Tindak Perilaku Pelecehan Seksual menjadi isu yang terus hadir di tengah -- tengah Masyarakat kita, isu tersebut seharusnya dapat menjadi permasalahan yang harus kita temukan penyelesaiannya, namun sampai saat ini, belum ada penyelesaian bahkan penanggulangan yang baik terhadap isu tersebut, sehingga jumlah korban terus bertambah dan berada persentase tinggi tiap tahunnya.
Social Youth Community mengadakan aksi campaign kemanusian untuk menyuarakan dan memperjuangkan hak -- hak para korban pelecehan seksual terutama korban yang datang dari perempuan. Aksi tersebut dilatar belakangi keresahan bersama dari para anggota komunitas tersebut, dan di implementasikan dalam sebuah program kerja yang dieksekusi langsung oleh Departemen Project Management. Aksi tersebut juga merupakan rencana tindak lanjut dari aksi kolaborasi yang dilakukan oleh Social Youth Community bersama Campaign_id.
Campaign diadakan pada 24 Desember 2023, aksi tersebut diadakan setelah Periode Baru di Social Youth Community berjalan. Campaign tersebut diadakan pada Car Free Day, di sekitar Taman Budaya Dukuh Atas - Bunderan HI. Campaign yg diadakan secara offline di hadiri oleh Kurang lebih 45 peserta campaign dan disambut antusias masyarakat atau pengunjung yang berlalu lalang di Car Free Day.Â
Masyarakat umum, dapat ikut dalam Campaign tersebut dengan menandatangani sekaligus mengirimkan dukungan melalui banner dan post it yang disiapkan, dan beberapa team Panitia juga menyebar untuk mempromosikan terkait Ruang Pengaduan yang dibuat Oleh Social Youth Community.
Ruang Pengaduan merupakan Rencana Tindak Lanjut paling akhir dari seluruh Kegiatan Campaign ini, Ruang Pengaduan ini berisikan para pejuang hak korban - korban Pelecehan Seksual dan beberapa diantaranya terdapat korban pelecehan seksual. Ruang Pengaduan akan dimulai diawal bulan Maret 2024 - Akhir Bulan Maret 2024.
Nantinya ada beberapa segmentasi dalam Ruang pengaduan tersebut, seperti diskusi bersama para anggota di Ruang Pengaduan dan juga Konseling bersama Konselor Sebaya untuk beberapa korban yg sudah terdata. Lalu setelahnya, korban akan di asesmen dan hasil asesmen tersebut menjadi berkas penunjang untuk memilih salah satu korban yang sangat butuh pertolongan secepatnya dan setelahnya akan dialihkan untuk berkonsultasi dengan Profesional Help seperti Psikolog atau lembaga yg menaungi kasus pelecehan seksual.
Saat pelaksaan Campaign, terdapat beberapa Masyarakat yang sedang berlalu Lalang di sekitar Taman Dukuh Atas mengunjungi stand yang kami sediakan untuk memberikan dukungan bahkan berbagi cerita dengan kami. Mereka takjub dengan aksi yang diadakan dan berterimakasih karena sudah menyuarakan terkait isu pelecehan seksual yang masih menjadi masalah besar di negara kita
"Saya dan beberapa teman saya merupakan korban, teman saya memutuskan untuk mengakhiri hidup, akibat kejadian yang menimpa kami saat itu, bagi kami, ini merupakan aib untuk diri kami bahkan keluarga kami sendiri. Rasanya hancur ketika menyadari teman saya tiada kala itu. Memutuskan bangkit rasanya berat, namun saya harus bangkit menjadi lebih kuat, untuk diri saya sendiri, teman saya, dan seluruh korban yang sedang memperjuangkan dan menyuarakan hak nya saat ini." Ucap salah satu korban yang mengunjungi stand Social Youth Community saat itu.
Bukan hanya Masyarakat lokal yang berlalu lalung, namun terdapat turis yang mendatangi stand kami untuk melihat dan memberikan dukungan serta mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Social Youth Community.
"Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan sosial, kita masih dihadapkan pada kenyataan yang menyakitkan bahwa banyak perempuan di Indonesia mengalami pelecehan seksual. Mereka menjadi korban di ruang publik, di tempat kerja, bahkan di dalam rumahnya sendiri. Ini bukanlah hanya masalah perempuan, melainkan masalah kita semua sebagai masyarakat yang beradab dan berkeadilan. Marilah kita Bayangkan rasa takut, kehancuran mental, dan perasaan terasing yang melanda hatinya. Inilah kenyataan yang tidak boleh kita biarkan terus berlangsung. Saat ini, kita tidak bisa lagi bersikap acuh dan berpaling dari kenyataan yang menyakitkan ini." Kalimat tersebut juga dilontarkan oleh kedua orator pada campaign ini, yaitu Ananda Khairunnisa dan Tauzia Harari.
Bagi komunitas Sosial yang berisikan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial, Social Youth Community mempunyai pandangan sendiri terkait isu pelecehan seksual, menurut komunitas ini, isu pelecehan seksual merupakan isu yang perlu kita tinjau bersama, jangan dibiarkan hening, karena jumlah korban terus bertambah setiap jam dan harinya. Pelecehan Seksual merupakan suatu permasalahan yang genting dan membutuhkan perhatian lebih oleh kita, Masyarakat Indonesia dan seluruh elemen pemerintahan yang ada.
Jangan sampai, Perempuan kita, teman -- teman kita, saudari kita hidup dalam ketakutan dan tidak pernah mendapatkan ruang aman. Bukan hanya Perempuan, kami menyadari pelecehan seksual juga terjadi kepada laki -- laki, oleh karena itu mulailah untuk peka terhadap sekitar kita, mari terus kita gaungkan dan suarakan hak -- hak para korban. Bukan hanya untuk Indonesia saat ini, tapi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik lagi. Mari kita ciptakan negara yang aman untuk generasi -- generasi kita selanjutnya. Mulailah Langkah kecil dengan menerapkan pendekatan 5D (Ditegur, Dialihkan, Dilaporkan, Ditenangkan dan Direkam).
Jangan hanya diam, Ayo suarakan! For Indonesian Women Victims #SayNoToPelecehanSeksual
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H