. Rata-rata per meter persegi atap atau genteng menyerap minimal 1000 watt panas matahari! Terlebih pada atap atau genteng berwarna gelap, yang menyerap lebih banyak lagi panas matahari dan memanaskan bangunan di bawahnya serta udara sekelilingnya.
Hal ini mengakibatkan penambahan penggunaan energy untuk AC dan membuat gedung tanpa AC tidak nyaman. Atap yang panas juga ikut alih menambah efek urban heat island dengan menghangatkan udara yang mengalir melewati atap dan berkontribusi pada pamanasan global dengan mengradiasikan panas ke lapisan atmosfer bumi.
Dari sini, muncul riset dan teknologi yang menciptakan cool roof. Cool roof adalah istilah yang dipakai untuk atap atau genteng yang memantulkan sinar matahari dengan baik dan bertahan lebih dingin dari atap atau genteng pada umumnya. Cool roof biasanya memiliki tingkat efisiensi penolakan thermal atau radiasi infrared yang tinggi (high thermal emittance). Selain itu, cool roof juga memiliki solar reflectance yang tinggi.
Cool roof bekerja dengan cara mengurangi konduksi panas kedalam gedung atau ruangan sehinggu udara dalam ruang lebih nyaman dan dingin. Cool roof juga mengurangi konveksi panas ke udara luar dan radiasi panas ke atmosfer bumi. Bedanya cool roof dengan insulasi adalah cool roof menolak dan memantulkan panas sebelum terserap, sedangkan insulasi hanya menahan dan memperlambat panas masuk dalam ruang. Penggunaan cool roof dapat memberi keuntungan kepada gedung atau bangunan, kota dan planet kita.
Beberapa keuntungan dari penggunaan cool roof adalah:
1.Udara sekitar yang lebih adem. Cool roof dapat menurunkan suhu udara di daerah urban atau perkotaan dengan mengurangi jumlah panas yang ditransfer dari atap ke udara. Dengan kata lain cool roof mengurangi efek urban heat island!
2.Pengurangan emisi dari pembangkit listrik. Cool roof mengurangi kebutuhan energi untuk AC karena suhu dalam ruang sudah cukup nyaman. Penggunaan listrik yang lebih sedikit ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan berbagai polutan udara dari pembangkit listrik.
3.Kualitas udara lebih baik. Cool roof mengurangi suhu udara di daerah urban dan melambatkan pembentukan lapisan ground level ozone. Ozone, yang komponen utamanya adalah kabut, dapat menimbulkan gangguan saluran pernapasan dan menjadi gas rumah kaca.
4.Memperlambat perubahan iklim. Cool roof mengurangi penyerapan panas pada permukaan bumi dan gedung atau bangunan sehingga mendinginkan suhu permukaan. Penurunan suhu ini dapat mengurangi radiasi panas ke atmosfer dan mengimbangi pemanasan akibat gas rumah kaca.
5.Penghematan energi dan biaya. Dengan iklim tropis di Indonesia sepanjang tahun, cool roof dapat mengurangi penggunaan AC berlebih dan mengurangi beban kerja AC untuk mendinginkan ruang terus menerus. Hemat AC = HEMAT ENERGI + HEMAT BIAYA!
6.Mengurangi risiko mati listrik. Dengan cool roof, penggunaan AC akan berkurang sehingga mengurangi beban listrik pada gardu-gardu lsitrik.
7.Peningkatan kenyamanan udara dalam ruang. Cool roof mendinginkan suhu udara dalam ruang, baik yang menggunakan AC atau pun tidak dapat tetap nyaman dan adem. Kenyamanan udara dalam ruang dapat meningkatkan produktifitas dan kesehatan pekerja maupun penghuni tempat tersebut.
Apakah Anda tertarik mencoba cool roof sekarang? Rumah adem, Jakarta juga makin adem. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H