Mohon tunggu...
tauvikel
tauvikel Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sedang belajar menulis, aktifitas sehari hari bekerja di kantor swasta, kegemaran membuat doodle, coret coretan, gambar tidak bermakna

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan Pegawai Kantoran Rendahan Melawan Kebosanan-Menggambar saat Tanggal Tua

25 Agustus 2014   16:25 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:37 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_339557" align="aligncenter" width="1" caption="doodle harian tauvikel"][/caption]

Ini hari Minggu harusnya saya pulang ke rumah saya di Solo, kangen sekali pada anak dan istri tetapi…seperti yang biasa dikeluhkan para pekerja kantoran yang laen tanggal ini tanggal tua sekali, seperti manula yang berjalan terseok seok dengan tongkat dan kalau tongkatnya hampir lepas lututnya akan bergoyang seperti goyangan Elvis Presley. Seperti hari hari biasa kewajiban yang dilakukan seorang bapak dan suami yang baik di pagi hari bila ada jauh dari rumah adalah menelpon (kecuali kalau weekend di rumah..lucu saja anda menelpon anak istri yang jaraknya cuman semester 2 meter..malah seperti mainan jaman dulu telpon pakai kaleng bekas yang ditali benang). Menelpon keluarga itu hal baik buat para pekerja kantoran yang kerja di luar kota..menambah ke’ ngeres’ an kalau kita sedang merantau, kadang kesepian dan rindu anak istri. Para pekerja kantoran di luar kota bisa menelpon pacarnya dan menggombal “Hani saya rindu..terpaksa kita berpisah..demi masa depan”. Para pekerja kantoran di luar kota yang belum punya pacar bisa menelpon keluargnya di rumah atau kalau keluarga sudah tidak ada dan belum punya pacar atau istri..bisa menelpon dirinya sendiri, “halo..” jawab sendiri..tanya pada diri sendiri..”tabungannya sudah berapa?”, jawab sendiri..bisa dimodifikasi dengan suara yang berbeda-beda menanya dengan suara besar menjawabnya dengan suara kecil..menanya diri sendiri liewat tetepon pakai suara wanita menjawab sendiri dengan suara pria.. ..lumayan buat hiburan, paling kalau ada yang mendengar disangka stress.

Bagaimana kabar anak istri di rumah..anak saya Zee komplain karena harus naik motor, mobilnya sedang dirawat di bengkel. Dia juga batuk tapi so far so good. Bersyukur pada yang maha kuasa anak istri sehat dan baik baik saja. Dompet saja yang berteriak teriak tak ada isinya. Lagi lagi tanggal tua yang disalahkan. Saya merasa benar benar pekerja kantoran sejati yang hidup di awal awal bulan dan suka melamun di akhir bulan sambil menghitung-hitung sisa buat membayar angsuran dan setoran rumah tangga.

Nahhh…untungnya, saya suka menggambar (perlu saya tekankan dalam tanda kurung ini : SUKA MENGGAMBAR bukan berarti BISA MENGGAMBAR..karena sering ada orang liat saya menggambar lalu basa basi “gambarnya bagus…lalu bilang “gambar aku dongg….” Jelas saya akan bilang malasssss…gambar mak lu juga malas, paling kalau saya gambar dengan gaya gambar saya jadinya seperti monster dan bakal komplain “kok jelek”…maaf saya tidak bisa menggambar, bukan pelukis realis..saya cuman coret coret buat hiburan..kalau mau cantik foto saja sendiri pakaui camera 360 lalu bawa ke tukang edit di studio foto, suruh Adobe Photoshop ngilangin jerawat..mutihin kulit sekalian mancungin hidung pesek..atau kalau kurang cantik ganti pakai poto artis, badannya pakai badan elu, print yang besar semester kalau perlu angkat tu gambar kasih tulisan: ini saya lhoo, bawa seperti pembawa nomer ronde di pertandingan tinju sambil lenggak lenggokin pinggul..bawa kemana mana ..ke mall, ke pasar, ke bulan kalau perlu biar lu tahu di bulan sana mungkin yang cantik apa yang ganteng tidak seperti yang cantik dan yang ganteng di muka bumi ini..bisa saja mungkin yang tercantik di bulan sana yang wajahnya benjal benjol kayak aspal rusak…marah kan saya, dan jadilah ini kalimat dalam kurung terpanjang di dunia, sudah saya tutup kurungnya..ini dia: TARAAAAAA:…………..). Menggambar bagi saya adalah hiburan paling hebat untuk saya karena tidak harus keluar banyak uang dan bisa memakan waktu berjam jam. Bisa dilakukan di tempat terseram seperti kuburan sampai tempat teramai seperti menggambar di tengah kerumunan massasedang demonstrasi, menggambar bisa dilkuakn di tempat suci seperti di dalam masjid sampai tempat paling ‘kotor’seperti misalnya menggambar di tengah lokasi pelacuran, menggambar bisa dilakukan di tempat teraman seperti di rumah bisa juga dilakukan di tempat paling berbahaya sepertidi tengah perang, cukup bawa pensil dan kertas..that’s it. Akan berbeda kalau hobi anda balap liar…bisa dipukulin banyak orang kalau itu anda lakukan di tengah pasar atau di depan kantor pak pulisi, atau kalau hobi Anda seks bebas..anda akan terkenal kalau melakukan itu di tengah jalan raya…kalau hobi anda menggambar akan sah sah dan saja dilakukan di tengah jalan..menggambar jalanan namanya membuat sketsa. “YESSS !!!” saya bisa membuat gerakan mengepalkan tangan kuat kuat dan menariknya dari atas ke bawah dengan mantap, untung hiburan saya sukanya menggambar, tanggal tua sekalipun bukan halangan. Kalau hiburan saya karaoke misalnya saya akan bersedih hati karena tanggal tua uang sudah tipis sekali..kalaupun nekat saya lakukan bisa nyesel dan melamun semalaman apalagi kalau istri menelpon susu anak habis…tegakah anda tetap berkaraoke sambil mengajak teman –teman membayari mereka semua, memesan 2 pitcher bir, memesan pemandu karaoke sampai puluhan jumlahnya …saat susu anak habis dan uang kas rumah menipis ?.Anda akan mikir kalau anda pekerja kantoran rendahan seperti saya dengan gaji cukupan, tinggal di luar kota dan tidak punya sambilan.

Akhirnya setelah shalat dzuhur..bersyukur pada Allah saya diberi kemauan untuk menggambar dan menikmati kegiatan menggambar meskipun seadanya dan sebisanya. Saya pergi ke mall, di food cort di area smoking, tempat di mana meskipun ramai tidak ada tetangga, ponakan atau Pak RT yang akan merecokin dan tidak ada acara kerja bakti kampun di mall, saya cukup memesan segelas kopi hitam (paling murah soalnya) …duduk di meja paling pojok, supaya terkena sinar matahari setelah 5 hari kerja di dalam ruangan AC tanpa sinar matahari..menutupi telinga dengan earphone untuk mendengarkan music..biar tidak mendengar pembicaraan orang-orang di mall dan biar tidak diminta orang menggambar emaknya..lalu mengeluarkan buku gambar dan drawing pen dan spidol spidol…dan pergi ke dunia saya sendiri. Hidup menggambar siang siang di tanggal tanggal tua menunggu gajian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun