Kok bisa?Â
Ketiga, orang bodoh itu merugikan orang lain dan merugikan dirinya sendiri.Â
Saya penasaran dan bertanya kepada teman-teman di grup WA, di grup keluarga, dan teman-teman di kantor, mengenai siapa saja yang menurut mereka termasuk orang bodoh berdasarkan definisi tersebut. Begini pandangan mereka.
Siapa saja orang-orang bodoh itu?
Pemabuk yg berkelahi dan ugal-ugalan di jalan; pengemudi mobil yang tak tau arti jaga jarak aman; pengrusak fasilitas umum; pasangan belum menikah yang berhubungan seks tanpa pengaman; pengidap narkoba; perokok; penyebar berita bohong; atau orang-orang yang diimbau untuk #dirumahaja tapi tetap petantang petenteng di luar, sok kuat, dan seolah tak terjadi apa-apa.
Dan masih banyak lagi.
Di sini kita harus sangat berhati-hati. Karena pada prinsipnya, kerugian itu tak hanya dirasakan langsung oleh orang bodoh, melainkan juga oleh orang-orang di sekitarnya. Kerugian ini bisa bermacam-macam, mulai dari materil, waktu, tenaga, pikiran, hingga kebahagiaan yang direnggut oleh orang-orang bodoh itu. Waktu pun terbuang percuma karena berhadapan dengan orang-orang bodoh tadi.Â
Tak ada seorang pun yang dapat menjelaskan dan menerka seberapa besar dampak atau musibah yang bisa ditimbulkan oleh orang-orang bodoh. Meski tak dirasakan saat ini, tapi bisa saja suatu saat nanti.Â
Keempat, banyak orang yang menganggap remeh dampak dan musibah yang dihasilkan orang bodoh. Bahkan, orang-orang ini seringkali lupa dan tak merasa kalau mereka sedang berurusan dengan orang bodoh.Â
Tapi, tak jarang pula kita sadar kalau kita masih sering berhubungan dengan orang bodoh. Dan entah karena alasan apa, kita masih saja berurusan dengan mereka, bergaul, berkumpul, bergunjing, atau aktivitas bodoh lain yang tanpa manfaat.Â
Akhirnya kita terjebak, tak bisa mengambil keputusan penting, mulai ketergantungan dan terikat secara emosional dengan mereka, dan secara langsung menjadi orang-orang bodoh juga. Makin besar lah komunitas orang-orang bodoh ini. Kerugiannya tak akan langsung terasa, sampai akhirnya kita sesali di kemudian hari.Â